Kamis, 01 November 2018

Pembenihan Lele Dumbo

Teknik Kawin Suntik

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si.
Penyuluh Perikanan Musi Rawas


 PENDAHULUAN

Ikan Lele Dumbo adalah salah satu jenis ikan air tawar yang mudah berkembang pesat diberbagai kondisi lingkungan. Ikan ini dapat bertahan hidup pada kondisi lingkungan jelek sekalipun seperti dalam “Sepsiteng”. Tidaklah heran bila sekarang masyarakat banyak memanfaatkan pekarangan rumahnya dijadikan tempat usaha Lele Dumbo ini. Genangan air disekitar rumah bila dibiarkan  akan menjadi sarang nyamuk, tetapi bila dikelola dan ditanami ikan lele, jentik nyamuk tersebut merupakan makanan yang sangat disukainya.Dengan demikian selain akan memberikan nila

tambah juga secara biologis sebagai pemberantas jentik nyamuk.
Agar usaha budidaya ikan lele dumbo bisa berkembang dan kontinyuitasnya baik ,maka ketersediaan benih perlu diperhatikan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha budidaya ikan adalah ketersediaan benih ikan. Benih harus tepat jumlah, mutu, waktu, tempat mudah dijangkau dan harga murah (Sugiarto,1983).
Untuk memproduksi benih lele dumbo tidak terlalu sulit, kita bisa memanfaatkan bak-bak semen atau dibuatkan dari bak plastik dengan ukuran minimal 2m X 4 m, kemudian didederkan di kolam sampai ukuran 3-5 cm.  

PERSIAPAN
Perlakuan dalam kegiatan pembenihan ikan Lele Dumbo adalah persiapan pemijahan, pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva, pendederan dan panen.

1. Wadah Pemijahan
Ukuran wadah pemijahan cukup panjang 4m lebar 2 m dan tinggi 1 m. Wadah dapat berupa bak semen atau papan yang dilapisi plastik dan bagian atas harus ditutup untuk menjaga induk loncat saat pemijahan, seperti gambar 1. Perlakuan dalam kegiatan pembenihan ikan Lele Dumbo adalah persiapan pemijahan, pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva, pendedeeran dan panen.
 


2. Induk Ikan Lele Dumbo
Induk Lele Dumbo dipilih yang betul-betul sudah matang kelamin. Induk Jantan ukurannya usahakan 2 kali lipat dari betina agar telur dapat dibuahi nantinya. Sex ratio dalam pemijahan perbandingan ekor 1 : 1 ( 1 ekor jantan : 1 ekor betina)., karena sifat ikan ini yang pencemburu, sehingga  bila induk jantan lebih banyak, maka bukannya mijah tetapi malah berantem. 

Induk betina dipilih yang sudah mencapai kematangan sempurna, yaitu warna telur hijau kekuningan dan ukuran bulatan telur sudah rata. .

 
3. Ekstrat Kelenjar Hipophysa
Ikan mau mijah bila ada rangsangan dari luar (lingkungan ) dan dari dalam (hormon). Untuk merangsang ikan mijah dengan menggunakan rangsangan dari dalam, hormon yang paling murah, mudah dan dapat diimplementasikan oleh pembenih adalah ekstrat kelenjar hipophysa. Hormon ini dapat diperoleh dari ikan lele itu sendiri ataupun hormon dari ikan mas. Alat dan bahan untuk pembuatan ekstrat kelenjar ini adalah : Pisau/ golok, plastik es, spuit (alat suntuk) dan air kelapa muda.



Bagian otak dibuka dan dibalik dengan menggunakan pinset.Kelenjar Hipophysa terlihat menempel dibawah otak berwarna putih. 
Ekstrat Kelenjar Hipophysa siap disuntikan kepada induk betina. Tempat penyuntikan di samping sirip punggung atau Intramuscular. 

bergerak ditempat saja. Kemudian pada hari ke-2  kuning perut sudah mulai mengecil, larva berwarna hijau kekuningan dan akan bergerombol dipinggir terutama dibagian sudut.Masa kritis terjadi pada hari ke-3,  diatandai dengan habisnya kuning telur  pada bagian perut  dan larva berwarna kuning kecoklatan.

4. Pemeliharaan Larva
Pada saat masa kritis pakan alami mutlak diperlukan, bila tidak jangan harap larva hidup. Pakan alami yang diberikan berupa Tubifex SP. (cacing sutra) secukupnya. Pakan ini selain disukai larva juga tidak mencemari lingkungan. Pada saat ini warna larva sudah kehitaman dan bergerak lincah terutama pada malam hari. Masa pemeliharaan dalam bak penetasan paling lama  7 hari dengan ukuran 1-2cm. 

5. Pendederan
Kolam pendederan benih Lele Dumbo tidak terlalu memerlukan tempat yang luas. Untuk berat induk betina 1 kg diperlukan kolam pendederan 1000 m². Yang paling penting penumbuhan pakan alaminya harus benar-benar sempurna. Perlakuan dalam persiapan kolam pendederan antara lain : Pengolahan dasar kolam, Perbaikan Pematang, Penumbuhan Pakan Alami , Penebaran Benih, Pemeliharaan dan Panen.
a. Pengolahan Dasar kolam
Dasar kolam diolah dengan cara dicangkul balik untuk lokasi baru atau diratakan bagi kolam yang sudah biasa digunakan. Arah kemiringan saluran diperbaiki sesuai inlet dan outletnya, kemudian dikeringkan minimal 2 hari.
b. Perbaikan Pematang
Pematang dibersihakn dari rerumputan dan dilakukan keduk teplok sesuai dengan arah kemiringannya. Sambil keduk teplok sekalian memperbaiki parit pinggir sebagai tempat berlindung benih ikan saat kondisi panas. 


6. Penumbuhan Pakan Alami
Pakan alami untuk benih ikan mutlak ditumbuhkan pada kolam pendederan I, hal ini karena pencernaan benih ikan belum sanggup untuk menerima pakan buatan. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain : Kapur, Pupuk Organik, Pupuk An-Organik dan Insectisida.
1) Pengapuran
Pengapuran diperlukan, selain untuk meningkatkan pH air kolam, juga untuk memberantas hama dan penyakit yang masih tersisa di dasar kolam. Dengan pengapuran kondisi dasar kolam akan panas dan akan membunuh biota yang akan mengganggu pakan alami. Jenis kapur yang digunakan berupa kapur Tohor (CaO) dengan dosis 25 kg per 1000 m². Aplikasi penggunaan kapur dengan disebarkan merata di dasar kolam terutama yang masih becek.

------------ Selamat Mencoba----------
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar