Kamis, 08 Agustus 2019

Segmentasi Pemasaran Benih Nila Unggul

Oleh " Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Produksi utama ikan nila unggul terdiri dari dua jenis, yaitu benih atau bibit dan ikan konsumsi, 
Pemasaran kedua jenis produk tersebutmemiliki karakteristik. tersendiri. 
Berikut segmentasi pemasaran ikan nila unggul yang diadaptasi dari sentra produksi manipolitan di provinsi Jawa Tengah.
   # Pemasaran Jenis
Permintaan benih pada umumnya berasal dari sentra sentra budi daya ikan nila, seperti kawasan minapolitan kabupaten kabupaten provinsi Jawa Tengah, khususnya Klaten, sekitar Waduk Cengklik-Boyolali, dan Waduk Kedungombo di perbatasan Boyolali dan Sragen, serta daerah  Cangkringan, Sleman (Yogyakarta). Kebutuhan benih ikan nila unggul untuk kawasan manipolitan tersebut masih sangat tinggi. Pasokan benih ikan nila unggul biasanya dari seleman Yogyakarta.
Dari beberapa tahun terakhhir tenyata produksi ikan nila dari pembenih di kawasan manopolitan tersebut hanya sekitar 5,7 juta ekor benih ikan nila pertahun. Sementara di sentra sentra budidaya ikan nila tersebut membutuhkan benih ikan nila sekitar 15,12 juta ekor.
Harga benih ikan nila unggul relatif setabil. Apabila terjadi peningkatan biasanya sebatas penyesuaian tahap kenaikan harga pakan. Stabilnya harga disebabkan adanya hubungan kerja sama yang sudah cukup lama antara para pembenih dengan pembesaran budidaya ikan nila unggul. Harga benih ikan nila unggul bervariasi ditentukan oleh besarnya atau umur anak ikan nila.
Semakin besar fisik benih, maka harga perekor akan semakin mahal. Ukuran benih yang siap ditebar di kolam pembesaran disebut gelondongan, yaitu benih berukuran panjang 9-15 cm. Ukuran pemasaran benih ikan nila unggul di kawasan minapolitan provinsi Jawa Tengah disajikan dalam Tabel.
No
Umur Benih
 (Dihitung Sejak Telur Menetas)
Kesetaraan Ukuran
1
3 minhhu-1,5 bulan
(benih kecil, Kebul, nener)
2-3 cm
3-5 cm
5-7 cm
7-9 cm
2
2, 5-3 bulan
(gelandangan)
9 – 12
(80-60 ekor per kg)
3
4 bulan
(gelondongan besar)
12- 15 cm
(60-40 ekor per kg )

Benih ikan unggul pada umumnya dijual dengan satuan perbobot (kg). Apabila benih ikan unggul di jual dalam ukuran yang lebih kecil ( sebelum ukutran gelondong ),benih ikan tersebut dijual per ekor. 
Pembudidaya yang bermodal kecil adalah petani yang melakukan budidaya di kolam sendiri dengan modal kerja sendiri pula. Pembudidaya bermodal besar selain memiliki kolam sendiri juga memiliki  jaringan kementrian  inti-plasma dengan beberapa pembudidaya ikan nila yang bermodal kecil.
Pembudidaya ikan nila bermodal besar berperan sebagai perusahaan  inti yang menyediakan pakan dan benih serta pembelian hasil panen.  Pembudidaya ikan nila bermodal kecil berperan sebagai plasma yang menyediakan kolam dan tenaga kerja. 
Hasil ikan nantinya kembali di beli pembudidaya ikan nila bermodal besar dengan harga pasar dan hasilnya di bagi menjadi dua dengan presentase  sesuai kesepakatan, biasanya adalah 50 : 50 atau 60 : 40.
Jalur pemasaran benih ikan nila unggul disajikan dalam ilustrasi berikut.
      # Pemasaran Ikan Nila Kosumsi
Lama budidaya ikan unggul, khususnya pembesaran untuk mencapai ukuran konsumsi,  pada umumnya berlangsung empat bulan. Apabila ikan di kolam lebih dari waktu yang sudah ditentukan, biaya pakan akan semakin besar. Selain memenui pasar domestik, produksi ikan nila unggul juga di tuh=jukan untuk pasar ekpor.
Pada pasar domestik, permintaan ikan nila unggul semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk mekonsumsi ikan sebagai sumber protein hewani. Untuk pasr ekpor, salah satu pasar yang palaing potensial untuk ikan nila unggul adalah Amerika Serikat. Ragam produksi nila unggul yang di impor oleh Amerika Serikat antara lain dalam bentuk utuh. Fillet segar (lembaran daging tanpa tulang), dan fillet beku.
Disamping amerika serikat masih banyak negara lain yang membutuhkan pasokan ikan nila, seperti Jepang, Singapura, Hongkong, dan beberapa negara di Eropa. Pemasok fillet ikan nila tersebar di dunia adalah Tiongkok, Indonesia, Thailand, Taiwan, Dan Filipina. Namun jumlah seluruh pasokan tersebut masih jauh di bawah kebutuhan  fillet ikan nila di dunia. 
Berdasarkan data dari Foood Agriculture Organization ( FAO) menunjukan bahwa pengalaman pada tahun 2010 kebutuhan ikan nila untuk pasar dunia kekurangan pasokan sebesar 2 juta ton/tahun.
Di pasar lokal permintaan pasokan ikan nila lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pangan rumahtangga, restoran restoran apungm dan tempat tempat pemancingan. Biasanya usaha kolam pemancingan membeli ikan nila unggul ukuran 1kg berisi 3-4 ekor. Salah satu penggusaha ikan nila adalah Aquafarm di Jawa Tengah. Pabrik tersebut memenuhi permintaan ekspor fillet ikan nila ke luar negri, terutama Amerika.
Jalur pemasaran ikan nila sangat sederhana.  Pembeli yang membeli ikan nila dalam jumlah besar atau eceran dapat lansung mendatangi pemilik kolam yang sedang panen .
Pembelian dalam partai besar ( pengepul) akan menjual kembali untuk restoran apung atau tempat tempat pemancingan. jalur pemasaran ikan nila konsums di kabupaten kabupaten kawasan minapolitan Provinsi Jawa Tengah disajikan dalam ilustrasi berikut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar