Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Ikan mujair merupakan ikan air tawar yang biasanya
dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi. Karakteristiknya yaitu memiliki
badan yang berbentuk pipih dan berwarna abu-abu, hitam, atau cokelat.
Dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi, ikan mujair sangat
diminati oleh para petani untuk dibudidayakan.
Media pemeliharaan yang sering dipakai untuk membudidayakan ikan mujair adalah kolam terpal.
Selain biayanya relatif murah, pembuatan kolam terpal juga mudah
dilakukan karena konstruksinya yang sederhana. Selain itu, pemantauan
terhadap kondisi ikan mujair di kolam ini juga lebih gampang.
1. Persiapan Awal
Persiapan awal dilakukan dengan membangun kolam terpal sebagai media pemeliharaan ikan mujair
yang utama. Dasar kolam sebaiknya dibuat dengan kemiringan 3-5 persen
agar pengelolaan air kolam menjadi lebih gampang dikerjakan. Air yang
digunakan harus bersih, tidak tercemar, tidak beracun, dan tidak keruh.
Usahakan supaya air di dalam kolam tersebut terus mengalir dengan
menyediakan saluran air masuk dan keluar sehingga pertumbuhan ikan
mujair lebih cepat. Adapun suhu air yang ideal untuk mendukung kehidupan
ikan ini berkisar antara 20-25 derajat celcius.
Sebelum kolam terpal dipakai, Anda perlu melakukan
pengapuran terlebih dahulu untuk mematikan kuman dan penyakit yang ada
di dalamnya. Dosis yang digunakan yaitu sebanyak 25-30 gram/m2.
Selanjutnya kolam juga harus diberikan pupuk kandang/kompos 50 gram/m2,
urea 15 gram/m2, dan TSP 10 gram/m2. Tujuannya ialah meningkatkan
produktivitas kolam dan merangsang pertumbuhan tanaman air sebagai
makanan alami ikan secara maksimal.
Setelah ikan mujair sudah berukuran cukup besar, ikan
perlu diberi pakan tambahan untuk mempercepat pertumbuhannya. Pakan
yang umum digunakan berupa tepung ikan 25 persen, tepung kopra 10
persen, dan dedak halus 65 persen. Dalam budidaya ikan mujair secara
besar, disarankan pula memberikan pelet yang mengandung protein 20-30
persen dengan dosis sebanyak 2-3 persen dari total populasi ikan di
dalam kolam. Pakan tambahan ini diberikan sebanyak 2-3 kali sehari saat
pagi dan sore hari.
Ada cukup banyak hama yang dapat menyerang ikan
mujair. Di antaranya yaitu notonecta, larva cybister, kodok, ular,
lingsang, dan burung. Untuk mengatasinya, Anda perlu memberikan pagar
pelindung di sekeliling kolam guna mencegah hama-hama ini menjangkau
area kolam budidaya. Bisa juga dengan memasang perangkap untuk menangkap
hama tersebut dan menyingkirkannya ke tempat lain. Agar populasi hama
di sekitar kolam menurun bahkan musnah, pastikan Anda membersihkan area
kolam secara rutin dan membuang timbunan sampah yang berpotensi menjadi
tempat persembunyian hama.
Ikan mujair juga tidak bisa terlepas dari potensi
terserang penyakit, baik yang ringan dan berbahaya. Pada umumnya,
penyakit-penyakit ikan mujair bisa diatasi dengan metode-metode antara
lain memberikannya obat sesuai gejala, memisahkan ikan-ikan yang
terjangkit penyakit, dan menghindari penebaran benih ikan secara
berlebihan. Sedangkan upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk
pencegahannya yakni dengan mengatur kelancaran sirkulasi air kolam,
memberikan pakan secukupnya, mengeringkan kolam setelah proses
pemanenan, serta mencegah ikan-ikan pembawa bibit penyakit memasuki
kolam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar