Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Udang Galah merupakan jenis udang yang masuk dalam spesies Macrobrachium rosenbergii, filum Arthropoda, kelas Crutacea, bangsa Decapoda dan suku Paleamonidae.
Udang
galah memiliki badan yang terdiri dari bagian kepala dan dada
(cephalotorax), badan (abdomen) dan ekor (uropoda). Kulit keras
membungkus area cephalotorax dengan tonjolan karapas bergerigi (rostrum)
yang terletak pada bagian kepala. Jumlah rostrum pada bagian atas yaitu
sekitar 11-13 buah dan bagian bawah sekitar 8-14 buah.
Udang
jantan memiliki kaki jalan yang berukuran yang cukup besar dan panjang.
Panjang sepasang kaki tersebut dapat mencapai 1,5 kali dari panjang
badan udang galah tersebut. Pasangan kaki jalan tersebut dapat digunakan
sebagai pembeda antara udang galah betina dan jantan karena ukuran kaki
jalan udang galah betina relatif lebih pendek dan kecil.
Udang
falah ini merupakan salah satu jenis air tawar yang memiliki banyak
peminat. Dengan melihat peluang yang ada, kini banyak orang mulai
melakukan budidaya udang galah baik skala rumahan maupun skala besar.
Namun jika anda ingin melakukan budidaya, anda harus mengetahui cara
pembenihan udang galah yang benar. Berikut cara pembenihan udahng galah:
Cara Pembenihan Udang
Pemilihan Induk Udang Galah
Untuk
mendapatkan benih udang galah yang berkualitas tinggi, maka perlu
melakukan pemijahan pada induk yang berkualitas pula. Pilihlah caon
induk udang galah yang telah memenuhi persyaratan, pilih udang galah
yang telah berumur sekitar 8-20 bulan. Pilih induk betina yang berbobot
minimal 40 gram dan induk jantan dipilih minimal berbobot minimal 50
gram.
Induk yang dipilih adalah udang
galah yang telah matang telur paling tidak 2 kali dengan jumlah telur
yang dihasilkan cukup banyak. Udang galah yang cocok dijadikan indukan
yaitu udang galah yang berbadan bersih dan bebas dari kotoran termasuk
parasit. Sebaiknya juga indukan yang dipilih berasal dari jenis udang
dengan pertumbuhan yang cepat.
Perawatan Indukan Udang Galah
Induk
jantan dan betina harus dipelihara di tempat terpisah. Tempat
pemeliharaan indukan udang galah dapat berupa bak atau kolam perawatan
dari beton yang memiliki kedalaman sekitar 80-100 cm. Kepadatan tebar
udang galah dalam setiap meter persegi kolam pemeliharaan yaitu hanya
empat ekor. Pakan yang diberikan dapat berupa pelet yang mengandung
sekitar 30% protein dan diberikan sebanyak 5% dari berat udang galah.
Pemijahan Udang Galah
Secara
alami, udang galah siap memijah sepanjang tahun dan biasanya terjadi
pada malam hari. Udang galah yang siap pijah dapat dilihat dari warna
merah oranye gonad yang menyebar di seluruh bagian hingga bagian
cephalotorax. Pemijahan biasanya diawali dengan pergantian kulit udang
galah betina. Proses perkawinan induk baru berlangsung ketika udang
galah betina telah kembali ke keadaan semula.
Pemijahan
udang galah dapat dilakukan di berbagai jenis kolam seperti kolam
tanah, bak beton, serat kaca ataupun akuarium dengan kepadatan tebar
sebanyak empat ekor per meter perseginya dengan perbandingan 1 jantan
dan 3 betina. Proses pemijahan biasanya terjadi selama 21 tahun dan
selama proses ini, pelet yang diberikan adalah pelet yang mengandung
sekitar 30% protein dan diberikan 4 kali sehari sebanyak 5% berat udang
galah.
Penetasan Udang Galah
Induk
yang telah memiliki telur berwarna abu-abu dipilih, lalu rendam induk
tersebut ke dalam larutan Methylene Blue sebanyak 1,5 mg/liter air
selama 25 menit. Dalam penetasan telur udang galah, kolam penetasan dan
pemeliharaan diisi dengan air payau dengan salinitas sekitar 3-5 ppt.
Pada bak yang berukuran 1 x 1 x 0,5 meter persegi, dimasukan sekitar 25
ekor indukan. Agar kulitas air terjaga, pakan yang diberikan yaitu
potongan kecil kentang, ubi, atau singkong. Telur akan menetas setelah
6-12 jam dengan suhu yang terjaga pada 28°C-30°C.
Perawatan Larva Udang Galah
Larva
udang galah yang baru menetas dipelihara di bak bulat. Pakan yang
diberikan disesuaikan dengan ukuran mulut larva. Pada hari ketiga
setelah menetas, berikan pakan berupa Nauplii artemia setiap tiga
jam.Jaga salinitas air pada level 10 ppt – 12 ppt dan 25%-50% air
diganti setiap hari. Sebelumnya, media yang akan digunakan harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan disiphon.
Jika
larva telah berkembang menjadi juvenil atau juwana, salinitas air
diturunkan menjadi 0 ppt secara bertahap. Setelah menjadi juwana, udang
galah dapat dipindahkan dari kakaban ke kolam pembesaran.
Terima Kasih... Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar