Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Kali ini saya
akan membagikan tips bagaimana cara sederhana dan mudah mengukur pH
tanah menggunakan kertas lakmus atau pH indikator. Ini adalah cara yang
biasa digunakan para petani bukan untuk tujuan penelitian dalam bidang
ilmu tanah.
Pengukuran
pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas
lakmus, pH indikator dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah
menggunakan pH meter, namun sayang alat tersebut sangatlah mahal
sehingga kurang terjangkau bagi kita para petani kecil. Oleh karena itu
kita hanya akan membahas cara menggunakan kertas lakmus atau pH
indikator yang harganya sangat terjangkau oleh kantong kita.
Alat dan Bahan:
- Kertas lakmus atau pH indikator
- Air aqua
- Gelas aqua
- Sendok teh
- Sampel tanah (cara mengambil sample tanah: ambil tanah kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita)
- Ambil sedikit sample tanah dan air aqua dengan perbandingan 1 : 1,
- Masukkan dalam gelas aqua
- Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
- Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (tanahnya mengendap)
- Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam campuran tadi (sekitas 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
- Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya.
- Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya.
- Kita akan segera tahu pH tanah kita berapa.
Seperti kita ketahui bersama pH tanah sangatlah penting dalam ilmu pertanian karena pH tanah akan menentukan kesuburan suatu tanaman. Kenapa demikian ? Karena pH tanah sangat menentukan bisa atau tidak suatu unsur hara dalam tanah diserap oleh akar tanaman.
pH adalah tingakat
keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala
pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan
sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan
air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan
pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline)
dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH
7.
Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara akan
semakin sulit diserap tanaman, demikian juga sebaliknya jika terlalu
rendah akar juga akan kesulitan menyerap makanannya yang berada dalam
tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk yang kita
berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja (cenderung netral).
Beberapa bakteri
membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi
bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam
nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi
secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada
tanah dengan kisaran pH yang sesuai.
Sebagai contoh kedelai
tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0. Kacang
tanah tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak
tanaman termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan
tergantung dengan pH dan ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang
cukup.
Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat
memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah
masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam
berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.
Demikian sekelumit tips dari saya
tentang bagaimana cara mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus atau
pH meter, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca semua. Dan harapan saya
tentunya akan bisa lebih meningkatkan hasil pertanian dari para petani
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar