Oleh "Ahmad Rukbi, Luhkan Musi Rawas-Sumsel
a.
Bergizi Tinggi serta Rendah Lemak
Sebuah
riset baru-baru ini menyebutkan, kadar protein yang dimiliki cacing tanah
sangatlah tinggi, yakni mencapai 58 – 78% dari bobot kering, dihitung dari
jumlah nitrogen yang terkandung didalamnya. Persentase ini lebih tinggi
daripada protein yang terdapat dalam daging sapi, kerbau dan kambing yang hanya
sebesar 65%, atau telur ayam, ikan, dan kacang kedelai yang hanya mengandung
protein 45%. Selain mengandung protein tinggi, cacing tanah juga mengandung
energy 900 – 1400 kal, abu 8 – 10% lemak tidak jenuh ganda, kalsium, fospor,
dan serat. Belum selesai sampai disitu cacing tanah juga diyakini mengandung 13
jenis asam amino esensial yang kwalitasnya melebihi ikan dan daging. Kadar
lemaknya juga terbilang rendah, yakni hanya 3 – 10% dari bobot keringnya.
Artinya selain bergizi tinggi, mengonsumsi cacing tanah juga dapat terbebas
risiko ancaman kolesterol
b.
Dijadikan Bahan Obat Tradisional
Menurut
beberapa literature, dalam cacatan klasik Tiongkok, sudah ratusan tahun yang
lalu cacing tanah biasa digunakan untuk bahan ramuan penyembuh penyakit kronis.
Terbukti buku kumpulan bahan obat standar (farmakope) berjudul “Ben Cao Gang
Mu” mencantumkan cacing tanah sebagai bahan resmi pengobatan tradisional Cina. Buktikan saja, jika anda pergi ketoko
obat Cina atau apotik untuk mencari obat demam atau tifus, pasti si penjual
menyarankan untuk menggunakan cacing tanah kering, apakah itu diminum dengan
diseduh air panas atau yang sudah dimasukan ke dalam kapsul. Beberapa manfaat
cacing tanah untuk kesehatan adalah sebagai berikut :
c. c. Antipiretik
(Penghilang Demam)
Fakta
menurunnya panas demam atau sembuhnya penyakit tifus dengan mengonsumsi obat
tradisional berbahan cacing tanah sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah.
Hasil penelitian dijurusan kimia FMIPA IPB menyebutkan, cacing tanah bisa
dimanfaatkan sebagai antipiretik (penurun demam) dan mengantikan parasetamol
yang selama ini banyak digunakan. Pemanfaatan cacing tanah tidak menimbulkan
efek toksik bagi manusia. Dari
serangkaian pengujian kimia diketahui, senyawa aktif sebagai antipiretik dari
ektrak cacing tanah adalah golongan senyawa
alkaloid yang mengandung atom nitrogen dan bersifat basa (pH lebih dari 7).
Jadi bisa disimpulkan dalam kasus penyakit tifus, ekstrak cacing tanah bisa
bekerja dari dua sisi, yakni membunuh bakteri dan menurunkan demam
d.
Obat Diare dan Pelancaran Aliran Darah
Hasil
penelitian cacing tanah juga menyebutkan bahwa senyawa aktif didalam cacing
tanah mampumelumpuhkan bakteri pathogen, khususnya Escherisiacoli penyebab
diare. Diduga, daya anti bakteri dari protein hasil ekstrasi cacing tanah dapat
menghambat pertumbuhan Escherichia coli (penyebab diare), Shiglla dysenterica
(penyebab disentri), Staphylococcus aureus, dan Salmonlla thyp (penyebab tifus
dan radang usus). Selain itu cacing tanah juga mengandung enzim penting seperti
peroksidase, katalase, dan selulose yang berguna untuk memperbaiki proses
fisiologi tubuh dan melancarkan sirkulasi darah.
Kegunaan
cacing tanah sebagai penghancur gumpalan darah (Fibrimolysis) telah diuji
kebenarannya oleh Fredericq dan Krunkenberg pada tahun 1920-an. Selain itu
Mihara Hisahi, peneliti asal Jepang, berhasil mengisolasi enzim pelarut fibrin
dalam cacing tanah yang bekerja sebagai enzim proteolitik Enzim
tersebut kemudian dinamai lumbrokinase karena berasal dari cacing tanah jenis
Lumbricus. Selanjutnya, enzim tersebut diproduksi secara komersial di Kanada
sebagai obat stroke, mengobati penyumbatan pembuluh darah jantung (ischemic),
dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Penelitian lain menyebutkan bahwa cacing
tanah mengandung pheretima, lumbrofebrin, lumbritin terre strolumbrosylin,
xanthine, adenine, dan hypoxabthine. Pheretima dikalangan kedokteran dikenal
memiliki khasiat untuk system saraf, yakni menangkan, menghilangkan kejang,
menurunkan panas, dan menghentikan nyeri, sehingga dapat digunakan sebagai obat
penghilang rasa sakit, seperti sakit gigi dan rematik sendi.
1. f. .
Dijadikan Bahan Kosmetik
Modern
Dalam era
industry modern saat ini, senyawa aktif cacing tanah juga telah digunakan
sebagai bahan kosmetik. Dikabarkan oleh Dr Rochajat Harun Med (2009), beberapa
produk kosmetik memanfaatkan bahan aktif cacing tanah sebagai substrat pelembut
kulit, pelembab wajah, dan anti infeksi. Salah satu bahan yang digunakan minyak
hasil ekstraksi cacing tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar