Selasa, 30 Juli 2019

Cara Membuat Jala Ikan

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas


Hasil gambar untuk cara membuat jala ikanCara Membuat Jala Ikan Tradisional
Jala merupakan salah satu alat tradisional penangkap ikan paling jitu. Namun untuk membuat jala tidak mudah. Banyak sekali orang yang tidak mengerti cara membuatnya. Membuat jala sangat rumit dan membutuhkan kesabaran untuk menyiapkan satu jala.

Nah menurut pengalaman saya saat membuat jala, banyak sekali tantangan untuk menyiapkan sebuah jala yang bisa beroperasi di air untuk menangkap ikan. Karena banyak sekali malasnya sisebabkan semakin panjang daun jala maka akan semakin lama membuat dalam satu keliling.

Apakah sobat sudah membayangkan betapa sulitnya membuat jala.? menurut saya, hanya orang serius lah yang bisa membuat jala sampai selesai. Karena membuatnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Bagi sobat yang serius membuat jala pasti akan bisa dan berhasil.


Hasil gambar untuk cara membuat jala ikan
Baiklah kali ini kita langsung saja masuk pada, apa saja yang di perlukan dalam membuat jala. Membuat jala akan memerlukan pisau, tingau, pang. Nah itulah yang akan diperlukan, untuk penjelasannya masing-masing langsung saja berikut ini.

- Kegunaan pisau adalah untuk membuat pang dan memperkecilkan ukuran pang.

- Tingau digunakan untuk menggulung nilon yang akan digunakan untuk pengikat buhur jala.

- Pang digunakan untuk menyamakan mata jala / lubang agar mata jala sama rapi. Pang bisa dibuat dengan bambu.

Nah itulah kegunaan masing-masing alat yang diperlukan. Selanjutnya kita masuk pada cara pembuatan jala.

Cara Membuat Jala Ikan Tradisional
1. Pertama siapkan tali bantu untuk mengikat saat membuat pusat.

2. Kedua sorongkan benang di tingau yang telah di gulung tadi sesuai pang jala dan silahkan buat pusat jala sebanyak 27 buhur.

3. Setelah membuat 27 pusat silahkan pertemukan buhur pertama dengan buhur kedua lalu sambung lagi kebwah.

4. Pabila sudah sampai 3 keliling dari pusat pertama silahkan lakukan penurangan dan kecilkan pang jala sedikit saat penurangan. Jika kamu tidak tau cara menurang jala silahkan tanya atau belajar langsung sama orang yang sudah pernah membuat jala. Karena menurang tidak bisa dijelaskan.

5. Terakhir silahkan lakukan penurangan sebanyak 7 kali turang

- Turang 1 pada keliling 3
- Turang 2 pada keliling 5
- Turang 3 pada keliling 7

nah begitu selanjutnya pada turang berikutnya hanya berjarak dua keliling. Kegunaan turang tersebut untuk mengembangkan jala. Jika tidak dilakukan penurangan maka jala yang akan dibuat tidak akan kembang.

Begitulah cara membuat jala ikan. Bagi sobat yang ingin mencoba silahkan. Jika ada penulisan diatas kurang mantap atau kurang jelas silahkan masukan kritik sobat pada kolom komentar. Berikut yang saya tulis diatas adalah pengalaman sendiri saat membuat sebuah jala ikan. Sebenarnya sulit mengetahui cara membuat jala dengan tiori. Untuk lebih jelas, sebaiknya belajar langsung dengan orang yang sudah ahli membuat jala.

Senin, 29 Juli 2019

Metamorfosis Kodok

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM., M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Katak merupakan salah satu hewan amfibia yang paling populer. Saat kanak-kanak, biasanya kita mengejar katak dan menjadikannya sahabat saat bermain. Namun beranjak dewasa, pola pikir terhadap katak berubah dan kita menganggapnya sebagai salah satu binatang yang menjijikan. Hal ini boleh jadi dikarenakan kulitnya yang berlendir. Banyak di antara kita yang gagal membedakan yang mana katak dan yang mana kodok. Memang sepintas keduanya mirip. Meski demikian, jika Anda jeli Anda akan dengan mudah menemukan perbedaannya. Katak sendiri memiliki kulit yang kasar dengan bintil hingga berbingkul. Ia memiliki kulit yang cenderung kering dan kaki pada bagian belakangnya cenderung pendek. Hal sebaliknya terdapat pada kodok. Ia memiliki kulit yang lembab berlendir, kaki belakang yang panjang dan tubuh yang bulat atau gempal. Meski dibedakan, namun metamorfosis katak dan juga kodok sama saja. Hidup mereka dimulai dari telur kemudian menjadi kecebong atau berudu dan kemudian menjadi katak atau kodok yang dewasa.
Bagaimana proses metamorfosis pada katak?

Katak berkembang biak dengan cara bertelur. Katak bertelur di dalam air. Jumlah telur yang dihasilkan seekor katak betina sangat banyak. Akan tetapi, tidak semua telur berhasil menetas. Telur-telur tersebut banyak yang dimakan oleh ikan atau hewan lain. Telur-telur katak akan menetas setelah 10 hari.
Setelah telur ini menetas, telur telur tersebut akan berubah menjadi kecebong. Setelah berumur 2 hari, berudu atau kecebong ini akan memiliki insang luar dan bulu yang digunakan untuk bernafas. Setelah berumur 3 minggu, insang berudu tertutup kulit. Setelah berusia 3 minggu, kaki belakang berudu terbentuk dan menjadi besar ketika kaki depannya mulai tumbuh. Setelah berumur 12 minggu, kaki depan mulai terbentuk dan ekornya menjadi pendek serta mulai menggunakan paru paru untuk bernafas.

Setelah pertumbuhan badannya mencapai sempurna, hewan ini akan berubah menjadi katak dewasa. Katak menggunakan kulit dan paru paru untu bernafas. Maka dari itu, hewan ini hidup di dua alam.
Nah, adik adik apakah kalian tahu. Katak itu hewan yang sangat unik …

Keunikan yang pertama adalah Lidah Katak.
Lidah Katak seperti Lem,agar mudah menangkap makanannya. Lidahnya ini dilapisi lendir seperti lem hingga makanan akan menempel dengan kuat. Lidah katak tidak dapat merasakan rasa manis/asam/asin/pahit/dll seperti yang bisa kita rasakan. Namun lidah katak cukup bisa membedakan mana makanan yang layak makan dan yang tak bisa dimakan.

Selanjutnya Mata Katak
Mata katak berbentuk bulat dengan lensa yang tebal. Terdiri dari selaput yang bergerak dari bawah ke samping atas membatasi jarak penglihatan sehingga mata katak tidak dapat berakomodasi.
Katak memiliki selaput tidur pada kelopak matanya yang disebut membran niktitans atau selaput tidur. Fungsi membran niktitans: untuk menjaga kelembapan mata katak saat di darat dan melindungi dari gesekan di dalam air. 
 Dan keunikan katak yang terakhir adalah Pendengaran katak.
Alat pendengaran katak berupa telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Jika kita melihat katak mungkin kita tidak dapat melihat telinganya karena katak tidak memiliki daun telinga, tapi kalau diperhatikan lebih seksama kita dapat menemukan selaput gendang telinganya.
Proses penyampaian bunyi pada pendengaran katak:
Getaran suara diterima oleh selaput gendang telinga, menggetarkan tulang pendengaran dan meneruskannya ke tingkap jorong. Di tingkap jorong, getaran ini diteruskan oleh cairan limfa ke saraf pendengaran.

Ternak Kodok Secara Sederhana

Oleh "Ahmad Rukbi, SP., MM., M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

1. SEJARAH SINGKAT

Budidaya kodok telah dilakukan di beberapa negara, baik negara beriklim panas maupun beriklim 4 musim. Tercatat negara-negara Eropa yang telah membudidayakan kodok antara lain : Prancis, Belanda, Belgia, Albania, Rumania, Jerman Barat, Inggris, Denmark dan Yunani, Amerika Serikat dan Meksiko. Sedangkan di Asia, Cina, Bangladesh, Indonesia, Turki, India dan Hongkong yang telah membudidayakan kodok.
Sejarah kodok tidak diketahui asalnya, karena hampir ditemukan di mana-mana, karena kemampuannya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya. Kodok yang banyak dibudidayakan di Indonesia (Rana catesbeiana ) berasal dari Taiwan, kendati kodok itu semula berasal dari Amerika Selatan.

2. SENTRA PERIKANAN
Mulanya uji coba budidaya kodok dilakukan di Klaten (Balai bibit ikan), yang kemudian meluas ke Jawa tengah. Di Jawa Barat pembudidayaan kodok banyak ditemui di daerah pesisir Utara, disamping membudidayakan kodok masyarakat pesisir Utara juga menangkap dari alam. Kemudian di Sumatera Barat dan Bali juga merupakan sentra pembudidayaan kodok.

3. JENIS





Kodok tergolong dalam ordo Anura, yaitu golongan amfibi tanpa ekor. Pada ordo Anura terdapat lebih dari 250 genus yang terdiri dari 2600 spesies. Terdapat 4 jenis kodok asli Indonesia yang di konsumsi oleh masyarakat kita yaitu:
  1. Rana Macrodon (kodok hijau), yang berwarna hijau dan dihiasi totol-totol coklat kehijauan dan tumbuh mencapai 15 cm.
  2. Rana Cancrivora (kodok sawah ), hidup di sawah-sawah dan badannyadapat mencapai 10 cm, badan berbercak coklat dibadannya.
  3. Rana Limnocharis (kodok rawa), mempunyai daging yang rasanya paling enak, ukurannya hanya 8 cm.
  4. Rana Musholini (kodok batu/raksasa). Hanya terdapat di Sumatera, terutama Sumatera Barat. mencapai berat 1.5 kg. Dan panjang mencapai 22 cm.
4. MANFAAT

Daging kodok adalah sumber protein hewani yang tinggi kandungan gizinya. Limbah kodok yang tidak dipakai sebagai bahan makanan manusia dapat dipakai untuk ransum binatang ternak, seperti itik dan ayam. Kulit kodok yang telah terlepas dari badannya bisa diproses menjadi kerupuk kulit kodok. Kepala kodok yang sudah terpisah dapat diambil kelenjar hipofisanya dan dimanfaatkan untuk merangsang kodok dalam pembuahan buatan. Daging kodok dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

5. PERSYARATAN LOKASI
  1. Ketinggian lokasi yang ideal untuk budidaya kodok adalah 1600 dpl.
  2. Tanah tidak terlalu miring namun dan tidak terlalu datar, kemiringan ideal 1-5%, artinya dalam jarak 100 m jarak kemiringan antara ujung-ujungnya 1-5
    m.
  3. Air yang jernih atau sedikit tercampur lumpur tersedia sepanjang masa. Air yang jernih akan memperlancar proses penetasan telur.
  4. Kodok bisa hidup di air yang bersuhu 2–35 drajat C. Suhu saat penetasan telur ialah anata 24–27 derajat C, dengan kelembaban 60–65%.
  5. Air mengandung oksigen sekitar 5-6 ppm, atau minimum 3 ppm. Karbondioksida terlarut tidak lebih dari 25 ppm.
  6. Dekat dengan sumber air dan diusahakan air bisa masuk dan keluar dengan lancar dan bebas dari kekeringan dan kebanjiran.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
  1. Persiapan Sarana dan Peralatan
    1. Kolam
      Dalam proses pembuatan kolam, tidak boleh hanya menggali atau menimbun saja melainkan harus menggabungkan keduanya sehingga akan mendapatkan bentuk dan konstruksi kolam yang ideal. Untuk memasukkan air ke dalam kolam diperlukan saluran yang konstruksinya dibuat dari pasangan bata merah atau batako yang diperkuat dengan semen dan pasir. Bentuk dari saluran ini biasanya trapesium terbalik dan pada beberapa tempat pemasukan air ke kolam dibuat kobakan kecil untuk menjebak air agar mudah masuk kedalam kolam-kolam. Kolam yang diperlukan antara lain: kolam perawatan kodok, kolam penampungan induk sebelum dikawinkan, kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam perawatan kecebong, kolam pembesaran percil dan kolam pembesaran kodok remaja. Kebutuhan kolam ini masih ditambah dengan kolam pemeliharaan calon induk.
      1. Kolam Perawatan Kodok
        Luasnya 15 meter persegi dengan ukuran 3 x 5 m, yang terdiri dari dinding tembok 0,40 m dan dinding kawat plastik setinggi 1 m, lantainya terbuat dari semen dan bata yang terdiri dari 2/3 bagian kolam terisi air setinggi 10-15 cm dan 1/3 bagian kering.
      2. Kolam Pemijahan.
        Kolam dibuat dari semen dan diatasnya dinding kawat plastik. Kedalaman air di kolam ini sekitar 0,30–0,40 m dan ditengahnya dibuatkan daratan. Padat pemeliharaan 15 ekor setiap meter perseginya, dengan perbandingan tiga betina dan satu jantan. Supaya lebih nyaman, sebaiknya lantai daratan tengah tidak berlumpur, dan kolam ditanami enceng gondok. sediakan makanan berupa ikan kecil, ketam dan bekicot Masa kawin ditandai dengan suara merdu. Tak lama kemudian, telur mereka mengambang di air kolam dan segera dipindahkan ke kolam penetasan.
      3. Kolam Penetasan
        Kolam penetasan dibuat beberapa buah, dari tembok dengan air sedalam 30 cm dan air mengalir atau diberi aerasi yang luas. Luas kolam seluruhnya 10 m² .
      4. Kolam Kecebong
        Terdiri dari beberapa kolam yang masing-masing luasnya berkisar anta 5 m² – 6 m² , dengan dasar lantai terbuat dari semen.
      5. Kolam Kodok Muda
        Di kolam ini kodok yang dipelihara berumur kurang dari 2 bulan. Dibuat beberapa buah dengan masing-masing luasnya 15 m², dengan dinding tembok dan kawat. Lantai miring dengan daerah air 1/3 bagian dengan kedalaman 15–35 Cm.
      6. Kolam Kodok Dewasa.
        Pada kolam ini kodok sudah berusia antara 2–6 bulan. Kolam yang diperlukan terdiri dari 2, dengan masing masing luas kira–kira 20 m² ,
        dengan konstruksi dasar dan dinidng tembok dan kawat. Kedalaman air yang diperlukan antara 30–40 Cm.
      7.  
    2. Mempersiapkan Kolam Produksi
      Bila lantai dasar kolam terbuat dari tanah, dasar kolam diolah dan dicangkul-cangkul dan ditebari pupuk sampai dianggap siap huni. Kolam dibiarkan dulu tidak terpakai selama sebulan. Selama itu kolam dimasukkan air, didiamkan dan dikeluarkan berulang-ulang. Persiapkan alat-alat untuk membuat hujan buatan, baik dari drum bekas maupun dengan menggunakan springkel karena untuk proses perkawinan kodok biasanya terjadi pada masa
      penghujan. Sebaiknya kolam ditanami teratai, eceng gondok, genjer dan ganggang yang berfungsi untuk tempat biang kodok bercumbu rayu dan menempelkan telurnya serta meningkatkan kualitas air kolam dan mempertinggi kandungan oksigen.
  2. Pembibitan
    Untuk pembudidayaan kodok yang banyak dicari adalah dari jenis kodok banteng Amerika (Bull frog), diamping rasanya enak juga beratnya bisa sampai 1,5 kg. Bisa juga jenis kodok batu dari Sumatera Barat yang sampai saat ini belum dibudidayakan secara optimal, karena masyarakat masih mengambilnya
    dari alam. Adapun syarat ternak yang baik adalah bibit dipilih yang sehat dan matang kelamin. Sehat, tidak cacat, kaki tidak bengkok dan normal kedudukannya, serta gaya berenang seimbang. Pastikan kaki kodok tidak mengidap penyakit kaki merah ( red legs ).
    1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
      Pilihlah kodok yang sehat dan berukuran besar. Disamping itu perhatikan juga tanda-tanda kelamin sekundernya. Pisahkan induk berdasarkan jenis
      kelaminnya. Pemisahan dilakukan sekitar 1–2 hari dimaksudkan untuk lebih merangsang nafsu diantara mereka apabila saatnya mereka dipertemukan. Untuk induk-induk yang hendak dikawinkan sebaiknya diberikan makanan cincangan daging bekicot yang masih segar dan makanan buatan lainnya.
    2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
      Induk jantan dan betina berumur 4 bulan disuntik perangsang pertumbuhan Gonadotropin intramuskular dengan dosis 200-250 IU/ekor/bulan.
    3. Sistem Pemijahan
      1. Secara Alami
        Induk jantan dan betina yang telah dipisah selama 1-2 hari disatukan di kolam pemijahan. Ikan liar dapat mengganggu hasil pemijahan. Perhatikan agar telur kodok tidak ikut terbuang air pembuangan. Di sore atau pagi hari pada saat suhu mulai menurun, barulah kita perlu membantu kelancaran proses pemijahan, yaitu dengan membuat hujan buatan.
      2. Sistem Hipofisasi
        Cara mutakhir untuk memijahkan kodok adalah dengan cara sistem kawin suntik menggunakan ekstrak kelenjar hipofisa untuk merangsang kodok agar kawin sesuai waktu yang kita inginkan. Dengan sistem ini kita bisa mengintensifkan pembenihan, mengurangi kematian, merawat telur-telur kodok yang telah dibuahi dalam tempat tersendiri, memberi jaminan bahwa telur-telur akan terbuahi oleh sperma seluruhnya dan tidak
        memerlukan hujan buatan. Penyuntikan pada tubuh betina lazimnya pada punggung, rongga perut dan bagian kepala. cara penyuntikan pada rongga perut banyak dipilih.
    4. Reproduksi dan Perkawinan
      Kodok yang hendak disuntik ditampung pada akuarium yang diberi sedikit air dan ditutup dengan kawat kasa untuk memudahkan penangkapan. kodok-kodok tersebut telah cukup umur dan dalam keadaan matang telur. Saat penyuntikan kodok dibalut dengan kain hapa agar tidak meronta.
      Kodok yang telah disuntik kemudian dilepas dalam akuarium lain dan dipantau setiap jam. Setelah 12 jam, kodok tadi disuntik kembali agar mereka mampu bertelur seluruhnya. Setelah yang betina 2 kali disuntik dan menunjukkan akan bertelur, maka kita mempersiapkan testis dari induk jantan. Sperma dikeluarkan dari testis dengan cara memotongnya dengan jarum kecil yang tajam dan dimasukkan ke cawan petri yang sudah diisi dengan air kolam yang bersih. Setelah air dalam cawan menjadi keruh dan testis sudah kosong, maka cairan testis dibiarkan selama 10 menit dalam suhu ruangan. Jika sperma aktif (dapat kita lihat dibawah mikroskop), maka kodok betina bertelur diurut perutnya agar telurnya keluar. Telur diusahakan jatuh di atas cairan sperma, lalu digoyang-goyangkan dan biarkan selama beberapa menit. Telur yang mengalami pembuahan akan mengalami rotasi.
      Telur kemudian ditetaskan dan airnya diganti setiap hari dengan menjaga suhu pada kisaran 24-27 derajat C dan pH air juga diamati. Pada sistem secara alamiah, digunakan hujan buatan untuk merangsang proses perkawinan kodok, sebagaimana dijelaskan diatas.
  3. Pemeliharaan
    Pemeliharaan dilakukan pada setiap tahap pertumbuhan kodok, Pertumbuhan dan kesehatan kodok terrgantung pada makanan dan kecocokan tempat tinggalnya. Kodok diberi makan 1 kali sehari, air di kolam diganti dan dibersihkan seminggu sekali.
    1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
      Telur yang sudah dibuahi, dipindahkan pada kolam penetasan. Kolam dibersihkan dari hama dan kotoran sebelum digunakan. Telur harus dipisahkan dari induknya sehingga telur tidak terganggu proses penetasannya dan tidak dimakan oleh induknya. Memindahkan telur jangan sampai pecah sarangnya atau lendirnya. Telur-telur akan menetas setelah 48–72 jam pada suhu air 24–27 derajat C. Bila sudah menetas dipelihara pada kolam yang sama selama 10 hari.
    2. Perawatan Ternak
      Kodok muda yang telah mengalami metamorphose ditempatkan pada kolam permanen. Pemasukan dan pengeluaran air harus diberi penyaring untuk menghindari hama dan mencegah kodok lepas ke peraiaran umum. Padat penebaran 50-100 ekor/m² . Bila kita memelihara jenis kodok banteng yang tidak suka makanan yang tidak bergerak, makanan harus diletakkan dibawah aliran air/pancuran. Setelah berumur 3 bulan, kodok diseleksi berdasarkan kaki belakang, kulit dan ukuran badannya. Jumlah yang di seleksi 20% dari total dan dipindahkan ke kolam calon induk, sedangkan sisanya tetap dipelihara sampai masa panen pada umur 4-5 bulan. Kodok dewasa (matang gonada) untuk bibit unggul, baik jantan maupun betina di suntik dengan kelenjar hiphopisa kodok sebanyak 1 dosis. Penyuntikan dilakukan 1 bulan sekali (bila memakai sistem hiphopisa) dan padat tanam sebanyak 20-25 ekor/m² .
    3. Pemberian Pakan
      Terdapat berbagai macam makanan yang dapat diberikan untuk kodok di kolam pembesaran persil maupun di kolam pembesaran kodok remaja. Makanan percil sampai kodok dewasa berupa cincangan daging bekicot, cincangan daging ikan, ulat, belatung, serangga, mie, bakso dan berbagai benih ikan serta ketam-ketaman kecil dan lainnya. Dapat juga diberikan makanan buatan, dengan meramu makanan buatan kita bisa menyusun sesuai dengan tingkat umur kodok, yang terkadang sulit dilakukan apabila kita memberinya makanan yang langsung didapat dari alam. Dengan demikian maka problem yang sering dialami seperti ukuran makanan lebih besar dari lebar bukaan mulut kodok tidak perlu terjadi lagi.
7. HAMA DAN PENYAKIT
  1. Penyakit, Hama dan Penyebabnya
    Penyakit kodok umumnya disebabkan oleh serangan jamur dan bakteri. Paha kaki berwarna merah, luka dan kulit melepuh adalah penyakit yang menyerang kodok yang berumur 1-2 bulan, menular dan menyerang sistem saraf, sehingga akan mati dalam beberapa jam.
  2. Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama
    Bakteri bisa menyerang kecebong, gejalanya ekor luka dan berwarna putih. Penanggulangannya dengan memisahkan kecebong yang terserang, kolam dibersihkan dengan PK, dosis 0,05 gram/ liter 15 hari sekali, jangan memberikan makanan yang kandungan proteinnya melebihi dosis 10–15% karena perut kodok akan menjadi kembung. Pengobatan dengan antibiotika streptomisin/tetrasiklin, obat luar dengan penggunaan betadine, atau direndam dalam NaCl 0,15 gram/liter air selama 30 menit, diulang sampai 4 kali.
  3. Pemberian Vaksinasi dan Obat
    Pengobatan kaki merah dan bisul pada kodok, dengan memandikan kodok dalam larutan Nifurene 50–100 gram/m² air, atau dengan suntikan teramisin 25 mg/kg, atau streptomycin 20 mg/kg berat kodok. Penyakit dubur keluar diobati dengan cara pisahkan dan istirahatkan 2–3 hari dan tidak diberi makan. Penyakit lainnya adalah dubur keluar (ambaien) pada percil (kodok muda). Untuk mengatasinya, populasi tidak boleh terlalu padat dan kolam harus bersih dan pemberian kadar kalori dalam makanan tidak boleh melebihi dosis 3400 cl/kg makanan.
8. PANEN
  1. Hasil Utama
    Hasil utama yang dihasilkan adalah dagingnya
  2. Hasil Tambahan
    Sedangkan hasil tambahan yang dapat diperoleh adalah dengan mengolah limbah hasil pemotongan untuk dijadikan silase; dengan penambahan propionat dan asam formiat dengan jalan digiling bersama sama maka makanan untuk ternak ini tahan hingga 2 bulan pada suhu sedang. Hasil sampingan lainnya adalah dengan dijadikan tepung, dimana kandungan mineral dan proteinnya masih cukup tinggi untuk dijadikan bahan tambahan pakan ternak. Kodok yang tidak dijual/afkir dapat diambil hiphofisanya untuk proses pemijahan berikutnya.
  3. Penangkapan
    Sebelum disiangi, biasanya kodok-kodok tersebut ditempatkan pada penampungan. Tempat penampungan kodok bisa berupa kotak kayu atau bak semen yang drainasenya lancar.
9. PASCAPANEN
Proses penanganan pasca panen juga sangatlah mudah. Untuk menjaga agar kodok tetap hidup dan segar, maka kita bisa menggunakan karung goni atau tas kain yang dibasahi. Pengangkutan paling aman dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Apabila pengangkutan dilakukan untuk jarak jauh maka perlu dibuatkan kotak kayu yang didesain secara khusus, dan kapasitasnya disesuaikan dengan besarnya kotak kayu tersebut. 
( Selamat mencoba )

Rabu, 17 Juli 2019

Beternak Ikan Betok

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Cara Budidaya Ikan Betok Bagi Pemula. Kami hari ini memberikan cara budidaya ikan berok kapada kalian yang baru saja ingin mencoba untuk beternak ikan betok. Jika kalian ingin mencoba untuk budidaya ikan ini, kalian bisa membaca cara budidaya yang telah kami buat di bawah, langsung saja bahas cara di bawah ini. 

Cara Budidaya Ikan Betok Bagi Pemula

Ikan betok merupakan salah satu ikan yang paling banyak di temui di rawa-rawa. Ikan Betok seringnya dijual di pasar tradisional karena ikan ini kebanyakan adalah hasil tangkapan dari alam liar. Saat ini ukuran ikan Betok yang dijual di pasar sudah semakin kecil karena tingginya intensitas penangkapan di alam. Padahal ada yang tidak kita sadari bahwa sebenarnya ikan Bethok ini bisa dibudidayakan layaknya ikan nila.
Maka dari itulah kali ini kami akan mengajarkan pada anda cara budidaya ikan Betok bagi pemula yang benar. Kenapa yang benar? Karena kalau asal-asalan hasilnya tidak optimal. Oleh karena itu kita harus memperhatikan beberapa hal penting yang menjadi kunci utama keberhasilan budidaya ikan Bethok.
Ikan Betok merupakan ikan air tawar yang memiliki daya tahan serta kemampuan adaptasi yang bagus. Ikan ini sangat terkenal akan kemampuannya bertahan hidup pada lokasi yang hanya terdapat sedikit air. Di alam liar, ikan ini bahkan sering naik kedarat dengan bantuan kopengnya.
Nah apakah kalian ingin mencoba untuk budidaya ikan betok ini? Jika kalian ingin mencoba untuk budidaya ikan betok ini kalian bisa mencoba untuk menggunakan cara budidaya ikan betok yang kami buat di bawah ini. Tanpa menunggu terlalu lama lagi langsung saja kita bahas di bawah ini :

Persiapan Lokasi Dan Kolam Ikan Betok


Sebelum masuk pada tahapan yang lain, maka tahap pertama adalah pembuatan kolam, nah sebelum membuat kolam, maka kalian juga harus perhatikan lokasinya terlebih dahulu. Dalam pemilihan lokasi kalian bisa memilih lokai yang dekat dengat ladang milik kalian saja. Karena lokasi yang berdekatan dekat ladang memiliki suhu udara yang bagus untuk di jadikan kolam.
Jika kalian sudah mendapatkan lokasi yang pas, maka selanjutnya kalian bisa membuat kolam, untuk kolam kalian bisa membuat kolam. Untuk jenis kolam semua tergantung dari kalian kembali, kalian lebih suka dengan kolam jenis yang bagaimana. Setiap kolam yang kalian buat memiliki keunggulannya masing-masing, seperti kolam tanahbanyak terdapat planton, ganggang, cacing, dll. Yang akan menjadi pakan alami ikan betok.
Sedangkan untuk ukuran kolam semuanya tergantung dari kalian lagi. Jika kalian ingin budidaya dalam jumlah yang besar, maka kalian bisa membuat kolam yang besar. Namun jika kalian ingin mencoba untuk beternak dengan jumlah kecil, maka kolam bisa kalian buat dengan kecil saja.

Memilih Bibit Ikan Betok


Setelah pembuatan kolam sudah di lakukan maka selanjutnya adalah pemilihan bibit. Untuk bibit betok bisa kalian tangkap di alam liar, karena betok juga merupakan ikan biasa terdapatkan di perairan seperti rawa-rawa. Namun jika kalian mencari betok di alam liar, maka untuk ukuran tidak akan bisa sama semua.
Atau jika kalian ingin mendapatkan bibit betok, kalian bisa membeli betok di toko ikan. Sedangkan jika kalian memiliki kenalan yang beternak ikan betok, maka kalian bisa membeli bibit betok dari teman kalian tersebut. Atau jika kalian ingin memperoleh bibit betok dengan tersendiri, maka kalian bisa membeli induk betok yang berkualitas dan bisa mendapatkan bibit yang berkualitas.

Penebaran Bibit Ikan Betok


Jika kalian sudah mendapakan bibit ikan betok maka selanjutnya adalah penebaran ikan betok. Jika kalian ingin bibit ikan yang kalian beli hidup semua. Maka kalian harus berhati-hati dalam penebaran bibit ikan di dalam kolam yang sudah kalian siapkan.
Untuk menebar benih ikan, kalian harus melakukan dengan pelan-pelan, kalian bisa masukan bungkusan ke dalam kolam dan setelah itu di bukan dan di tuang dengan pelan-pelan. Karena jika kalian tuangnya dengan sembarangan maka akan membuat ikan menjadi stres dan akan mengakibatkan kematian pada ikan betok.

Pemberian Pakan Ikan Betok


Pakan merupakan proses pembesaran ikan betok. Jadi aturan pemberian pakan pada ikan betok hampir sama dengan ikan lainnya yakni bisa 2-3 kali dalam sehari. Dalam pemberian pakan kalian bis amemberikan dalam sehari 4-6% dari berat rubuhnya. Jika lokasi jauh dari rumah maka kallian bisa memberikan 2 kali dalam sehari pada jam 9 pagi dan 2 siang. Sedangkan jika rumah kalian dekat dengan kolam, maka kalian bisa memberikan ikan maka sehari 3 kali, pada jam 9 pagi, 2 siang, dan 8 malam.
Untuk memberikan pakan kalian bisa melakukan dengan cara memberikannya dikit demi sekit agar ketika ikan kenyana kalian dapat mengetahuinya. Karena jika kalian memberikan pakan ikan dengan jumlah banyak, dan ikan sudah kenyang maka makanan tersebut akan terbuang dengan begitu saja.

Perawatan Ikan Betok


Dalam budidaya ikan betok ini, pemeliharaan juga harus kalian lakukan. Agar ikan betok selalu dalam keadaan sehat, jadi tidak ada salahnya kalian melakukan perawatan pada ikan betok ini. Jika kalian sedang mendapatkan ikan yang sakit yang ngambang di permukaan air, maka kalian bisa menangkap ikan tersebut dan di pindahkan. Hal ini di lakukan agar ikan lainnya tidak mudah terserna penyakit juga.
Selain itu, kalian juga bisa membersihkan seitar kolam. Agar kolam selalu bersih dan tidak kotor karena akan mentebabkan sakit pada ikan, maka tidak ada salahnya kalian membersihkan kolam kalian. Jika terdapat sampah di dalam kolam, maka kalian bisa mengutip sampah tersebut.

Panen Ikan Betok


Nah jika sudah melewati masa perawatan maka selanjutnya adalah masa pemanenan. Biasanya ikan betok ini akan di panen jka sudah berumur 4 bulan. Namun jika kalian panen pada saat umur 3 bulan pun sudah bisa juda, karena tidak setiap permintaan konsumen itu sama semua.

Untuk cara pemanennya kalian bisa memanen dengan cara menanen semuanya, agar selanjutnya kalian bisa memasukan bibit yang baru lagi. Karena jika kalian panen dengan setengah-setengah ukuran tidak akan sama semua. Sedangkan ikan yang sudah di panen maka bisa langsung kalian panen langsung antar kepara konsumen dan pemesan ikan betok ini.

Cara Budidaya Ikan Betok Bagi Pemula

Bagaimana apakah kalian sudah paham dengan cara budidaaya ikan betok yang kami berikan di atas? Apakah kalian sudah ingin mencoba budidaya ikan betok ini? Jika sudah maka jangan menunggu lama lagi, langsung saja mencoba untuk beternak menggunakan cara budidaya ikan betok yang kami berikan di atas.

Cara Praktis Beternak Cacing Sutera

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si"
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Saat ini sudah semakin banyak masyarakat yang mulai menggeluti bisnis budaya cacing sutra. Sebelumnya, bisnis ini jarang sekali dilirik namun kini sudah banyak masyarakat yang memulai usaha ini. Hal ini karena kebutuhan cacing sutera semakin meningkat sementara itu produksi cacing sutra dalam negeri masih sangat terbatas.

Lihat saja pebisnis ikan hias dan usaha pembenihan, mereka sangat mengandalkan ketersediaan cacing sutra dari para peternak cacing sutra. Pakan pengganti cacing sutra sebetulnya sudah ada namun peran cacing sutra belum tergantikan sampai sekarang.

Cacing Sutra (Tubifex) biasanya disebut dengan cacing rambut atau cacing darah karena warnanya menyerupai darih. Cacing ini memiliki ukuran yang sangat kecil, ukurannya hampir sama dengan rambut dengan panjang sekitar 1 -3 cm.

Cacing sutra hidupnya membentuk koloni  di perairan yang jernih kaya akan bahan organik. Kandungan tubuhnya terdiri dari 57% protein serta 13% lemak, dengan komposisi tersebut, sehingga sangat cocok cacing sutra untuk pakan ikan. Selain itu harga cacing sutra juga yang saat ini sudah terjangkau sehingga sudah banyak orang yang memulai usaha ternak cacing sutra.

Cara Budidaya Cacing Sutra Tanpa Lumpur

Cacing sutra merupakan jenis cacing yang hidup berkelompok bersifat hemaprodit. Ternak cacing sutra saat ini sudah sangat menjanjikan, cacing sutra digunakan untuk pakan ikan hias. Selain itu harga cacing sutra pun kini sudah sangat terjangkau. Cacing sutra bisa bertahan hidup dalam kondisi air yang mengandung lumpur dengan tingkat kedalaman 0-4 cm.

Dalam ternak cacing sutra, bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Yang sedang populer adalah budidaya cacing sutra tanpa lumpur. Cara ini merupakan cara beternak cacing sutra modern. Sebelum memulai beternak cacing sutra, ada baiknya kita mengenal klasifikasi cacing sutra

Klasifikasi cacing sutra

  • Filum : annelida
  • Kelas : oligochaeta
  • Ordo : haplotaxida
  • Famili : tubifisidae
  • Genus : tubifex
  • Spesies : tubifex sp
Budidaya cacing sutra memiliki syarat hidup, peranan air dalam budidaya ini sangat penting karena untuk mendukung perkembangan. Air yang bagus untuk budidaya ini memiliki ciri ciri antara lain memiliki pH sekitar 5.5 -8.0, Pastikan suhu udaranya jangan terlalu tinggi, berkisar antara 25 – 280 C, Kandungan oksigen pada air sekitar 2,5 – 7,0 ppm.

Sebelum memulai budidaya cacing sutra, ada baiknya anda juga sudah melihat perkiraan estimasi biaya yang akan dikeluarkan. Sehingga semua sudah bisa diperhitungkan.

Alat dan bahan budidaya cacing sutra

No Bahan
1 Kotoran per karung 5 x 10000 50000
2 Starter Cacing Sutra 50000 50000

No Bahan
1 Kayu 200000 200000
2 Baskom 10 x 10000 100000
3 Selang 20000 20000
4 Filter 75000 75000
5 Peralon 50000 50000

Total
545000

Langkah Langkah Budidaya Cacing Sutra


Membuat Bibit Cacing Sutra
Mendapatkan bibit cacing sutra bisa didapatkan di toko ikan hias atau bisa juga diambil dari alam. Jika anda ingin mengambil bibit cacing sutra, pastikan cacing harus dikarantina terlebih dahulu karena dikhawatirkan membawa bakteri patogen. cacing sutera ini dikarantina 2 sampai 3 hari dengan cara dialiri air bersih dengan volume air yang kecil pastikan juga air memiliki kandungan oksigen yang cukup.

Media Budidaya Cacing Sutra
Budidaya cacing sutra tanpa lumpur bisa menggunakan nampan plastik. Pada prinsipnya dalam ternak cacing sutra yang terpenting adalah air, air harus tetap dalam kondisi mengalir. Budidaya dengan nampan plastik bisa dengan sistem rak karena terbilang mudah dan rapi dimana saluran air yang masuk cukup diletakan pada nampan paling atas

Perawatan cacing sutra
Perawatan dan pemeliharaan cacing sutra bisa dimulai dengan menjaga debit air tetap pada kisaran 5-7 cm. jangan lupa juga berikan fermentasi kotoran ayam dan makanan tambahan seperti sawi dan ampas tahu sampai memasuki umur 10-12 hari.

Panen cacing sutra
Cacing sutra sudah bisa dipanen ketika memasuki umur 70-75 harii setelah biang cacing sutra ditebar. Teknis panen cacing sutra adalah dengan meletakan nampan plastik ditutup hingga gelap. Biarkan 5-6 jam akan terlihat cacing akan bergerombol di permukaan. Lalu kumpulan cacing tersebut diambil menggunakan serok atau tangan.

Selamat beternak cacing sutra.

Pembenihan Udang Galah

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Udang Galah merupakan jenis udang yang masuk dalam spesies Macrobrachium rosenbergii, filum Arthropoda, kelas Crutacea, bangsa Decapoda dan suku Paleamonidae.
Udang galah memiliki badan yang terdiri dari bagian kepala dan dada (cephalotorax), badan (abdomen) dan ekor (uropoda). Kulit keras membungkus area cephalotorax dengan tonjolan karapas bergerigi (rostrum) yang terletak pada bagian kepala. Jumlah rostrum pada bagian atas yaitu sekitar 11-13 buah dan bagian bawah sekitar 8-14 buah.
Udang jantan memiliki kaki jalan yang berukuran yang cukup besar dan panjang. Panjang sepasang kaki tersebut dapat mencapai 1,5 kali dari panjang badan udang galah tersebut. Pasangan kaki jalan tersebut dapat digunakan sebagai pembeda antara udang galah betina dan jantan karena ukuran kaki jalan udang galah betina relatif lebih pendek dan kecil.
Udang falah ini merupakan salah satu jenis air tawar yang memiliki banyak peminat. Dengan melihat peluang yang ada, kini banyak orang mulai melakukan budidaya udang galah baik skala rumahan maupun skala besar. Namun jika anda ingin melakukan budidaya, anda harus mengetahui cara pembenihan udang galah yang benar. Berikut cara pembenihan udahng galah:

Cara Pembenihan Udang

Pemilihan Induk Udang Galah

Untuk mendapatkan benih udang galah yang berkualitas tinggi, maka perlu melakukan pemijahan pada induk yang berkualitas pula. Pilihlah caon induk udang galah yang telah memenuhi persyaratan, pilih udang galah yang telah berumur sekitar 8-20 bulan. Pilih induk betina yang berbobot minimal 40 gram dan induk jantan dipilih minimal berbobot minimal 50 gram.
Induk yang dipilih adalah udang galah yang telah matang telur paling tidak 2 kali dengan jumlah telur yang dihasilkan cukup banyak. Udang galah yang cocok dijadikan indukan yaitu udang galah yang berbadan bersih dan bebas dari kotoran termasuk parasit. Sebaiknya juga indukan yang dipilih berasal dari jenis udang dengan pertumbuhan yang cepat.

Perawatan Indukan Udang Galah

Induk jantan dan betina harus dipelihara di tempat terpisah. Tempat pemeliharaan indukan udang galah dapat berupa bak atau kolam perawatan dari beton yang memiliki kedalaman sekitar 80-100 cm. Kepadatan tebar udang galah dalam setiap meter persegi kolam pemeliharaan yaitu hanya empat ekor. Pakan yang diberikan dapat berupa pelet yang mengandung sekitar 30% protein dan diberikan sebanyak 5% dari berat udang galah.

Pemijahan Udang Galah

Secara alami, udang galah siap memijah sepanjang tahun dan biasanya terjadi pada malam hari. Udang galah yang siap pijah dapat dilihat dari warna merah oranye gonad yang menyebar di seluruh bagian hingga bagian cephalotorax. Pemijahan biasanya diawali dengan pergantian kulit udang galah betina. Proses perkawinan induk baru berlangsung ketika udang galah betina telah kembali ke keadaan semula.
Pemijahan udang galah dapat dilakukan di berbagai jenis kolam seperti kolam tanah, bak beton, serat kaca ataupun akuarium dengan kepadatan tebar sebanyak empat ekor per meter perseginya dengan perbandingan 1 jantan dan 3 betina. Proses pemijahan biasanya terjadi selama 21 tahun dan selama proses ini, pelet yang diberikan adalah pelet yang mengandung sekitar 30% protein dan diberikan 4 kali sehari sebanyak 5% berat udang galah.

Penetasan Udang Galah

Induk yang telah memiliki telur berwarna abu-abu dipilih, lalu rendam induk tersebut ke dalam larutan Methylene Blue sebanyak 1,5 mg/liter air selama 25 menit. Dalam penetasan telur udang galah, kolam penetasan dan pemeliharaan diisi dengan air payau dengan salinitas sekitar 3-5 ppt. Pada bak yang berukuran 1 x 1 x 0,5 meter persegi, dimasukan sekitar 25 ekor indukan. Agar kulitas air terjaga, pakan yang diberikan yaitu potongan kecil kentang, ubi, atau singkong. Telur akan menetas setelah 6-12 jam dengan suhu yang terjaga pada 28°C-30°C.

Perawatan Larva Udang Galah

Larva udang galah yang baru menetas dipelihara di bak bulat. Pakan yang diberikan disesuaikan dengan ukuran mulut larva. Pada hari ketiga setelah menetas, berikan pakan berupa Nauplii artemia setiap tiga jam.Jaga salinitas air pada level 10 ppt – 12 ppt dan 25%-50% air diganti setiap hari. Sebelumnya, media yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan disiphon.
Jika larva telah berkembang menjadi juvenil atau juwana, salinitas air diturunkan menjadi 0 ppt secara bertahap. Setelah menjadi juwana, udang galah dapat dipindahkan dari kakaban ke kolam pembesaran.
Terima Kasih... Selamat mencoba.

Selasa, 16 Juli 2019

Prinsip Dasar Penumbuhan Kelompok Perikanan

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Penyuluhan Perikanan merupakan proses pembelajaran dalam rangka peningkatan kapasitas kemampuan sasaran penyuluhan perikanan yakni para pelaku utama dan/atau pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan untuk mengorganisasikan dirinya dalam mengembangkan bisnis perikanan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya dengan tetap memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Untuk efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan penyuluhan perikanan, maka proses penyuluhan tidak hanya dapat dilakukan langsung kepada pelaku utama/pelaku usaha selaku sasaran utama penyuluhan perikanan. Tapi juga dapat dilakukan melalui sasaran antara penyuluhan sebagaimana tercantum dalam UU No. 16 Tahun 2006 tentang sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan yakni kelompok atau lembaga pemerhati perikanan, serta generasi muda dan tokoh masyarakat.

Kelompok dapat diartikan sebagai kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Sedangkan yang dimaksud dengan kelompok perikanan atau dapat juga disebut dengan kelembagaan pelaku utama perikanan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor. KEP. 14/MEN/2012 adalah kumpulan para pelaku utama yang terdiri dari nelayan, pembudi daya ikan, dan pengolah ikan yang terikat secara informal atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta di dalam lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang ketua kelompok pelaku utama kelautan dan perikanan.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penyuluhan perikanan yang ditujukan kepada sasaran antara dalam hal ini kelompok, sangat dipengaruhi oleh proses penumbuhan dan pengembangan dari kelompok itu sendiri. Umumnya, penumbuhan kelompok pelaku utama perikanan lebih didasarkan pada hal-hal yang bersifat fisik atau lebih berorientasi pada homogenitas atau kesamaan-kesamaan secara fisik yang dimiliki oleh setiap anggota seperti usia, jenis kelamin, suku, warna, agama, usaha, dan sifat-sifat fisik lainnya. Sebagai contoh dalam penumbuhan kelembagaan pelaku utama perikanan khususnya para pembudidaya ikan biasanya didasarkan atas prinsip-prinsip berikut:
1. Prinsip Hamparan atau Kawasan
2. Prinsip Kesamaan Jenis Usaha, dan
3. Prinsip Kesamaan Kepentingan dan Kebutuhan

Pada dasarnya, prinsip-prinsip tersebut secara umum masih dapat digunakan sebagai dasar penumbuhan sebuah kelompok. Namun yang paling penting dalam proses penumbuhan sebuah kelompok harus didasarkan pada ikatan-ikatan alami yang bersifat emosional/mental (Afinitas) seperti adanya tujuan yang sama, saling pengertian, rasa memiliki, saling percaya, saling perhatian, cinta dan kasih sayang, saling mendukung, dan ikatan-ikatan alami lainnya. Ikatan-ikatan ini diyakini akan akan menjadi pengikat yang kuat bagi kelompok-kelompok perikanan yang akan berkembangan menuju sebuah kelompok yang mandiri.
Sebagaimana yang tercantum dalam keputusan Menteri Kelautan dan perikanan Nomor. KEP.14/MEN/2012 bahwa yang menjadi unsur pengikat yang kuat bagi kelembagaan pelaku utama perikanan yang mandiri diantaranya:
  1. Adanya kepentingan yang sama;
  2. Adanya motivasi untuk berkembang diantara mereka;
  3. Adanya saling mengenal dengan baik antara sesama anggotanya, akrab, dan saling percaya;
  4. Adanya sentra/kluster/areal/zona yang menjadi tanggung jawab bersama diantara anggotanya;
  5. Adanya struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas;
  6. Adanya pengelolaan administrasi, sarana dan prasarana serta keuangan secara bersama;
  7. Adanya kader yang berdedikasi untuk menggerakkan para pelaku utama dan kepemimpinannya
  8. diterima oleh sesama pelaku utama lainnya;
  9. Adanya kegiatan yang dapat memberi manfaatn bagi sebagian besar anggotanya;
  10. Adanya dorongan dari tokoh masyarakat setempat untuk mendukung program yang telah ditentukan;
  11. Adanya jejaring kerja/usaha serta akses terhadap kelembagaan keuangan dan pasar; serta
  12. Memiliki akses terhadap teknologi dan informasi.
Adapun proses terbentuknya sebuah kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya.

Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.

Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.

Prosedur Pembuatan IUMK

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si"
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas


Setiap usaha baik yang berkaitan dengan perdagangan maupun industri yang dilakukan oleh perorangan atau badan hukum diperlukan suatu izin yang sesuai dengan jenis usaha yang dilakukan. Sebuah UKM diharapkan telah memiliki perizinan bagi kelangsungan usahanya, salah satunya adalah perizinan IUMK. 
 
Perizinan IUMK sendiri adalah sebagai tanda legalitas bagi pelaku usaha berupa izin usaha mikro dan kecil, dan untuk mengurus perizinan IUMK sendiri sangatlah mudah dan gratis tentunya. Pelaku usaha cukup mengurusnya ke kecamatan setempat dengan melengkapi persyaratan yang ditentukan yaitu dengan melampirkan berkas sebagai berikut :
  1. Surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha
  2. Kartu tanda penduduk
  3. Kartu Keluarga
  4. Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar
  5. Mengisi formulir yang memuat tentang
  • Nama;
  • Nomor KTP;
  • Nomor telepon;
  • Alamat;
  • Kegiatan usaha;
  • Sarana usaha yang digunakan;
  • Jumlah modal usaha.
Selanjutnya Camat/ Lurah/ Kepala Desa yang telah diberikan pendelegasian wewenang oleh Bupati/ Walikota melakukan pemeriksaan berkas pendaftaran IUMK. Jika berkas pendaftaran IUMK telah memenuhi persyaratan maka menjadi dasar pemberian IUMK bagi UKM. Namun jika berkas belum lengkap,  maka Camat/ Lurah/ Kepala Desa berhak mengembalikan berkas agar kemudian dapat dilengkapi. Pengembalian berkas tersebut disampaikan kepada pelaku UKM paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran.

Berkas IUMK yang telah disetujui maka diberikan IUMK dalam bentuk naskah satu lembar. Naskah satu lembar tersebut menjadi tanda legalitas seseorang atau pelaku usaha/ kegiatan tertentu dalam bentuk izin usaha mikro dan kecil. Pemberian IUMK diterbitkan paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran diterima, lengkap dan benar serta tidak dikenakan biaya, retribusi, dan ataupun pungutan lainnya. Dan apabila dikemudian hari pelaku usaha melakukan pelanggaran yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka camat berhak dan dapat melakukan pencabutan IUMK. (R/RY)

Analisa Usaha Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal

Oleh " Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab. Musi Rawas

Tak dapat dipungkiri bahwa budidaya ikan gabus masih kalah populer dibandingkan dengan budidaya ikan lele atau gurami.
Namun, jika dicermati lebih dalam, budidaya ikan gabus memiliki peluang yang sangat bagus.
analisa budidaya ikan gabus
analisa budidaya ikan gabus
Selain karena tingkat persaingan peternak ikan gabus tidak sebanyak jenis ikan lainnya, ikan gabus pun cukup populer di kalangan masyarakat.Pasalnya, daging ikan gabus sangat lezat dan mudah diolah.Kendati demikian, tak sedikit orang yang masih ragu untuk memulai usaha ternak ikan gabus.
Alasan utamanya adalah belum mengetahui secara pasti untung rugi analisa budidaya ikan gabus.
Sehingga rahasia sukses budidaya ikan gabus perlu digali.Pada dasarnya, setiap usaha pasti memiliki sisi keunggulan dan kekurangan.Yang terpenting adalah memaksimalkan keunggulan demi menekan kekurangan yang ada.

1. Modal Kecil

Untuk merintis usaha ternak ikan gabus, Anda tidak harus menghabiskan banyak dana.
Cukup dengan uang sebesar 5 jutaan saja, Anda sudah dapat menjalakan usaha ini.

2. Mudah Dijalankan

Serupa dengan jenis budidaya ikan lainnya, ternak ikan gabus pun mudah dijalankan.
Selama Anda mengikuti panduan, memberi pakan dan probiotik sesuai takaran, hasil panen pasti melimpah ruah.

3. Hemat Pakan

Ikan gabus tergolong hemat pakan.
Anda tidak harus menggunakan makanan khusus ikan yang biasa dijual di pasaran.
Pasalnya, ikan gabus pun menyukai keong sawah, bekicot, ikan rucah, nasi aking, dan udang kecil.

4. Panen Cepat

Tak sedikit orang yang bertanya, “Berapa umur ikan gabus siap panen? ”
Sebenarnya umur ikan gabus siap panen bervariasi.
Dalam jangka waktu 4 bulan ikan gabus sudah dapat dipanen dengan ukuran yang cukup besar.
Umumnya, setiap kilogram terdiri dari 3 ekor ikan.
Sementara bagi Anda yang menginginkan ukuran lebih besar, yakni setiap kilogram terdiri dari 2 ekor ikan gabus, Anda harus bersabar hingga bulan ke-8 atau ke-9.
Tentunya, kecepatan masa panen pun bergantung pada bibit ikan.
Semakin besar bibit ikan, semakin cepat masa panen.
Sebaliknya, jika bibit yang digunakan kecil, masa panen pun lebih lambat.
Contohnya, untuk ukuran bibit ikan gabus 3-4 cm hanya memerlukan waktu 6 bulan saja untuk menghasilkan ukuran ikan yang besar, yakni 2 ekor setiap kilogram.

5. Peminat Tinggi

Ikan gabus merupakan salah satu ikan yang banyak digemari lantaran dagingnya yang lezat.
Ikan gabus pun mengandung protein tinggi.
Bahkan lebih tinggi daripada protein yang terkandung di dalam tubuh ikan lele, ikan mas, dan ikan nila.
Tak hanya itu saja, ikan gabus pun dapat mempercepat proses penyembuhan luka, menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, menyehatkan pencernaan, dan melengkapi nutrisi harian yang dibutuhkan tubuh.
Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, tak heran jika budidaya ikan gabus kini semakin dikenal.
Meskipun belum sepopuler ikan lele dan gurami, manfaat ikan gabus ini juga banyak dan peluang usahanya pun sangat menjanjikan.
Baca Sampai habis ya, karena nanti Anda akan mengetahui Rahasia Sukses Budidaya Ikan Gabus.

Analisa Budidaya Ikan Gabus

analisa usaha budidaya ikan gabus
Sebelum memulai usaha ternak ikan gabus, ada baiknya untuk mengetahui analisa budidaya ikan gabus termasuk besaran dana yang dibutuhkan.
Dengan begitu, Anda dapat menyiapkan modal usaha budidaya ikan gabus sesuai dengan kebutuhan.
Adapun beberapa hal yang wajib Anda persiapkan sebelumnya, antara lain:
  • Kolam terpal. Idealnya kolam terpal memiliki ukuran 2×5 meter dengan ketinggian air 100 cm. anda bisa membelinya di penjual kolam terpal ikan gabus.
  • Ukuran benih sekitar 3-4 cm.
  • Pakan yang digunakan palet buatan pabrik yang dapat ditemukan dengan mudah di pasaran. Dengan ukuran kolam terpal dan benih, maka palet ideal yang harus diberikan sekitar 2 kilogram.
  • Tingkat kepadatan benih yang ditebar 10 ekor/m2, yakni sekitar 100 x 10 = 1.000 ekor.
  • Dengan ukuran benih 3-4 cm, maka panen membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Waktu penyortiran dimulai pada bulan ke-4 atau ke-5.
Setelah memahami sejumlah hal di atas, Anda akan lebih mudah menentukan analisa usaha ternak ikan gabus.
Dana yang dibutuhkan untuk peralatan, antara lain:
  • Kolam Terpal Diameter 3 meter – Rp1.500.000,00
  • Instalasi Air – Rp300.000,00
  • Mesin Pompa Air – Rp450.000,00
  • Total: Rp2.250.000,00

Penyusutan selama 4x panen = Rp2.250.000,00/4 = Rp562.500
Biaya produksi yang dibutuhkan selama satu periode, yakni selama 6 bulan, antara lain:
  • Bibit Ikan Gabus – Rp750.000,00
  • Pakan Ikan Gabus – Rp300.000,00
  • Obat-obatan – Rp200.000,00
  • Total Biaya Produksi: Rp1.250.000,00
Biaya lain-lain yang dikeluarkan selama satu periode, antara lain:
  • Listrik – Rp600.000,00
  • Biaya Penyusutan – Rp562.500
  • Total Biaya Lain-lain: Rp1.162.500,00
Berapa keuntungan yang dapat dihasilkan selama masa panen berlangsung?
Setelah panen, Anda dapat menghitung besaran keuntungan budidaya ikan gabus dengan metode kolam terpal sebagai berikut.
  • Tingkat kematian ikan dihitung 20 persen dari populasi. Total ikan gabus yang dapat dipanen seitar 800 ekor.
  • Ukuran ikan gabus tergantung umur. Untuk memudahkan Anda, ikan gabus yang dipanen dalam waktu 4 bulan setiap kilogram berisikan 4 buah ikan, sedangkan dalam waktu 5 bulan setiap kilogram berisikan 3 ekor ikan, dan 2 ikan per kilogram untuk masa panen 6 bulan.
Jadi, perhitungan pendapatan ikan gabus selama panen, sebagai berikut.
  • Bulan keempat, panen 300 ekor, maka hasilnya adalah 300/ 4 ekor = 75 kilogram.
  • Bulan kelima, panen 300 ekor, maka hasilnya adalah 300/3 ekor = 100 kilogram.
  • Bulan keenam panen 200 ekor, maka hasilnya adalah 200/2 ekor = 100 kilogram.
Total panen selama 6 bulan pemeliharaan adalah 275 kilogram ikan gabus.
Harga jual setiap daerah berbeda.
Namun, secara umum harga ikan gabus di pasaran atau ditingkat pengepul dihargai sekitar Rp50.000,00 per kilogram.
Dengan mengikuti harga jual di atas, maka dapat disimpukan bahwa pendapatan kotor Anda selama periode panen adalah 275 x Rp50.000,00 = Rp13.750.000,00.
Sementara pendapatan bersih Anda selama masa panen ikan gabus adalah pendapatan kotor dikurang biaya produksi dan biaya lain-lain.
Rp13.750.000,00 – (Rp2.250.000,00 + Rp1.162.500,00) = Rp13.750.000,00 – Rp3.412.500 = Rp10.337.500,00.
Jadi, selama enam bulan, potensi keuntungan yang dihasilkan mencapai Rp10.337.500,00 sekali panen.
Jika Anda memiliki dua buah kolam, maka penghasilan Anda dapat mencapai Rp20.675.000,00.
Bayangkan jika Anda memiliki 3 kolam, 3 kolam, 5 kolam, atau lebih.
Berapa banyak uang yang dapat Anda hasilkan dalam satu waktu?
Sangat banyak!
Semakin banyak jumlah ikan yang Anda budidayakan, maka semakin tinggi pula hasil yang akan Anda dapatkan.
Besaran keuntungan tersebut pun dapat meningkat atau berkurang sesuai dengan persentase keberhasilan Anda dalam memelihara ikan gabus.
Semakin rendah angka kematian, semakin banyak penghasilan yang bisa Anda dapatkan.

Agar hasil panen sesuai dengan keinginan Anda, pastikan untuk memberikan ikan gabus makanan yang tepat.
Semakin tinggi nilai gizi pakan, maka semakin cepat pula tumbuh kembang ikan gabus.
Selain itu, pastikan pula untuk memberikan probiotik untuk memaksimalkan pertumbuhan ikan gabus.
Demikianlah informasi mengenai budidaya ikan gabus beserta analisa usaha ikan gabus yang dapat Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan.
Nah, kalau sudah begini, apalagi yang membuat Anda ragu?
Yuk, raih kesuksesan dengan budidaya ikan gabus.