Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Cara Membuat Jala Ikan Tradisional
Jala merupakan salah satu alat tradisional penangkap ikan paling
jitu. Namun untuk membuat jala tidak mudah. Banyak sekali orang yang
tidak mengerti cara membuatnya. Membuat jala sangat rumit dan
membutuhkan kesabaran untuk menyiapkan satu jala.
Nah menurut pengalaman saya saat membuat jala, banyak sekali tantangan
untuk menyiapkan sebuah jala yang bisa beroperasi di air untuk menangkap
ikan. Karena banyak sekali malasnya sisebabkan semakin panjang daun
jala maka akan semakin lama membuat dalam satu keliling.
Apakah sobat sudah membayangkan betapa sulitnya membuat jala.? menurut
saya, hanya orang serius lah yang bisa membuat jala sampai selesai.
Karena membuatnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Bagi sobat yang
serius membuat jala pasti akan bisa dan berhasil.
Baiklah kali ini kita langsung saja masuk pada, apa saja yang di
perlukan dalam membuat jala. Membuat jala akan memerlukan pisau, tingau,
pang. Nah itulah yang akan diperlukan, untuk penjelasannya
masing-masing langsung saja berikut ini.
- Kegunaan pisau adalah untuk membuat pang dan memperkecilkan ukuran pang.
- Tingau digunakan untuk menggulung nilon yang akan digunakan untuk pengikat buhur jala.
- Pang digunakan untuk menyamakan mata jala / lubang agar mata jala sama rapi. Pang bisa dibuat dengan bambu.
Nah itulah kegunaan masing-masing alat yang diperlukan. Selanjutnya kita masuk pada cara pembuatan jala.
Cara Membuat Jala Ikan Tradisional
1. Pertama siapkan tali bantu untuk mengikat saat membuat pusat.
2. Kedua sorongkan benang di tingau yang telah di gulung tadi sesuai pang jala dan silahkan buat pusat jala sebanyak 27 buhur.
3. Setelah membuat 27 pusat silahkan pertemukan buhur pertama dengan buhur kedua lalu sambung lagi kebwah.
4. Pabila sudah sampai 3 keliling dari pusat pertama silahkan lakukan
penurangan dan kecilkan pang jala sedikit saat penurangan. Jika kamu
tidak tau cara menurang jala silahkan tanya atau belajar langsung sama
orang yang sudah pernah membuat jala. Karena menurang tidak bisa
dijelaskan.
5. Terakhir silahkan lakukan penurangan sebanyak 7 kali turang
- Turang 1 pada keliling 3
- Turang 2 pada keliling 5
- Turang 3 pada keliling 7
nah begitu selanjutnya pada turang berikutnya hanya berjarak dua
keliling. Kegunaan turang tersebut untuk mengembangkan jala. Jika tidak
dilakukan penurangan maka jala yang akan dibuat tidak akan kembang.
Begitulah cara membuat jala ikan. Bagi sobat yang ingin mencoba
silahkan. Jika ada penulisan diatas kurang mantap atau kurang jelas
silahkan masukan kritik sobat pada kolom komentar. Berikut yang saya
tulis diatas adalah pengalaman sendiri saat membuat sebuah jala ikan.
Sebenarnya sulit mengetahui cara membuat jala dengan tiori. Untuk lebih
jelas, sebaiknya belajar langsung dengan orang yang sudah ahli membuat
jala.
Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM., M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Katak merupakan salah satu hewan amfibia
yang paling populer. Saat kanak-kanak, biasanya kita mengejar katak dan
menjadikannya sahabat saat bermain. Namun beranjak dewasa, pola pikir
terhadap katak berubah dan kita menganggapnya sebagai salah satu
binatang yang menjijikan. Hal ini boleh jadi dikarenakan kulitnya yang
berlendir. Banyak di antara kita yang gagal membedakan yang mana katak
dan yang mana kodok. Memang sepintas keduanya mirip. Meski demikian,
jika Anda jeli Anda akan dengan mudah menemukan perbedaannya. Katak
sendiri memiliki kulit yang kasar dengan bintil hingga berbingkul. Ia
memiliki kulit yang cenderung kering dan kaki pada bagian belakangnya
cenderung pendek. Hal sebaliknya terdapat pada kodok. Ia memiliki kulit
yang lembab berlendir, kaki belakang yang panjang dan tubuh yang bulat
atau gempal. Meski dibedakan, namun metamorfosis katak
dan juga kodok sama saja. Hidup mereka dimulai dari telur kemudian
menjadi kecebong atau berudu dan kemudian menjadi katak atau kodok yang
dewasa.
Bagaimana proses metamorfosis pada katak?
Katak berkembang biak dengan cara bertelur. Katak bertelur di dalam
air. Jumlah telur yang dihasilkan seekor katak betina sangat banyak.
Akan tetapi, tidak semua telur berhasil menetas. Telur-telur tersebut
banyak yang dimakan oleh ikan atau hewan lain. Telur-telur katak akan
menetas setelah 10 hari.
Setelah telur ini menetas, telur telur tersebut akan berubah menjadi
kecebong. Setelah berumur 2 hari, berudu atau kecebong ini akan memiliki
insang luar dan bulu yang digunakan untuk bernafas. Setelah berumur 3
minggu, insang berudu tertutup kulit. Setelah berusia 3 minggu, kaki
belakang berudu terbentuk dan menjadi besar ketika kaki depannya mulai
tumbuh. Setelah berumur 12 minggu, kaki depan mulai terbentuk dan
ekornya menjadi pendek serta mulai menggunakan paru paru untuk bernafas.
Setelah
pertumbuhan badannya mencapai sempurna, hewan ini akan berubah menjadi
katak dewasa. Katak menggunakan kulit dan paru paru untu bernafas. Maka
dari itu, hewan ini hidup di dua alam.
Nah, adik adik apakah kalian tahu. Katak itu hewan yang sangat unik …
Keunikan yang pertama adalah Lidah Katak.
Lidah Katak seperti Lem,agar mudah menangkap makanannya. Lidahnya ini
dilapisi lendir seperti lem hingga makanan akan menempel dengan kuat.
Lidah katak tidak dapat merasakan rasa manis/asam/asin/pahit/dll seperti
yang bisa kita rasakan. Namun lidah katak cukup bisa membedakan mana
makanan yang layak makan dan yang tak bisa dimakan.
Selanjutnya Mata Katak
Mata katak berbentuk bulat dengan lensa yang tebal. Terdiri dari selaput
yang bergerak dari bawah ke samping atas membatasi jarak penglihatan
sehingga mata katak tidak dapat berakomodasi.
Katak memiliki selaput tidur pada kelopak matanya yang disebut membran
niktitans atau selaput tidur. Fungsi membran niktitans: untuk menjaga
kelembapan mata katak saat di darat dan melindungi dari gesekan di dalam
air.
Dan keunikan katak yang terakhir adalah Pendengaran katak.
Alat pendengaran katak berupa telinga bagian tengah dan telinga bagian
dalam. Jika kita melihat katak mungkin kita tidak dapat melihat
telinganya karena katak tidak memiliki daun telinga, tapi kalau
diperhatikan lebih seksama kita dapat menemukan selaput gendang
telinganya.
Proses penyampaian bunyi pada pendengaran katak:
Getaran suara diterima oleh selaput gendang telinga, menggetarkan tulang
pendengaran dan meneruskannya ke tingkap jorong. Di tingkap jorong,
getaran ini diteruskan oleh cairan limfa ke saraf pendengaran.
Oleh "Ahmad Rukbi, SP., MM., M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
1. SEJARAH SINGKAT
Budidaya
kodok telah dilakukan di beberapa negara, baik negara beriklim panas
maupun beriklim 4 musim. Tercatat negara-negara Eropa yang telah
membudidayakan kodok antara lain : Prancis, Belanda, Belgia, Albania,
Rumania, Jerman Barat, Inggris, Denmark dan Yunani, Amerika Serikat dan
Meksiko. Sedangkan di Asia, Cina, Bangladesh, Indonesia, Turki, India
dan Hongkong yang telah membudidayakan kodok.
Sejarah kodok tidak
diketahui asalnya, karena hampir ditemukan di mana-mana, karena
kemampuannya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya.
Kodok yang banyak dibudidayakan di Indonesia (Rana catesbeiana ) berasal
dari Taiwan, kendati kodok itu semula berasal dari Amerika Selatan.
2. SENTRA PERIKANAN
Mulanya
uji coba budidaya kodok dilakukan di Klaten (Balai bibit ikan), yang
kemudian meluas ke Jawa tengah. Di Jawa Barat pembudidayaan kodok banyak
ditemui di daerah pesisir Utara, disamping membudidayakan kodok
masyarakat pesisir Utara juga menangkap dari alam. Kemudian di Sumatera
Barat dan Bali juga merupakan sentra pembudidayaan kodok.
3. JENIS
Kodok
tergolong dalam ordo Anura, yaitu golongan amfibi tanpa ekor. Pada ordo
Anura terdapat lebih dari 250 genus yang terdiri dari 2600 spesies.
Terdapat 4 jenis kodok asli Indonesia yang di konsumsi oleh masyarakat
kita yaitu:
Rana Macrodon (kodok hijau), yang berwarna hijau dan dihiasi totol-totol coklat kehijauan dan tumbuh mencapai 15 cm.
Rana Cancrivora (kodok sawah ), hidup di sawah-sawah dan badannyadapat mencapai 10 cm, badan berbercak coklat dibadannya.
Rana Limnocharis (kodok rawa), mempunyai daging yang rasanya paling enak, ukurannya hanya 8 cm.
Rana
Musholini (kodok batu/raksasa). Hanya terdapat di Sumatera, terutama
Sumatera Barat. mencapai berat 1.5 kg. Dan panjang mencapai 22 cm.
4. MANFAAT
Daging
kodok adalah sumber protein hewani yang tinggi kandungan gizinya.
Limbah kodok yang tidak dipakai sebagai bahan makanan manusia dapat
dipakai untuk ransum binatang ternak, seperti itik dan ayam. Kulit kodok
yang telah terlepas dari badannya bisa diproses menjadi kerupuk kulit
kodok. Kepala kodok yang sudah terpisah dapat diambil kelenjar
hipofisanya dan dimanfaatkan untuk merangsang kodok dalam pembuahan
buatan. Daging kodok dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit.
5. PERSYARATAN LOKASI
Ketinggian lokasi yang ideal untuk budidaya kodok adalah 1600 dpl.
Tanah
tidak terlalu miring namun dan tidak terlalu datar, kemiringan ideal
1-5%, artinya dalam jarak 100 m jarak kemiringan antara ujung-ujungnya
1-5 m.
Air yang jernih atau sedikit tercampur lumpur tersedia sepanjang masa. Air yang jernih akan memperlancar proses penetasan telur.
Kodok
bisa hidup di air yang bersuhu 2–35 drajat C. Suhu saat penetasan telur
ialah anata 24–27 derajat C, dengan kelembaban 60–65%.
Air mengandung oksigen sekitar 5-6 ppm, atau minimum 3 ppm. Karbondioksida terlarut tidak lebih dari 25 ppm.
Dekat dengan sumber air dan diusahakan air bisa masuk dan keluar dengan lancar dan bebas dari kekeringan dan kebanjiran.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Persiapan Sarana dan Peralatan
Kolam
Dalam proses pembuatan kolam, tidak boleh hanya menggali atau menimbun
saja melainkan harus menggabungkan keduanya sehingga akan mendapatkan
bentuk dan konstruksi kolam yang ideal. Untuk memasukkan air ke dalam
kolam diperlukan saluran yang konstruksinya dibuat dari pasangan bata
merah atau batako yang diperkuat dengan semen dan pasir. Bentuk dari
saluran ini biasanya trapesium terbalik dan pada beberapa tempat
pemasukan air ke kolam dibuat kobakan kecil untuk menjebak air agar
mudah masuk kedalam kolam-kolam. Kolam yang diperlukan antara lain:
kolam perawatan kodok, kolam penampungan induk sebelum dikawinkan, kolam
pemijahan, kolam penetasan, kolam perawatan kecebong, kolam pembesaran
percil dan kolam pembesaran kodok remaja. Kebutuhan kolam ini masih
ditambah dengan kolam pemeliharaan calon induk.
Kolam Perawatan Kodok
Luasnya 15 meter persegi dengan ukuran 3 x 5 m, yang terdiri dari
dinding tembok 0,40 m dan dinding kawat plastik setinggi 1 m, lantainya
terbuat dari semen dan bata yang terdiri dari 2/3 bagian kolam terisi
air setinggi 10-15 cm dan 1/3 bagian kering.
Kolam Pemijahan.
Kolam dibuat dari semen dan diatasnya dinding kawat plastik. Kedalaman
air di kolam ini sekitar 0,30–0,40 m dan ditengahnya dibuatkan daratan.
Padat pemeliharaan 15 ekor setiap meter perseginya, dengan perbandingan
tiga betina dan satu jantan. Supaya lebih nyaman, sebaiknya lantai
daratan tengah tidak berlumpur, dan kolam ditanami enceng gondok.
sediakan makanan berupa ikan kecil, ketam dan bekicot Masa kawin
ditandai dengan suara merdu. Tak lama kemudian, telur mereka mengambang
di air kolam dan segera dipindahkan ke kolam penetasan.
Kolam Penetasan
Kolam penetasan dibuat beberapa buah, dari tembok dengan air sedalam 30
cm dan air mengalir atau diberi aerasi yang luas. Luas kolam seluruhnya
10 m² .
Kolam Kecebong Terdiri dari beberapa kolam yang masing-masing luasnya berkisar anta 5 m² – 6 m² , dengan dasar lantai terbuat dari semen.
Kolam Kodok Muda
Di kolam ini kodok yang dipelihara berumur kurang dari 2 bulan. Dibuat
beberapa buah dengan masing-masing luasnya 15 m², dengan dinding tembok
dan kawat. Lantai miring dengan daerah air 1/3 bagian dengan kedalaman
15–35 Cm.
Kolam Kodok Dewasa. Pada kolam ini kodok sudah
berusia antara 2–6 bulan. Kolam yang diperlukan terdiri dari 2, dengan
masing masing luas kira–kira 20 m² , dengan konstruksi dasar dan dinidng tembok dan kawat. Kedalaman air yang diperlukan antara 30–40 Cm.
Mempersiapkan Kolam Produksi
Bila lantai dasar kolam terbuat dari tanah, dasar kolam diolah dan
dicangkul-cangkul dan ditebari pupuk sampai dianggap siap huni. Kolam
dibiarkan dulu tidak terpakai selama sebulan. Selama itu kolam
dimasukkan air, didiamkan dan dikeluarkan berulang-ulang. Persiapkan
alat-alat untuk membuat hujan buatan, baik dari drum bekas maupun dengan
menggunakan springkel karena untuk proses perkawinan kodok biasanya
terjadi pada masa penghujan. Sebaiknya kolam ditanami teratai, eceng
gondok, genjer dan ganggang yang berfungsi untuk tempat biang kodok
bercumbu rayu dan menempelkan telurnya serta meningkatkan kualitas air
kolam dan mempertinggi kandungan oksigen.
Pembibitan
Untuk pembudidayaan kodok yang banyak dicari adalah dari jenis kodok
banteng Amerika (Bull frog), diamping rasanya enak juga beratnya bisa
sampai 1,5 kg. Bisa juga jenis kodok batu dari Sumatera Barat yang
sampai saat ini belum dibudidayakan secara optimal, karena masyarakat
masih mengambilnya dari alam. Adapun syarat ternak yang baik adalah
bibit dipilih yang sehat dan matang kelamin. Sehat, tidak cacat, kaki
tidak bengkok dan normal kedudukannya, serta gaya berenang seimbang.
Pastikan kaki kodok tidak mengidap penyakit kaki merah ( red legs ).
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Pilihlah kodok yang sehat dan berukuran besar. Disamping itu perhatikan
juga tanda-tanda kelamin sekundernya. Pisahkan induk berdasarkan jenis
kelaminnya. Pemisahan dilakukan sekitar 1–2 hari dimaksudkan untuk
lebih merangsang nafsu diantara mereka apabila saatnya mereka
dipertemukan. Untuk induk-induk yang hendak dikawinkan sebaiknya
diberikan makanan cincangan daging bekicot yang masih segar dan makanan
buatan lainnya.
Perawatan Bibit dan Calon Induk Induk jantan
dan betina berumur 4 bulan disuntik perangsang pertumbuhan Gonadotropin
intramuskular dengan dosis 200-250 IU/ekor/bulan.
Sistem Pemijahan
Secara Alami
Induk jantan dan betina yang telah dipisah selama 1-2 hari disatukan di
kolam pemijahan. Ikan liar dapat mengganggu hasil pemijahan. Perhatikan
agar telur kodok tidak ikut terbuang air pembuangan. Di sore atau pagi
hari pada saat suhu mulai menurun, barulah kita perlu membantu
kelancaran proses pemijahan, yaitu dengan membuat hujan buatan.
Sistem Hipofisasi
Cara mutakhir untuk memijahkan kodok adalah dengan cara sistem kawin
suntik menggunakan ekstrak kelenjar hipofisa untuk merangsang kodok agar
kawin sesuai waktu yang kita inginkan. Dengan sistem ini kita bisa
mengintensifkan pembenihan, mengurangi kematian, merawat telur-telur
kodok yang telah dibuahi dalam tempat tersendiri, memberi jaminan bahwa
telur-telur akan terbuahi oleh sperma seluruhnya dan tidak
memerlukan hujan buatan. Penyuntikan pada tubuh betina lazimnya pada
punggung, rongga perut dan bagian kepala. cara penyuntikan pada rongga
perut banyak dipilih.
Reproduksi dan Perkawinan
Kodok yang hendak disuntik ditampung pada akuarium yang diberi sedikit
air dan ditutup dengan kawat kasa untuk memudahkan penangkapan.
kodok-kodok tersebut telah cukup umur dan dalam keadaan matang telur.
Saat penyuntikan kodok dibalut dengan kain hapa agar tidak meronta.
Kodok yang telah disuntik kemudian dilepas dalam akuarium lain dan
dipantau setiap jam. Setelah 12 jam, kodok tadi disuntik kembali agar
mereka mampu bertelur seluruhnya. Setelah yang betina 2 kali disuntik
dan menunjukkan akan bertelur, maka kita mempersiapkan testis dari induk
jantan. Sperma dikeluarkan dari testis dengan cara memotongnya dengan
jarum kecil yang tajam dan dimasukkan ke cawan petri yang sudah diisi
dengan air kolam yang bersih. Setelah air dalam cawan menjadi keruh dan
testis sudah kosong, maka cairan testis dibiarkan selama 10 menit dalam
suhu ruangan. Jika sperma aktif (dapat kita lihat dibawah mikroskop),
maka kodok betina bertelur diurut perutnya agar telurnya keluar. Telur
diusahakan jatuh di atas cairan sperma, lalu digoyang-goyangkan dan
biarkan selama beberapa menit. Telur yang mengalami pembuahan akan
mengalami rotasi. Telur kemudian ditetaskan dan airnya diganti
setiap hari dengan menjaga suhu pada kisaran 24-27 derajat C dan pH air
juga diamati. Pada sistem secara alamiah, digunakan hujan buatan untuk
merangsang proses perkawinan kodok, sebagaimana dijelaskan diatas.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada setiap tahap pertumbuhan kodok, Pertumbuhan
dan kesehatan kodok terrgantung pada makanan dan kecocokan tempat
tinggalnya. Kodok diberi makan 1 kali sehari, air di kolam diganti dan
dibersihkan seminggu sekali.
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Telur yang sudah dibuahi, dipindahkan pada kolam penetasan. Kolam
dibersihkan dari hama dan kotoran sebelum digunakan. Telur harus
dipisahkan dari induknya sehingga telur tidak terganggu proses
penetasannya dan tidak dimakan oleh induknya. Memindahkan telur jangan
sampai pecah sarangnya atau lendirnya. Telur-telur akan menetas setelah
48–72 jam pada suhu air 24–27 derajat C. Bila sudah menetas dipelihara
pada kolam yang sama selama 10 hari.
Perawatan Ternak Kodok
muda yang telah mengalami metamorphose ditempatkan pada kolam permanen.
Pemasukan dan pengeluaran air harus diberi penyaring untuk menghindari
hama dan mencegah kodok lepas ke peraiaran umum. Padat penebaran 50-100
ekor/m² . Bila kita memelihara jenis kodok banteng yang tidak suka
makanan yang tidak bergerak, makanan harus diletakkan dibawah aliran
air/pancuran. Setelah berumur 3 bulan, kodok diseleksi berdasarkan kaki
belakang, kulit dan ukuran badannya. Jumlah yang di seleksi 20% dari
total dan dipindahkan ke kolam calon induk, sedangkan sisanya tetap
dipelihara sampai masa panen pada umur 4-5 bulan. Kodok dewasa (matang
gonada) untuk bibit unggul, baik jantan maupun betina di suntik dengan
kelenjar hiphopisa kodok sebanyak 1 dosis. Penyuntikan dilakukan 1 bulan
sekali (bila memakai sistem hiphopisa) dan padat tanam sebanyak 20-25
ekor/m² .
Pemberian Pakan Terdapat berbagai macam makanan
yang dapat diberikan untuk kodok di kolam pembesaran persil maupun di
kolam pembesaran kodok remaja. Makanan percil sampai kodok dewasa berupa
cincangan daging bekicot, cincangan daging ikan, ulat, belatung,
serangga, mie, bakso dan berbagai benih ikan serta ketam-ketaman kecil
dan lainnya. Dapat juga diberikan makanan buatan, dengan meramu makanan
buatan kita bisa menyusun sesuai dengan tingkat umur kodok, yang
terkadang sulit dilakukan apabila kita memberinya makanan yang langsung
didapat dari alam. Dengan demikian maka problem yang sering dialami
seperti ukuran makanan lebih besar dari lebar bukaan mulut kodok tidak
perlu terjadi lagi.
7. HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit, Hama dan Penyebabnya
Penyakit kodok umumnya disebabkan oleh serangan jamur dan bakteri. Paha
kaki berwarna merah, luka dan kulit melepuh adalah penyakit yang
menyerang kodok yang berumur 1-2 bulan, menular dan menyerang sistem
saraf, sehingga akan mati dalam beberapa jam.
Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama
Bakteri bisa menyerang kecebong, gejalanya ekor luka dan berwarna
putih. Penanggulangannya dengan memisahkan kecebong yang terserang,
kolam dibersihkan dengan PK, dosis 0,05 gram/ liter 15 hari sekali,
jangan memberikan makanan yang kandungan proteinnya melebihi dosis
10–15% karena perut kodok akan menjadi kembung. Pengobatan dengan
antibiotika streptomisin/tetrasiklin, obat luar dengan penggunaan
betadine, atau direndam dalam NaCl 0,15 gram/liter air selama 30 menit,
diulang sampai 4 kali.
Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pengobatan kaki merah dan bisul pada kodok, dengan memandikan kodok
dalam larutan Nifurene 50–100 gram/m² air, atau dengan suntikan
teramisin 25 mg/kg, atau streptomycin 20 mg/kg berat kodok. Penyakit
dubur keluar diobati dengan cara pisahkan dan istirahatkan 2–3 hari dan
tidak diberi makan. Penyakit lainnya adalah dubur keluar (ambaien) pada
percil (kodok muda). Untuk mengatasinya, populasi tidak boleh terlalu
padat dan kolam harus bersih dan pemberian kadar kalori dalam makanan
tidak boleh melebihi dosis 3400 cl/kg makanan.
8. PANEN
Hasil Utama Hasil utama yang dihasilkan adalah dagingnya
Hasil Tambahan
Sedangkan hasil tambahan yang dapat diperoleh adalah dengan mengolah
limbah hasil pemotongan untuk dijadikan silase; dengan penambahan
propionat dan asam formiat dengan jalan digiling bersama sama maka
makanan untuk ternak ini tahan hingga 2 bulan pada suhu sedang. Hasil
sampingan lainnya adalah dengan dijadikan tepung, dimana kandungan mineral
dan proteinnya masih cukup tinggi untuk dijadikan bahan tambahan pakan
ternak. Kodok yang tidak dijual/afkir dapat diambil hiphofisanya untuk
proses pemijahan berikutnya.
Penangkapan Sebelum disiangi,
biasanya kodok-kodok tersebut ditempatkan pada penampungan. Tempat
penampungan kodok bisa berupa kotak kayu atau bak semen yang drainasenya
lancar.
9. PASCAPANEN
Proses penanganan pasca panen
juga sangatlah mudah. Untuk menjaga agar kodok tetap hidup dan segar,
maka kita bisa menggunakan karung goni atau tas kain yang dibasahi.
Pengangkutan paling aman dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
Apabila pengangkutan dilakukan untuk jarak jauh maka perlu dibuatkan
kotak kayu yang didesain secara khusus, dan kapasitasnya disesuaikan
dengan besarnya kotak kayu tersebut.
Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Cara Budidaya Ikan Betok Bagi Pemula. Kami hari ini memberikan cara
budidaya ikan berok kapada kalian yang baru saja ingin mencoba untuk
beternak ikan betok. Jika kalian ingin mencoba untuk budidaya ikan ini,
kalian bisa membaca cara budidaya yang telah kami buat di bawah,
langsung saja bahas cara di bawah ini.
Cara Budidaya Ikan Betok Bagi Pemula
Ikan betok merupakan salah satu ikan yang paling banyak di temui di
rawa-rawa. Ikan Betok seringnya dijual di pasar tradisional karena ikan
ini kebanyakan adalah hasil tangkapan dari alam liar. Saat ini ukuran
ikan Betok yang dijual di pasar sudah semakin kecil karena tingginya
intensitas penangkapan di alam. Padahal ada yang tidak kita sadari bahwa
sebenarnya ikan Bethok ini bisa dibudidayakan layaknya ikan nila.
Maka dari itulah kali ini kami akan mengajarkan pada anda cara budidaya ikan Betok
bagi pemula yang benar. Kenapa yang benar? Karena kalau asal-asalan
hasilnya tidak optimal. Oleh karena itu kita harus memperhatikan
beberapa hal penting yang menjadi kunci utama keberhasilan budidaya ikan
Bethok.
Ikan Betok merupakan ikan air tawar yang memiliki daya tahan serta
kemampuan adaptasi yang bagus. Ikan ini sangat terkenal akan
kemampuannya bertahan hidup pada lokasi yang hanya terdapat sedikit air.
Di alam liar, ikan ini bahkan sering naik kedarat dengan bantuan
kopengnya.
Nah apakah kalian ingin mencoba untuk budidaya ikan betok ini? Jika
kalian ingin mencoba untuk budidaya ikan betok ini kalian bisa mencoba
untuk menggunakan cara budidaya ikan betok yang kami buat di bawah ini.
Tanpa menunggu terlalu lama lagi langsung saja kita bahas di bawah ini :
Persiapan Lokasi Dan Kolam Ikan Betok
Sebelum masuk pada tahapan yang lain, maka tahap pertama adalah
pembuatan kolam, nah sebelum membuat kolam, maka kalian juga harus
perhatikan lokasinya terlebih dahulu. Dalam pemilihan lokasi kalian bisa
memilih lokai yang dekat dengat ladang milik kalian saja. Karena lokasi
yang berdekatan dekat ladang memiliki suhu udara yang bagus untuk di
jadikan kolam.
Jika kalian sudah mendapatkan lokasi yang pas, maka selanjutnya
kalian bisa membuat kolam, untuk kolam kalian bisa membuat kolam. Untuk
jenis kolam semua tergantung dari kalian kembali, kalian lebih suka
dengan kolam jenis yang bagaimana. Setiap kolam yang kalian buat
memiliki keunggulannya masing-masing, seperti kolam tanahbanyak terdapat
planton, ganggang, cacing, dll. Yang akan menjadi pakan alami ikan
betok.
Sedangkan untuk ukuran kolam semuanya tergantung dari kalian lagi.
Jika kalian ingin budidaya dalam jumlah yang besar, maka kalian bisa
membuat kolam yang besar. Namun jika kalian ingin mencoba untuk beternak
dengan jumlah kecil, maka kolam bisa kalian buat dengan kecil saja.
Memilih Bibit Ikan Betok
Setelah pembuatan kolam sudah di lakukan maka selanjutnya adalah
pemilihan bibit. Untuk bibit betok bisa kalian tangkap di alam liar,
karena betok juga merupakan ikan biasa terdapatkan di perairan seperti
rawa-rawa. Namun jika kalian mencari betok di alam liar, maka untuk
ukuran tidak akan bisa sama semua.
Atau jika kalian ingin mendapatkan bibit betok, kalian bisa membeli
betok di toko ikan. Sedangkan jika kalian memiliki kenalan yang beternak
ikan betok, maka kalian bisa membeli bibit betok dari teman kalian
tersebut. Atau jika kalian ingin memperoleh bibit betok dengan
tersendiri, maka kalian bisa membeli induk betok yang berkualitas dan
bisa mendapatkan bibit yang berkualitas.
Penebaran Bibit Ikan Betok
Jika kalian sudah mendapakan bibit ikan betok maka selanjutnya adalah
penebaran ikan betok. Jika kalian ingin bibit ikan yang kalian beli
hidup semua. Maka kalian harus berhati-hati dalam penebaran bibit ikan
di dalam kolam yang sudah kalian siapkan.
Untuk menebar benih ikan, kalian harus melakukan dengan pelan-pelan,
kalian bisa masukan bungkusan ke dalam kolam dan setelah itu di bukan
dan di tuang dengan pelan-pelan. Karena jika kalian tuangnya dengan
sembarangan maka akan membuat ikan menjadi stres dan akan mengakibatkan
kematian pada ikan betok.
Pemberian Pakan Ikan Betok
Pakan merupakan proses pembesaran ikan betok. Jadi aturan pemberian
pakan pada ikan betok hampir sama dengan ikan lainnya yakni bisa 2-3
kali dalam sehari. Dalam pemberian pakan kalian bis amemberikan dalam
sehari 4-6% dari berat rubuhnya. Jika lokasi jauh dari rumah maka
kallian bisa memberikan 2 kali dalam sehari pada jam 9 pagi dan 2 siang.
Sedangkan jika rumah kalian dekat dengan kolam, maka kalian bisa
memberikan ikan maka sehari 3 kali, pada jam 9 pagi, 2 siang, dan 8
malam.
Untuk memberikan pakan kalian bisa melakukan dengan cara
memberikannya dikit demi sekit agar ketika ikan kenyana kalian dapat
mengetahuinya. Karena jika kalian memberikan pakan ikan dengan jumlah
banyak, dan ikan sudah kenyang maka makanan tersebut akan terbuang
dengan begitu saja.
Perawatan Ikan Betok
Dalam budidaya ikan betok ini, pemeliharaan juga harus kalian
lakukan. Agar ikan betok selalu dalam keadaan sehat, jadi tidak ada
salahnya kalian melakukan perawatan pada ikan betok ini. Jika kalian
sedang mendapatkan ikan yang sakit yang ngambang di permukaan air, maka
kalian bisa menangkap ikan tersebut dan di pindahkan. Hal ini di lakukan
agar ikan lainnya tidak mudah terserna penyakit juga.
Selain itu, kalian juga bisa membersihkan seitar kolam. Agar kolam
selalu bersih dan tidak kotor karena akan mentebabkan sakit pada ikan,
maka tidak ada salahnya kalian membersihkan kolam kalian. Jika terdapat
sampah di dalam kolam, maka kalian bisa mengutip sampah tersebut.
Panen Ikan Betok
Nah jika sudah melewati masa perawatan maka selanjutnya adalah masa
pemanenan. Biasanya ikan betok ini akan di panen jka sudah berumur 4
bulan. Namun jika kalian panen pada saat umur 3 bulan pun sudah bisa
juda, karena tidak setiap permintaan konsumen itu sama semua.
Untuk cara pemanennya kalian bisa memanen dengan cara menanen
semuanya, agar selanjutnya kalian bisa memasukan bibit yang baru lagi.
Karena jika kalian panen dengan setengah-setengah ukuran tidak akan sama
semua. Sedangkan ikan yang sudah di panen maka bisa langsung kalian
panen langsung antar kepara konsumen dan pemesan ikan betok ini.
Cara Budidaya Ikan Betok Bagi Pemula
Bagaimana apakah kalian sudah paham dengan cara budidaaya ikan betok
yang kami berikan di atas? Apakah kalian sudah ingin mencoba budidaya
ikan betok ini? Jika sudah maka jangan menunggu lama lagi, langsung saja
mencoba untuk beternak menggunakan cara budidaya ikan betok yang kami
berikan di atas.
Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si"
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Saat ini sudah semakin banyak masyarakat
yang mulai menggeluti bisnis budaya cacing sutra. Sebelumnya, bisnis
ini jarang sekali dilirik namun kini sudah banyak masyarakat yang
memulai usaha ini. Hal ini karena kebutuhan cacing sutera semakin meningkat sementara itu produksi cacing sutra dalam negeri masih sangat terbatas.
Lihat saja pebisnis ikan hias dan usaha
pembenihan, mereka sangat mengandalkan ketersediaan cacing sutra dari
para peternak cacing sutra. Pakan pengganti cacing sutra sebetulnya sudah ada namun peran cacing sutra belum tergantikan sampai sekarang.
Cacing Sutra (Tubifex)
biasanya disebut dengan cacing rambut atau cacing darah karena warnanya
menyerupai darih. Cacing ini memiliki ukuran yang sangat kecil,
ukurannya hampir sama dengan rambut dengan panjang sekitar 1 -3 cm.
Cacing sutra hidupnya membentuk koloni
di perairan yang jernih kaya akan bahan organik. Kandungan tubuhnya
terdiri dari 57% protein serta 13% lemak, dengan komposisi tersebut,
sehingga sangat cocok cacing sutra untuk pakan ikan.
Selain itu harga cacing sutra juga yang saat ini sudah terjangkau
sehingga sudah banyak orang yang memulai usaha ternak cacing sutra.
Cara Budidaya Cacing Sutra Tanpa Lumpur
Cacing sutra merupakan jenis cacing yang hidup berkelompok bersifat hemaprodit. Ternak cacing sutra saat ini sudah sangat menjanjikan, cacing sutra digunakan untuk pakan ikan hias. Selain itu harga cacing sutra
pun kini sudah sangat terjangkau. Cacing sutra bisa bertahan hidup
dalam kondisi air yang mengandung lumpur dengan tingkat kedalaman 0-4
cm.
Dalam
ternak cacing sutra, bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Yang
sedang populer adalah budidaya cacing sutra tanpa lumpur. Cara ini
merupakan cara beternak cacing sutra modern. Sebelum memulai beternak cacing sutra, ada baiknya kita mengenal klasifikasi cacing sutra
Klasifikasi cacing sutra
Filum : annelida
Kelas : oligochaeta
Ordo : haplotaxida
Famili : tubifisidae
Genus : tubifex
Spesies : tubifex sp
Budidaya cacing sutra
memiliki syarat hidup, peranan air dalam budidaya ini sangat penting
karena untuk mendukung perkembangan. Air yang bagus untuk budidaya ini
memiliki ciri ciri antara lain memiliki pH sekitar 5.5 -8.0, Pastikan
suhu udaranya jangan terlalu tinggi, berkisar antara 25 – 280 C,
Kandungan oksigen pada air sekitar 2,5 – 7,0 ppm.
Sebelum memulai budidaya cacing sutra,
ada baiknya anda juga sudah melihat perkiraan estimasi biaya yang akan
dikeluarkan. Sehingga semua sudah bisa diperhitungkan.
Alat dan bahan budidaya cacing sutra
No
Bahan
1
Kotoran per karung
5 x 10000
50000
2
Starter Cacing Sutra
50000
50000
No
Bahan
1
Kayu
200000
200000
2
Baskom
10 x 10000
100000
3
Selang
20000
20000
4
Filter
75000
75000
5
Peralon
50000
50000
Total
545000
Langkah Langkah Budidaya Cacing Sutra
Membuat Bibit Cacing Sutra
Mendapatkan bibit cacing sutra
bisa didapatkan di toko ikan hias atau bisa juga diambil dari alam.
Jika anda ingin mengambil bibit cacing sutra, pastikan cacing harus
dikarantina terlebih dahulu karena dikhawatirkan membawa bakteri
patogen. cacing sutera ini dikarantina 2 sampai 3 hari dengan cara
dialiri air bersih dengan volume air yang kecil pastikan juga air
memiliki kandungan oksigen yang cukup.
Media Budidaya Cacing Sutra
Budidaya cacing sutra tanpa lumpur bisa menggunakan nampan plastik. Pada prinsipnya dalam ternak cacing sutra
yang terpenting adalah air, air harus tetap dalam kondisi mengalir.
Budidaya dengan nampan plastik bisa dengan sistem rak karena terbilang
mudah dan rapi dimana saluran air yang masuk cukup diletakan pada nampan
paling atas
Perawatan cacing sutra
Perawatan dan pemeliharaan cacing sutra
bisa dimulai dengan menjaga debit air tetap pada kisaran 5-7 cm. jangan
lupa juga berikan fermentasi kotoran ayam dan makanan tambahan seperti
sawi dan ampas tahu sampai memasuki umur 10-12 hari.
Panen cacing sutra
Cacing sutra sudah bisa dipanen ketika memasuki umur 70-75 harii setelah biang cacing sutra ditebar. Teknis panen cacing sutra
adalah dengan meletakan nampan plastik ditutup hingga gelap. Biarkan
5-6 jam akan terlihat cacing akan bergerombol di permukaan. Lalu
kumpulan cacing tersebut diambil menggunakan serok atau tangan.
Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Udang Galah merupakan jenis udang yang
masuk dalam spesies Macrobrachium rosenbergii, filum Arthropoda, kelas
Crutacea, bangsa Decapoda dan suku Paleamonidae.
Udang
galah memiliki badan yang terdiri dari bagian kepala dan dada
(cephalotorax), badan (abdomen) dan ekor (uropoda). Kulit keras
membungkus area cephalotorax dengan tonjolan karapas bergerigi (rostrum)
yang terletak pada bagian kepala. Jumlah rostrum pada bagian atas yaitu
sekitar 11-13 buah dan bagian bawah sekitar 8-14 buah.
Udang
jantan memiliki kaki jalan yang berukuran yang cukup besar dan panjang.
Panjang sepasang kaki tersebut dapat mencapai 1,5 kali dari panjang
badan udang galah tersebut. Pasangan kaki jalan tersebut dapat digunakan
sebagai pembeda antara udang galah betina dan jantan karena ukuran kaki
jalan udang galah betina relatif lebih pendek dan kecil.
Udang
falah ini merupakan salah satu jenis air tawar yang memiliki banyak
peminat. Dengan melihat peluang yang ada, kini banyak orang mulai
melakukan budidaya udang galah baik skala rumahan maupun skala besar.
Namun jika anda ingin melakukan budidaya, anda harus mengetahui cara
pembenihan udang galah yang benar. Berikut cara pembenihan udahng galah:
Cara Pembenihan Udang
Pemilihan Induk Udang Galah
Untuk
mendapatkan benih udang galah yang berkualitas tinggi, maka perlu
melakukan pemijahan pada induk yang berkualitas pula. Pilihlah caon
induk udang galah yang telah memenuhi persyaratan, pilih udang galah
yang telah berumur sekitar 8-20 bulan. Pilih induk betina yang berbobot
minimal 40 gram dan induk jantan dipilih minimal berbobot minimal 50
gram.
Induk yang dipilih adalah udang
galah yang telah matang telur paling tidak 2 kali dengan jumlah telur
yang dihasilkan cukup banyak. Udang galah yang cocok dijadikan indukan
yaitu udang galah yang berbadan bersih dan bebas dari kotoran termasuk
parasit. Sebaiknya juga indukan yang dipilih berasal dari jenis udang
dengan pertumbuhan yang cepat.
Perawatan Indukan Udang Galah
Induk
jantan dan betina harus dipelihara di tempat terpisah. Tempat
pemeliharaan indukan udang galah dapat berupa bak atau kolam perawatan
dari beton yang memiliki kedalaman sekitar 80-100 cm. Kepadatan tebar
udang galah dalam setiap meter persegi kolam pemeliharaan yaitu hanya
empat ekor. Pakan yang diberikan dapat berupa pelet yang mengandung
sekitar 30% protein dan diberikan sebanyak 5% dari berat udang galah.
Pemijahan Udang Galah
Secara
alami, udang galah siap memijah sepanjang tahun dan biasanya terjadi
pada malam hari. Udang galah yang siap pijah dapat dilihat dari warna
merah oranye gonad yang menyebar di seluruh bagian hingga bagian
cephalotorax. Pemijahan biasanya diawali dengan pergantian kulit udang
galah betina. Proses perkawinan induk baru berlangsung ketika udang
galah betina telah kembali ke keadaan semula.
Pemijahan
udang galah dapat dilakukan di berbagai jenis kolam seperti kolam
tanah, bak beton, serat kaca ataupun akuarium dengan kepadatan tebar
sebanyak empat ekor per meter perseginya dengan perbandingan 1 jantan
dan 3 betina. Proses pemijahan biasanya terjadi selama 21 tahun dan
selama proses ini, pelet yang diberikan adalah pelet yang mengandung
sekitar 30% protein dan diberikan 4 kali sehari sebanyak 5% berat udang
galah.
Penetasan Udang Galah
Induk
yang telah memiliki telur berwarna abu-abu dipilih, lalu rendam induk
tersebut ke dalam larutan Methylene Blue sebanyak 1,5 mg/liter air
selama 25 menit. Dalam penetasan telur udang galah, kolam penetasan dan
pemeliharaan diisi dengan air payau dengan salinitas sekitar 3-5 ppt.
Pada bak yang berukuran 1 x 1 x 0,5 meter persegi, dimasukan sekitar 25
ekor indukan. Agar kulitas air terjaga, pakan yang diberikan yaitu
potongan kecil kentang, ubi, atau singkong. Telur akan menetas setelah
6-12 jam dengan suhu yang terjaga pada 28°C-30°C.
Perawatan Larva Udang Galah
Larva
udang galah yang baru menetas dipelihara di bak bulat. Pakan yang
diberikan disesuaikan dengan ukuran mulut larva. Pada hari ketiga
setelah menetas, berikan pakan berupa Nauplii artemia setiap tiga
jam.Jaga salinitas air pada level 10 ppt – 12 ppt dan 25%-50% air
diganti setiap hari. Sebelumnya, media yang akan digunakan harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan disiphon.
Jika
larva telah berkembang menjadi juvenil atau juwana, salinitas air
diturunkan menjadi 0 ppt secara bertahap. Setelah menjadi juwana, udang
galah dapat dipindahkan dari kakaban ke kolam pembesaran.
Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Penyuluhan Perikanan merupakan proses pembelajaran dalam rangka
peningkatan kapasitas kemampuan sasaran penyuluhan perikanan yakni para
pelaku utama dan/atau pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan untuk
mengorganisasikan dirinya dalam mengembangkan bisnis perikanan untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya dengan tetap memperhatikan
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Untuk efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan kegiatan penyuluhan perikanan, maka proses
penyuluhan tidak hanya dapat dilakukan langsung kepada pelaku
utama/pelaku usaha selaku sasaran utama penyuluhan perikanan. Tapi juga
dapat dilakukan melalui sasaran antara penyuluhan sebagaimana tercantum
dalam UU No. 16 Tahun 2006 tentang sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan yakni kelompok atau lembaga pemerhati
perikanan, serta generasi muda dan tokoh masyarakat.
Kelompok dapat diartikan sebagai kumpulan individu yang saling
berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Sedangkan yang dimaksud
dengan kelompok perikanan atau dapat juga disebut dengan kelembagaan
pelaku utama perikanan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor. KEP. 14/MEN/2012 adalah kumpulan para
pelaku utama yang terdiri dari nelayan, pembudi daya ikan, dan pengolah
ikan yang terikat secara informal atas dasar keserasian dan kebutuhan
bersama serta di dalam lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang ketua
kelompok pelaku utama kelautan dan perikanan. Keberhasilan
pelaksanaan kegiatan penyuluhan perikanan yang ditujukan kepada sasaran
antara dalam hal ini kelompok, sangat dipengaruhi oleh proses penumbuhan
dan pengembangan dari kelompok itu sendiri. Umumnya, penumbuhan
kelompok pelaku utama perikanan lebih didasarkan pada hal-hal yang
bersifat fisik atau lebih berorientasi pada homogenitas atau
kesamaan-kesamaan secara fisik yang dimiliki oleh setiap anggota seperti
usia, jenis kelamin, suku, warna, agama, usaha, dan sifat-sifat fisik
lainnya. Sebagai contoh dalam penumbuhan kelembagaan pelaku utama
perikanan khususnya para pembudidaya ikan biasanya didasarkan atas
prinsip-prinsip berikut: 1. Prinsip Hamparan atau Kawasan 2. Prinsip Kesamaan Jenis Usaha, dan 3. Prinsip Kesamaan Kepentingan dan Kebutuhan
Pada dasarnya, prinsip-prinsip tersebut secara umum masih
dapat digunakan sebagai dasar penumbuhan sebuah kelompok. Namun yang
paling penting dalam proses penumbuhan sebuah kelompok harus didasarkan
pada ikatan-ikatan alami yang bersifat emosional/mental (Afinitas)
seperti adanya tujuan yang sama, saling pengertian, rasa memiliki,
saling percaya, saling perhatian, cinta dan kasih sayang, saling
mendukung, dan ikatan-ikatan alami lainnya. Ikatan-ikatan ini diyakini
akan akan menjadi pengikat yang kuat bagi kelompok-kelompok perikanan
yang akan berkembangan menuju sebuah kelompok yang mandiri.
Sebagaimana yang tercantum dalam keputusan Menteri Kelautan dan
perikanan Nomor. KEP.14/MEN/2012 bahwa yang menjadi unsur pengikat yang
kuat bagi kelembagaan pelaku utama perikanan yang mandiri diantaranya:
Adanya kepentingan yang sama;
Adanya motivasi untuk berkembang diantara mereka;
Adanya saling mengenal dengan baik antara sesama anggotanya, akrab, dan saling percaya;
Adanya sentra/kluster/areal/zona yang menjadi tanggung jawab bersama diantara anggotanya;
Adanya struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas;
Adanya pengelolaan administrasi, sarana dan prasarana serta keuangan secara bersama;
Adanya kader yang berdedikasi untuk menggerakkan para pelaku utama dan kepemimpinannya
diterima oleh sesama pelaku utama lainnya;
Adanya kegiatan yang dapat memberi manfaatn bagi sebagian besar anggotanya;
Adanya dorongan dari tokoh masyarakat setempat untuk mendukung program yang telah ditentukan;
Adanya jejaring kerja/usaha serta akses terhadap kelembagaan keuangan dan pasar; serta
Memiliki akses terhadap teknologi dan informasi.
Adapun proses terbentuknya sebuah kelompok dapat diawali dengan adanya
persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi
kebutuhannya.
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau
persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul
motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan
akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan
masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota).
Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara
individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik).
Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti
pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha
menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi
penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si"
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Setiap usaha baik yang berkaitan dengan perdagangan maupun industri
yang dilakukan oleh perorangan atau badan hukum diperlukan suatu izin
yang sesuai dengan jenis usaha yang dilakukan. Sebuah UKM diharapkan
telah memiliki perizinan bagi kelangsungan usahanya, salah satunya
adalah perizinan IUMK.
Perizinan IUMK sendiri adalah sebagai tanda legalitas bagi pelaku
usaha berupa izin usaha mikro dan kecil, dan untuk mengurus perizinan
IUMK sendiri sangatlah mudah dan gratis tentunya. Pelaku usaha cukup
mengurusnya ke kecamatan setempat dengan melengkapi persyaratan yang
ditentukan yaitu dengan melampirkan berkas sebagai berikut :
Surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha
Kartu tanda penduduk
Kartu Keluarga
Pas photo terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar
Mengisi formulir yang memuat tentang
Nama;
Nomor KTP;
Nomor telepon;
Alamat;
Kegiatan usaha;
Sarana usaha yang digunakan;
Jumlah modal usaha.
Selanjutnya Camat/ Lurah/ Kepala Desa yang telah diberikan
pendelegasian wewenang oleh Bupati/ Walikota melakukan pemeriksaan
berkas pendaftaran IUMK. Jika berkas pendaftaran IUMK telah memenuhi
persyaratan maka menjadi dasar pemberian IUMK bagi UKM. Namun jika
berkas belum lengkap, maka Camat/ Lurah/ Kepala Desa berhak
mengembalikan berkas agar kemudian dapat dilengkapi. Pengembalian berkas
tersebut disampaikan kepada pelaku UKM paling lambat 1 (satu) hari
kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran.
Berkas IUMK yang telah disetujui maka diberikan IUMK dalam bentuk
naskah satu lembar. Naskah satu lembar tersebut menjadi tanda legalitas
seseorang atau pelaku usaha/ kegiatan tertentu dalam bentuk izin usaha
mikro dan kecil. Pemberian IUMK diterbitkan paling lambat 1 (satu) hari
kerja sejak tanggal penerimaan surat permohonan pendaftaran diterima,
lengkap dan benar serta tidak dikenakan biaya, retribusi, dan ataupun
pungutan lainnya. Dan apabila dikemudian hari pelaku usaha melakukan
pelanggaran yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, maka camat berhak dan dapat melakukan pencabutan IUMK. (R/RY)
Oleh " Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab. Musi Rawas
Tak dapat dipungkiri bahwa budidaya ikan gabus masih kalah populer dibandingkan dengan budidaya ikan lele atau gurami.
Namun, jika dicermati lebih dalam, budidaya ikan gabus memiliki peluang yang sangat bagus.
Selain karena tingkat persaingan peternak ikan gabus tidak sebanyak
jenis ikan lainnya, ikan gabus pun cukup populer di kalangan masyarakat.Pasalnya, daging ikan gabus sangat lezat dan mudah diolah.Kendati demikian, tak sedikit orang yang masih ragu untuk memulai usaha ternak ikan gabus.
Alasan utamanya adalah belum mengetahui secara pasti untung rugi analisa budidaya ikan gabus.
Sehingga rahasia sukses budidaya ikan gabus perlu digali.Pada dasarnya, setiap usaha pasti memiliki sisi keunggulan dan kekurangan.Yang terpenting adalah memaksimalkan keunggulan demi menekan kekurangan yang ada.
1. Modal Kecil
Untuk merintis usaha ternak ikan gabus, Anda tidak harus menghabiskan banyak dana.
Cukup dengan uang sebesar 5 jutaan saja, Anda sudah dapat menjalakan usaha ini.
2. Mudah Dijalankan
Serupa dengan jenis budidaya ikan lainnya, ternak ikan gabus pun mudah dijalankan.
Selama Anda mengikuti panduan, memberi pakan dan probiotik sesuai takaran, hasil panen pasti melimpah ruah.
3. Hemat Pakan
Ikan gabus tergolong hemat pakan.
Anda tidak harus menggunakan makanan khusus ikan yang biasa dijual di pasaran.
Pasalnya, ikan gabus pun menyukai keong sawah, bekicot, ikan rucah, nasi aking, dan udang kecil.
4. Panen Cepat
Tak sedikit orang yang bertanya, “Berapa umur ikan gabus siap panen? ”
Sebenarnya umur ikan gabus siap panen bervariasi.
Dalam jangka waktu 4 bulan ikan gabus sudah dapat dipanen dengan ukuran yang cukup besar.
Umumnya, setiap kilogram terdiri dari 3 ekor ikan.
Sementara bagi Anda yang menginginkan ukuran lebih besar, yakni
setiap kilogram terdiri dari 2 ekor ikan gabus, Anda harus bersabar
hingga bulan ke-8 atau ke-9.
Tentunya, kecepatan masa panen pun bergantung pada bibit ikan.
Semakin besar bibit ikan, semakin cepat masa panen.
Sebaliknya, jika bibit yang digunakan kecil, masa panen pun lebih lambat.
Contohnya, untuk ukuran bibit ikan gabus 3-4 cm hanya memerlukan
waktu 6 bulan saja untuk menghasilkan ukuran ikan yang besar, yakni 2
ekor setiap kilogram.
5. Peminat Tinggi
Ikan gabus merupakan salah satu ikan yang banyak digemari lantaran dagingnya yang lezat.
Ikan gabus pun mengandung protein tinggi.
Bahkan lebih tinggi daripada protein yang terkandung di dalam tubuh ikan lele, ikan mas, dan ikan nila.
Tak hanya itu saja, ikan gabus pun dapat mempercepat proses
penyembuhan luka, menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh,
menyehatkan pencernaan, dan melengkapi nutrisi harian yang dibutuhkan
tubuh.
Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, tak heran jika budidaya ikan gabus kini semakin dikenal.
Meskipun belum sepopuler ikan lele dan gurami, manfaat ikan gabus ini juga banyak dan peluang usahanya pun sangat menjanjikan.
Baca Sampai habis ya, karena nanti Anda akan mengetahui Rahasia Sukses Budidaya Ikan Gabus.
Analisa Budidaya Ikan Gabus
Sebelum memulai usaha ternak ikan gabus, ada baiknya untuk mengetahui
analisa budidaya ikan gabus termasuk besaran dana yang dibutuhkan.
Dengan begitu, Anda dapat menyiapkan modal usaha budidaya ikan gabus sesuai dengan kebutuhan.
Adapun beberapa hal yang wajib Anda persiapkan sebelumnya, antara lain:
Kolam terpal. Idealnya kolam terpal memiliki ukuran 2×5 meter dengan ketinggian air 100 cm. anda bisa membelinya di penjual kolam terpal ikan gabus.
Ukuran benih sekitar 3-4 cm.
Pakan
yang digunakan palet buatan pabrik yang dapat ditemukan dengan mudah di
pasaran. Dengan ukuran kolam terpal dan benih, maka palet ideal yang
harus diberikan sekitar 2 kilogram.
Tingkat kepadatan benih yang ditebar 10 ekor/m2, yakni sekitar 100 x 10 = 1.000 ekor.
Dengan ukuran benih 3-4 cm, maka panen membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Waktu penyortiran dimulai pada bulan ke-4 atau ke-5.
Setelah memahami sejumlah hal di atas, Anda akan lebih mudah menentukan analisa usaha ternak ikan gabus.
Dana yang dibutuhkan untuk peralatan, antara lain:
Kolam Terpal Diameter 3 meter – Rp1.500.000,00
Instalasi Air – Rp300.000,00
Mesin Pompa Air – Rp450.000,00
Total: Rp2.250.000,00
Penyusutan selama 4x panen = Rp2.250.000,00/4 = Rp562.500 Biaya produksi yang dibutuhkan selama satu periode, yakni selama 6 bulan, antara lain:
Bibit Ikan Gabus – Rp750.000,00
Pakan Ikan Gabus – Rp300.000,00
Obat-obatan – Rp200.000,00
Total Biaya Produksi: Rp1.250.000,00
Biaya lain-lain yang dikeluarkan selama satu periode, antara lain:
Listrik – Rp600.000,00
Biaya Penyusutan – Rp562.500
Total Biaya Lain-lain: Rp1.162.500,00
Berapa keuntungan yang dapat dihasilkan selama masa panen berlangsung?
Setelah panen, Anda dapat menghitung besaran keuntungan budidaya ikan gabus dengan metode kolam terpal sebagai berikut.
Tingkat kematian ikan dihitung 20 persen dari populasi. Total ikan gabus yang dapat dipanen seitar 800 ekor.
Ukuran
ikan gabus tergantung umur. Untuk memudahkan Anda, ikan gabus yang
dipanen dalam waktu 4 bulan setiap kilogram berisikan 4 buah ikan,
sedangkan dalam waktu 5 bulan setiap kilogram berisikan 3 ekor ikan, dan
2 ikan per kilogram untuk masa panen 6 bulan.
Jadi, perhitungan pendapatan ikan gabus selama panen, sebagai berikut.
Bulan keempat, panen 300 ekor, maka hasilnya adalah 300/ 4 ekor = 75 kilogram.
Bulan kelima, panen 300 ekor, maka hasilnya adalah 300/3 ekor = 100 kilogram.
Bulan keenam panen 200 ekor, maka hasilnya adalah 200/2 ekor = 100 kilogram.
Total panen selama 6 bulan pemeliharaan adalah 275 kilogram ikan gabus.
Harga jual setiap daerah berbeda.
Namun, secara umum harga ikan gabus di pasaran atau ditingkat pengepul dihargai sekitar Rp50.000,00 per kilogram.
Dengan mengikuti harga jual di atas, maka dapat disimpukan bahwa
pendapatan kotor Anda selama periode panen adalah 275 x Rp50.000,00 =
Rp13.750.000,00.
Sementara pendapatan bersih Anda selama masa panen ikan gabus adalah
pendapatan kotor dikurang biaya produksi dan biaya lain-lain.
Rp13.750.000,00 – (Rp2.250.000,00 + Rp1.162.500,00) = Rp13.750.000,00 – Rp3.412.500 = Rp10.337.500,00.
Jadi, selama enam bulan, potensi keuntungan yang dihasilkan mencapai Rp10.337.500,00 sekali panen.
Jika Anda memiliki dua buah kolam, maka penghasilan Anda dapat mencapai Rp20.675.000,00.
Bayangkan jika Anda memiliki 3 kolam, 3 kolam, 5 kolam, atau lebih.
Berapa banyak uang yang dapat Anda hasilkan dalam satu waktu?
Sangat banyak!
Semakin banyak jumlah ikan yang Anda budidayakan, maka semakin tinggi pula hasil yang akan Anda dapatkan.
Besaran keuntungan tersebut pun dapat meningkat atau berkurang sesuai
dengan persentase keberhasilan Anda dalam memelihara ikan gabus.
Semakin rendah angka kematian, semakin banyak penghasilan yang bisa Anda dapatkan.
Agar hasil panen sesuai dengan keinginan Anda, pastikan untuk memberikan ikan gabus makanan yang tepat.
Semakin tinggi nilai gizi pakan, maka semakin cepat pula tumbuh kembang ikan gabus.
Selain itu, pastikan pula untuk memberikan probiotik untuk memaksimalkan pertumbuhan ikan gabus.
Demikianlah informasi mengenai budidaya ikan gabus beserta analisa
usaha ikan gabus yang dapat Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan.
Nah, kalau sudah begini, apalagi yang membuat Anda ragu?
Yuk, raih kesuksesan dengan budidaya ikan gabus.