Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM.M.Si.
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Mina Padi adalah usaha budidaya ikan di sawah yang dilakukan
secara bersamaan dengan tanaman padi dalam suatu areal yang sama. Dengan
kata lain sambil menyelam minum air, usaha padi lancar, budidaya ikan
pun lancar.
Salah satu optimalisasi potensi lahan sawah irigasi dan peningkatan
pendapatan petani adalah dengan merekayasa lahan dengan teknologi tepat
guna. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengubah strategi pertanian
dari sistem monokultur ke sistem diversifikasi pertanian, salah satunya
adalah dengan menerapkan teknologi budidaya Mina Padi dengan sistim
tanam jajarlegowo. Dengan adanya pemeliharaan ikan di persawahan selain
dapat meningkatkan keragaan hasil pertanian dan pendapatan petani juga
dapat meningkatkan kesuburan tanah dan air juga dapat mengurangi hama
penyakit pada tanaman padi.
Sistem usaha tani minapadi telah dikembangkan di Indonesia sejak satu
abad yang lalu (Ardiwinata, 1987). Selain menyediakan pangan sumber
karbohidrat, sistem ini juga menyediakan protein sehingga cukup baik
untuk meningkatkan mutu makanan penduduk di pedesaan (Syamsiah et all.
1988).Dengan teknologi yang tepat, minapadi dapat memberi pendapatan
yang cukup tinggi. Keuntungan yang didapat dari usahatani minapadi
berupa peningkatan produksi padi dan ikan, mengurangi penggunaan
pestisida, pupuk anorganik, penyiangan dan pengolahan tanah
(Suriapermana, et all., 1994)
Rekayasa teknik tanam padi dengan cara tanam jajar legowo 2:1 atau
4:1, berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat meningkatkan produksi
padi sebesar 12-22%. Disamping itu sistem legowo yang memberikan ruang
yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan
(minapadi legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian
biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
Teknologi
legowo merupakan rekayasa teknik tanam dengan mengatur jarak tanam
antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi
dalam barisan dan melebar jarak antar barisan sehingga seolah-olah
rumpun padi berada dibarisan pinggir dari pertanaman yang memperoleh
manfaat sebagai tanaman pinggir (border effect). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir
hasilnya 1,5 - 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun
padi yang berada di bagian dalam.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari mina padi dengan sistim tanam jajar legowo adalah:
a). Pada cara tanam jajar legowo 2:1, semua maupun tanaman
seolah-olah berada pada barisan pinggir pematang, sedangkan pada cara
tanam jajar legowo 4:1, separuh tanaman berada pada bagian pinggir
(mendapat manfaat border effect), b). Jumlah rumpan padi
meningkat sampai 33%/ha, c). Meningkatkan produktivitas padi 12-22%, d),
Memudahkan pemeliharaan tanaman, e). Masa pemelihaan ikan dapat lebih
lama, yaitu 75 hari, dibanding cara tandur jajar biasa yang hanya 45
hari, f). Hasil ikan yang diperoleh dapat menutupi sebagian biaya usaha
tani, g). Dapat meningkatkan pendapatan usahatani antara 30-50%.
(Litbang,2014).
Adapun paket teknologi yang dapat diterapkan adalah a) Memilih jenis
varietas yang cocok untuk minapadi yang mempunyai karakteristik
sebagai berikut : Pengakaran dalam, agar padi yang ditanam tidak mudah
roboh sehingga menghambat pergerakan ikan; Cepat beranak (bertunas),
untuk menghindari keterlambatan pertumbuhan tunas akibat genangan air;
Batang kuat dan tidak mudah reba, untuk menghindari pertumbuhan batang
yang lemah akibat serapan air ketanaman yang cukup tinggi; Tahan
genangan pada awal pertumbuhan; Daun tegak untuk memperbanyak sinar
matahari yang dapat diterima oleh permukaan daun, sehingga proses
fotosintesis lebih baik dan pertumbuhan padi akan meningkat dan Tahan
hama dan penyakit (Litbang 2014).
b). Teknik pembuatan parit. Parit dibuat sebelum pengolahan tanah
terakhir (perataan tanah) lebar 40 - 45 cm dan kedalaman 25 - 30 cm.
Pada titik persilangan dibuat kolam pengungsian ukuran 1x1 m dengan
kedalaman 30 cm. Pada setiap pintu pemasukan dan pengeluaran air pada
setiap petakan dipasang saringan kawat dan slat pengatur tinggi
permukaan air menggunakan bambu. Parit berfungsi sebagai tempat
penampungan air pada saat berlangsung pemeliharaan ikan, melindungi ikan
dari kekeringan pada saat terjadi kebocoran, memudahkan panen ikan,
sebagai tempat memberi makan ikan, memudahkan ikan bergerak keseluruh
petakan.
c). Pemilihan Benih Ikan, Kondisi perairan pada lahan sawah
mengandung resiko ekologis yang tinggi bagi usaha budidaya ikan yaitu
fluktuasi pasok dan mutu air. Sehingga pada kegiatan ini perlu dilakukan
pemilihan benih yang unggul yaitu tahan terhadap goncangan lingkungan
dan penyakit
d). Penanaman padi. Sistim tanam yang ideal diterpkan dalam Minapadi
adalah sistim tanam jajar legowo baik itu legowo 2:1 atau 4:1. Pada
jajar legowo 2:1, setiap dua barisan tanam terdapat lorong selebar 40
cm, jarak antar barisan 20 cm, tetapi jarak dalam barisan lebih rapat
yaitu 10 cm. Pada jajar legowo 4:1. setiap empat barisan tanam terdapat
lorong selebar 40 cm, jarak antar barisan 20 cm, jarak dalam barisan
tengah 20 cm, tetapi jarak dalam barisan pinggir lebih rapat yaitu 10
cm. Untuk mengatur jarak tanam digunakan caplak ukuran mata 20 cm. Pada
jajar legowo 2:1 dicaplak satu arah saja, sedangkan pada jajar legowo
4:1 dicaplak kearah memanjang dan memotong.
e). Pemeliharaan, Lama pemeliharaan ikan pada sistem minapadi
tergantung pada ukuran benih dan besarnya ikan yang akan dipanen. Selama
masa pemeliharaan ikan, ketersediaan pakan alami diupayakan selalu
tersedia, oleh karena itu upaya penyuburan sawah dengan pupuk organik
dapat dilakukan. Selain mengandalkan pakan alami pada masa pemeliharaan
ikan ini juga dilakukan pemberian pakan tambahan berupa dedak halus 250
kg/ha diberikan secara disebar pada parit, pagi/sore hari. Lama
pemeliharaan ikan 70-75 hari.
Pemeliharaan padi dilakukan dengan beberapa kegiatan, diantaranya
penyiangan, penyulaman tanaman padi yang mati dengan cara menyulam dari
bibit yang telah disediakan dicadangkan, serta pemupukan.
f). Panen Ikan. Panen ikan dilakukan setelah mencapai umur
pemeliharaan ikan untuk memudahkan panen, keluarkan air dari pelataran
sawah secara berangsur-angsur hingga air tersisa pada parit. Setelah
ikan berkumpul di saluran keliling/caren, selanjutnya ikan ditangkap dan
dimasukkan kedalam tampungan.
Sedangkan pemanenan padi pada sistem mina padi sama seperti pemanenan
pada penanaman monokultur. Permanenan padi dilakukan setelah gabah
masak merata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar