Rabu, 31 Oktober 2018

Pengenalan Penyakit Ikan

Beberapa Penyakit Ikan Yang Merugikan

Hasil gambar untuk gambar ikan yg kena penyakit
Oleh " Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si.
Penyuluh Perikanan Musi Rawas


Ikan sehat dengan sisik mulus, warna cerah dan gerakan aktif menandakan bahwa ikan tersebut tumbuh baik. Untuk mendapatkan ikan sehat tidaklah mudah, pasalnya, setiap usaha budidaya ikan tidak luput dari berbagai kendala, masalahnya sering timbul hama dan penyakit ikan. Parasit ikan selalu ada di setiap lingkungan perairan walaupun serangannya belum tentu menyebabkan ikan sakit . Hal ini karena ikan memiliki daya tahan tubuh terhadap penyakit selama lingkungan baik. Namun demikian pembudidaya harus bisa mengimbangi dengan menjaga kesehatan ikan.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan secara umum adalah sangat dipengaruhi oleh EM (Enverionmen dan Material). Enverounmen atau lingkungan/wadah budidaya haruslah sesuai dengan  behaviour jenis ikan yang akan kita pelihara. Lingkungan budidaya berupa tanah dan air. Air sebagai sumber penghidupan bagi makhluk hidup merupakan faktor yang paling penting.
Pada awal tahun 2002 di Kabupaten Musi Rawas telah terjadi wabah penyakit ikan yang meluluhlantahkan jenis ikan Mas (Cyprinus carpio.L).Nama penyakit tersebut KHV (Koi Harves Virus). Dalam waktu yang relatif singkat ratusan ton ikan bergelimpangan ,ba….SUNAMI  di Aceh. Bangkai ikan berhamburan di sungai, bau busuk menyengat kemana-mana. Pada saat ini kerugian mencapai Milyaran rupiah. Para pengusaha dan petani ikan resah gelisah, karena bangkai ikan tersebut tidak bisa dijual, sedangkan angsuran ke perbankan harus terus berjalan.

Dampak dari musibah diatas ratusan uni kolam air deras terpaksa gulung tikar ditambah dengan krisis yang berkepanjangan. Pihak dinas perikanan tidak bisa banyak berbuat apa-apa, karena  ini merupakan musibah nasional. Bercermin dari kejadian diatas, sudah saatnyalah masyarakat perikanan berpikir dan peduli terhadap wabah penyakit ikan. Memiliki prediksi kedepan jangan sampai terulang kembali. Untuk itu pengetahuan dan keterampilan tentang Hama Penyakit ikan perlu dikuasai oleh aparat perikanan. Pepatah mengatakan ,” Lebih baik menxcegah daripada mengobati”.
Musibah diatas sebenarnya tidak perlu terjadi ,apabila semua pihak  dapat mengantisipasinya jauh-jauh hari.

1.IDENTIFIKASI PENYAKIT 

Petani ikan harus segera melakukan tindakan pengobatan bila  ikannya terserang penyakit. Namun,agar pengobatan ikan mendapatkan hasil maksimum, pengetahuan tentang gejala penyakit harus dikuasai dengan baik. Bila gejala awal yabng muncul dapat diketahui sejak dini maka pengobatan yang diberikan  akan tepat guna.                         
1.1. Ciri-ciri ikan sakit
 Ciri ikan sakit dapat dilihat dari prilaku dan abnormalitas organnya. Prilaku ikan yang sering menggosok-gosokan tubuhnyua ke benda-benda disekitar kolam, ini menandakan badannya gatal akibat adanya serangan penyakit, sering berenang tanpa kendali, menabrak kesana-sini, ikan sering muncul kepermukaan dan megap-megap dan napsu makan ikan menurun.  Dari segi abnormalitas organ tertentu seperti terjadinya perubahan warna menjadi pucat permanen, tubuh bila diraba terlalu licin akibat terlalu banyak lendir, terjadi bintik putih atau merah disekitar sirip ,sisik dan yang lainnya, pendarahan di dada, perut dan pangkal ekor, sirip rusak dan insang bila dibuka terlihat putih keabu-abuan.

1.2. Cara Penularan Penyakit

Penularan penyakit ikan terjadi bila air tercemar penyakit, biasanya pada kolam sistim pengairan seri penularannya lebih cepat dibandingkan sistim pararel.Kontak langsung ikan sehat dengan yang sakit dapat juga menularkan penyakit, peralatan yang dipakai pada kolam yang telah   tercemar, kemudian sebelum dipakai ditempat lain tidak dicuci hamakan terlebih dahulu atau adanya ikan lain, pakan atau tumbuhan pembawa bibit penyakit.
1.3. Pemeriksaan Organ 
 Pengamatan terhadap organ tubuh ikan dilakukan dari luar (eksteriur) dan dari dalam (interiur). Pengamatan luar berupa ekto parasites dapat secara langsung atau menggunakan mikroskup yaitu dengan melakukan perabaan keseluruh tubuh, memperhatikan semua sirip dan sisik, operculum dibuka untuk melihat keadaan dan warna insang.

Pengamatan Organ dalam dapat dilakukan dengan cara membedah beberapa sampel ikan yang sakit. Ikan diletakan di meja, lalu dibedah sesuai alur perut ikan dengan pisau atau gunting.Pembedahan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak organ bagian dalam. Sesudah itu, lakukan pengamatan jantung, hati,ginjal,limpa, gelembung renang dan organ lainnya. Perhatikan apakah organ lainnya  terjadi pendarahan,    pembengkakan, atau tertempel organisme penyakit. Pengamatan itu bisa dilakukan bila ukuran penyakit cukup besar.
 2.PENYAKIT DAN GEJALANYA
Sebelum dilakukan upaya pengobatan , sebaiknya penyebab penyakit diketahui sebelumnya. Untuk itu perlu mendiagnosis dengan cara memeriksa secara cermat dan teliti ikan yang terkena penyakit. Pasalnya, pemantauan ciri-ciri fisik ikan sakit dari luar belum cukup untuk menarik kesimpulan yang pasti tentang kondisi ikan,jenis penyakit dan penyebabnya.
2.1. Penyakit disebabkan oleh Parasit
Parasit ikan biasanya menyerang pada bagian  insang, sisik dan sirip. Ada 4 (empat) parasit yang biasa menyerang ikan air tawar diantaranya ; Costia spp Ichthyopthirius multifiliis, Trichodina spp dan jenis Myxobolus sp.                     
a. Costia spp.
Parasit ini berbentuk oval dan gerakannya cepat karena dilengkapi dengan  dua buah flagel, daerah yang diserang pada insang, banyak dijumpaui pada benih ikan. Ciri-ciri ikan terserang ; Ikan akan mengeluarkan lendir yang berlebihan, pada tubuh tampak lapisan putih keabu-abuan dan adanya pendarahan dibagian tubuh.

b. Ichthyophthirius multifiilis

Bagian tubuh yang disuaki oleh parasit ini  kulit,sirip dan insang. Tubuh ikan berbintik putih karena adanya kumpulan Ichthyophthirius multifiilis, sehingga sering disebut penyakit White sport.

c. Trichodina spp

Bagian yang diserang sama seperti diatas, tetapi ikan sering menggosok-gosokan tubuhnya ke benda-benda yang ada di kolam akibat kegatlan. Ikan yang terserang tampak bintik putih pada kepala dan punggung, napsu makan menurun, produksi lendir banyak dan bagian tubuh banyak pendarahan.                      
d. Myxobolus sp.
Organisme ini merupakan penyebab penyakit Myxosporeasis yang sering dijumpai pad ikan ma dan tawes. Penyakit ini juga disebabkan oleh Myxosoma sp. dan Thelohanellus sp. Ikan yang terserang , akan tumbuh bintik-bintik merah yang merupakan kumpulan dari ribuan spora. Bintik ini sering menyebabkan tutup insang terbuka. Myxobolus sp. dikenal dengan penyakit bisul insang, terutama pada benih ikan mas. Myxosoma sp, menyerang bagian daging dan menyebabkan penyakit Bengkak, sedangkan Thelohanellus sp.menyebabkan bisul.
2.2. Penyakit disebabkan oleh Trematoda 
Trematoda adalah sejenis cacing yang nebgisap cairan dan darah. Serangan makhluk ini tidak boleh dianggap enteng, karena bisa menimbulkan kematian. Inang dari trematoda adalah siput. Untuk itu perlu diwaspadai kehadiran jenis siput-siputan di kolam. Jenis Trematoda yang biasa  menyerang ikan air tawar adalah : Dactylogyrus dan Gyrodactylus sp,juga Sanguinicola inermis sp. 
a.Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus sp.
Cacing ini berbentuk pipih dan pada ujungnya dilengkapi akar yang berfungsi sebagai pengait dan pengisap darah, banyak menyerang  kulit, sirip dan insang. Dactylogyrus sp biasanya menyerang kulit dan sirip, sedangkan Gyrodactylus sp menyerang bagian insang.

 b. Sanguinicola inermis sp.
Cacing darah ini sering menimbulkanmasalah dalam budidaya ikan, terutama ikan mas. Siklus hidupnya mengandalkan  moluska sebagai inang perantaranya. Bila dewasa, cacing ini menetap dalam darah dan menyumbat pembuluh kapiler insang dan pembekuan darah.
2.3. Penyakit disebabkan oleh Copepoda sp.
Copepoda sp adalah termasuk golongan udang renik yang sering menyerang  bagian luar dan insang. Jenis yang sering menyerang ikan air tawar adalah Argulus indicus sp. dan Lernea cyprinaceaea sp.

 a. Argulus indicus sp
Jenis udang renik ini merupakan ekstoparasites, dikenal dengan kutu air (Fish louse), cara penyerangannya dengan menempel pada sisik atau insang,kemudian mengisap sari makanan, tetapi seranganya secara umum  tidak menyebabkan kematian ikan. Berkas seranganhnya akan nampak kemerahan karena terjadi pendarahan akibat isapannya. Ukuran cukup besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

b. Lernea cyprinaceaea sp.
Udang renik ini berbentuk bulat panjang seperti cacing. Pada bagian kepala terdapat organ yang menyerupai jangkar> Oleh sebab itu disebut cacing jangkar (anchor worm). Alat inilah yang membantu untuk menempel tubuh ikan. Ikan yang terserang akan mengalami luka pada tubuhnya dan terlihat cacing itu menempel.
2.4. Penyakit disebabkan oleh Bakteri
Bakteri berupakan  organisme satu sel yang memiliki daerah penyebaran sangat luas. Mikro organisme ini bisa dijumpali di berbagai perairan, dan akan muncul apabila terjadi penurunan kualitas air ,tercemar atau air mengandung bahan organik yang tinggi.

Jenis bakteri yang sering menyerang ikan air tawar diantaranya ;Aeromonas sp

Flexibacter columnaris sp.,Pseudomonas flourescens, Aeromonas  salmonicidi sp dan Myxobacterium sp.Edwadsiella tarda sp, Vibriosis.sp.

Tanda-tanda ikan diserang oleh bacteri adalah  warna kulit menjadi gelap,kasap, timbul pendarahan, luka –luka sampai borok. Serangan  bakteri ini serangannya laten dan berkepanjangan apabila tidak segera diantisipasi, serangan parah mengakibatkan kematian masal karena terjadi pendarahan  pada organ dalam (ginjal , limpa), semua sirip   rusak, perut dropsy (kembung), insang putih dan mata menonjol.
2.5. Penyakit disebabkan Virus
Virus  merupakan organisme penyebab penyakit yang ukurannya  sangat kecil, sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop  elektron. Mikroorganisme ini tidak memiliki organ pencernaan sehingga

kebutuhan pakan tergantung  pada pencernaan inangnya. Aktivitas serangan bersipat akut, kerusakan jaringan

luas dan dapat menyebabkan kematian masal dalam waktu realtif singkat. Jenis virus yang sering menyerang ikan diantaranya Epithelioma papulasum menyebabkan ikanmenjadi cacar, Hapes virus yang dikenal dengan Channel CatfishVirus Desease (CCVD), ini menyerang ikan jenis cathfish. Koi Harpes Virus (KHV) menyerang jenis ikan Mas (Cyprinus carpio.L).

2.6. Penyakit disebabkan oleh Jamur
Mikroorganisme ini sering terlihat seperti benang yang tumbuh di bagian dalam  atau luar ikan. Ukurannya lebih besar dibandingkan dengan bakteri, sehingga relatif mudah diditeksi. Jenis jamur yang sering menyerang ikan  diantaranya Saprolegnia sp, Achlya, dan Branchiomyces sp.
Jenis Saprolegnia sp, dan Achlya senang menyerang tubuh yang sudah luka akibat aktivitas bakteri atau parasit, tandanya muncul benang  halus (hype) seperti kapas sehingga disebut ‘ White cotton growth”, pada telur ikan berbentuk seperti jarum/ benang

Serangan Branchiomyces sp. terjadi pada kolam yang banyak pembusukan tanaman dan suhu air mencapai 20 C. Jenis jamur ini ada dua yaitu Branchiomyces Sanguinis sp. menyerang pada saluran darah dan insang, Branchiomyces Demigrans menyerang bagian luar saluran darah.





Mijahkan Ikan Mas Ala Musi Rawas


Gambar terkait

Hasilkan Telor dan Kebul  Maksimal dengan Teknik  Sederhana

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si.
Penyuluh Perikanan Musi Rawas



1.1. Latar Belakang

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha budidaya ikan adalah ketersediaan benih ikan.  Benih harus tepat jumlah, mutu, waktu, tempat mudah dijangkau dan harga murah (Sugiarto,1983) 

Pada akhir tahun 2001 sampai  dengan awal tahun 2002, petani dan pengusaha ikan ikan mas di Kabupaten Musi Rawas, ikannya dalam hitungan  hari, musnah dihantam virus yang sangat ganas.  Virus tersebut bernama KHV (Koi Harves Virus).  Virus ini  khusus menyerang ikan mas terutama pada kolam air deras.  Ratusan bahkan  ribuan  ton ikan mati, tingkat kerugian mencapai milyaran rupiah.  Sehingga banyak para  petani dan pengusaha ikan  terduduk  lesu dan terpaksa gulung tikar.   

Di sisi lain, bagi para petani ikan mas  di kolam air tenang atau kolam sawah masalah tersebut justru memberikan hikmah.  Karena pada kolam mereka keganasan virus tersebut tidak terjadi seperti  halnya pada kolam intensif (Kolam Air Deras). Pada saat pasca KHV petani ikan mas di kolam tenang  meraup keuntungan yang cukup besar, mengingat hukum ekonomi berlaku, dimana permintaan pasar tinggi sedangkan penyediaan sedikit.  Harga ikan mas konsumsi  mencapai Rp.15.000,- per kg, yang biasanya hanya Rp.10.000. 

Selain mudah diproduksi ,ikan mas ini dapat tumbuh dengan cepat, dapat mentonelir kisaran suhu dan oksigen  serta dagingnya disukai masyarakat.
Menurut tim ahli penyakit ikan baik dari JICA, Balai Karantina Ikan Palembang maupun Jakarta, bahwa virus KHV  tidak akan hilang sepanjang masih ada jenis ikan mas di daerah tersebut atau dalam kata lain selama masih ada “INANG-NYA”.   Hasil monitoring di lapangan ,sampai saat ini untuk budidaya ikan di kolam semi intensif atau kolam tanah, baik pembenihan maupun pembesaran  belum terlihat kembali serangan virus tersebut.  Namun, untuk kolam intensif  masih sering terjadi serangannya. Diduga, bahwa virus KHV akan menyerang ikan mas pada lingkungan kolam yang dalam , terjadinya  penurunan suhu air yang drastis , lokasi sempit serta padat tebar tinggi.  Kondisi seperti ini adalah terjadi pada kolam air deras.  Sedangkan  pada kolam tenang kondisi ini tidak terjadi, mengingat kolamnya dangkal, padat  tebar  rendah , pematang kolam yang berwarna gelap dapat menyerap panas. Sesuai dengan sifat air adalah lambat menerima panas dan lambat pula untuk melepaskannya.  Keadaan lingkungan seperti inilah sehingga virus kurang senang menyerang ikan.  

Mengingat permintaan pasar ikan mas baik untuk lokal maupun luar daerah terus meningkat, maka penyediaan benih oleh UPR (Usaha Peternak Rakyat) terus diupayakan. Untuk memacu produksi  benih ikan mas,  para UPR mempunyai metoda sendiri dalam pembenihan ikan mas. Metoda tersebut mungkin hanya ada di Kabupaten Musi Rawas. Di daerah lain sistim yang dilakukan oleh para UPR ini sepengetahuan penulis belum banyak  dilakukan. Untuk itu Sistim ini disebut ”SISTIM MUSI RAWAS” seperti halnya sistim pemijahan ikan mas : Hoper, Dubish, Cimindi , Sistim Sunda dan Sistim Tradisional yang diperbaiki. Dilihat dari sistim yang sudah ada ,sistim Musi Rawas ini banyak perbendaan yang mendasar terutama pada penggunaan substrat penempel  telur dan perlakuan penetasan dengan sistim kering. Disinilah yang merupakan faktor penting dalam meningkatkan daya tetas telur. 

1.2. Tujuan
Tujuan penetasan telur ikan mas sistim kering ini adalah :
  1. Untuk menghindari serangan hama dan penyakit telur khususnya  jamur  Ichtiopthyrius multifilis sp.
  1. Untuk mempercepat daya tetas telur (lebih cepat 24 jam dibandingkan cara biasa)
  1. Untuk menghemat tenaga
  1. Untuk meningkatkan daya tetas  telur
1.3. Keluaran
Keluaran yang diharapkan adalah  meningkatnya produksi benih ikan mas untuk memenuhi kebutuhan para pembudidaya ikan khususnya di Kabupaten Musi Rawas.


2. Materi dan Teknologi
2.1.  Materi  Teknologi, Alat dan Bahan
Materi teknologi  dalam  pembenihan ikan mas meliputi : Persiapan pemijahan, Pemijahan, Perlakuan Terhadap Telur,Penetasan Telur, Pendederan , Pemeliharaan dan Panen.

2.1.1  Persiapan Pemijahan 

Bahan dan alat yang harus dipersiapkan antara lain : Wadah pemijahan, Induk ikan betina dan jantan yang matang gonand, dan Substrat penempel telur.

 2.1.1.1. Wadah Pemijahan
Wadah pemijahan dapat berupa bak, kolam tanah atau hapa pemijahan. Ukuran wadah minimal panjang  3m dan lebar 2m dengan kedalaman air minimal 40 cm. Dilengkapi dengan saluran inlet dan outlet. Wadah pemijahan akan merupakan pemicu ikan untuk kawin, untuk itu perlu dilakukan manifulasi seperti halnya kondisi di alam, antara lain,wadah  dikeringkan sampai kering betul, kemudian air usahakan ngocor secara kontinyu sehingga difusi oksigen lancar. 

2.1.1.2.  Induk Betina dan Jantan
a.  Induk Betina 
Induk ikan mas betina  harus diseleksi sebaik mungkin agar produksinya baik. Persyaratan induk;  Umur minimal 1 tahun dengan berat minimal 1,5 kg, sisik besar-besar dan merata, bagian perut membesar ke arah pengeluaran, bagaian antara kedua sirip dada cekung ke dalam dan bila diraba terasa lunak., bagian perut bila diurut ke bagian urogenitalis (pengeluran  telur ) akan keluar cairan kuning bahkan telur. Usahakan telur yang terlihat butirannya sudah rata dan berwarna kuning.
b. Induk Jantan  
Induk jantan diperlukan minimal umur 6 bulan dengan berat 0,5 kg per ekor, sehat, bila dipijit  ke arah pengeluaran akan keluar cairan putuh seperti susu (Sperma).,dan gerakannya lincah.
c.  Sex Ratio
Mengingat pembuahan ikan mas terjadi di luar tubuh, maka dibutuhkan induk jantan yang lebih banyak agar telur dapat dibuahi secara normal. Sex  ratio anatara betina dan jantan dari segi berat 1 ; 1 (1 kg induk betina : 1 kg induk jantan), tetapi dari segi jumlah minimal 1 : 3 ( 1 ekor betina  : 3 ekor jantan ), lebih banyak induk jantan akan lebih baik, namun kurang effisien.

2.1.1.3. Pemberokan
Sebaiknya induk sebelum dipijahkan dilakukan pemberokan terlebih dahulu supaya hasilnya lebih memuaskan.  Tujuan pemberokan ini adalah  agar telur yang dihasilkan betul-betul bernas, karena dengan pemberokan akan membersihkan lemak yang menempel disekitar bagian gonand.  Untuk induk jantan tujuannya supaya lebih terangsang saat dipijahkan  dengan demikian nafsu sexnya akan meningkat.

2.1.1.4.  Subtrat Penempel Telur
Substrat penempel telur diperlukan sebagai rangsangan ikan untuk mijah. Substrat ini berfungsi untuk menempelkan telur setelah dibuahi, karena telur ikan mas mengandung zat pelekat yang dinamanan “Globulin”. Sehingga keberadaannya sangat dibutuhkan. Persyaratan subtrat adalah : Tidak mudah busuk, mudah diperoleh, dan  tidak kasar.  Salah satu substrat yang biasa dipakai oleh petani pembenih ikan adalah tanaman air berupa ganggang atau Hydrilla verticilata sp.  Kebutuhan untuk  berat induk betina 3 kg sebanyak 1  karung goni dengan berat sekitar 25 kg.

2.1.2.  Pemijahan
 Pemijahan adalah istilah perkawinan pada ikan, yaitu terjadinya proses pembuahan sel telur oleh sperma. Secara umum untuk ikan terjadi di luar tubuh. Pemijahan secara alamiah pada ikan mas akan terjadi pada malam menjelang dini hari, dimana saat ini akan terjadi penurunan suhu air. Kondisi seperti ini memicu ikan untuk mijah.

2.1.3. Perlakuan Terhadap Telur
Ciri khas pembenihan ikan mas sistim Musi Rawas ini terletak pada perlakuan terhadap teglur sebelum ditetaskan. Pagi-pagi substrat yang berisi telur  diangkat dan dimasukan kedalam kantong plastik/karung goni, kemudian disimpan ditempat yang teduh dan lembab, aman dari gangguan luar dan tyerhindar dari sinar matahari langsung. Telur dipermentasi selama 24 jam.
 
2.1.4.  Penetasan Telur 
Pada sistim ini tidak diperlukan kolam penetasan husus, telur yang telah dipermentasi langsung ditetaskan di kolam pendederan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Hapa penetasan dipasang dipinggir kolam pendederan, telur dimasukan dalam hapa. Dalam waktu 0,5 jam telur sudah mulai menetas. Tetasan  dibiarkan selama 2 hari sampai York sock (Kuning Telur)  habis, kemudian larva ditebarkan ke kolam dengan cara membuka hapa.