Kamis, 21 Maret 2019

Bagian Bagian Kolam Ikan

Oleh 'Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

1. Saluran air


Saluran air merupakan salah satu bagian kolam.  Posisi saluran air ini berada di depan dan di belakang kolam. Fungsi saluran air adalah untuk menyalur-kan dan mengeluarkan air ke kolam dan keluar kolam, serta untuk pengendali banjir apabila saat musim hujan.  Oleh sebab itu saluran air dibuat harus dengan perhitungan yang cermat berdasarkan berapa debit maksimal air yang masuk dari sumber airnya. Saluran air dengan lebar 50-75 cm sudah cukup dapat menampung debit air yang mengalir ke saluran tersebut.

2. Pematang
Pematang merupakan bagian kolam utama yang memberikan bentuk dari suatu kolam dan berfungsi agar air dapat selalu tertampung dalam volume yang cukup untuk memelihara ikan.  Tanpa pematang maka air tidak akan bisa tertampung atau tergenang pada suatu tempat, maka tempat tersebut tidak layak dikatakan sebagai kolam.
Pematang kolam harus dibuat dengan ukuran yang memadai sesuai dengan luas kolam.  Selain kuat untuk menahan volume air, pematang juga harus mampu menahan arus air yang disebabkan oleh hujan lebat atau banjir.  Pematang kolam yang baik adalah berbentuk trapesium.  Lebar pematang bagian atas dan bawah hendaknya dibuat dengan perbandingan 1 : 2.
Tinggi pematang harus sesuai dengan luas kolam serta jenis ikan yang akan dibudidayakan.  Pematang harus lebih tinggi dari permukaan air di kolam.  Misalnya apabila anda menginginkan membuat kolam dengan ketinggian air kolam 75 cm, maka ketinggian kolam sebaiknya 100 cm.
Gambar pematang

Pematang dan dasar kolam berfungsi menahan massa air selama mungkin di dalam kolam, sehingga ikan peliharaan dapat hidup, tumbuh dan berkembang biak.  Pematang dan dasar kolam ada yang dibuat dari beton atau dari tanah asal dari kolam itu dibangun.  Pembuatan kolam dilakukan dengan menggali permukaan tanah, dan tanah bekas galian tersebut digunakan untuk membangun pematang.
Pematang dibuat berbentuk trapesium, dimana ukuran lebar bagian atas antara 1 – 1,5 meter, lebar bagian dasarnya 2 – 3 meter, dengan tinggi berkisar 1 – 1, 5 meter.  Fungsi lain dari pematang   ini adalah untuk sarana orang berjalan untuk keperluan budidaya ikan.  Kadang-kadang petani dalam membuat pematang juga mempertimbangkan jenis tanah yang akan dibuat kolam, sebagai contoh apabila jenis tanahnya banyak mengandung fraksi tanah liat, maka kemiringnnya lebih curam.  Dengan kata lain perbandingan lebar  antara bagian atas dan bagian bawah lebih kecil.  Untuk kolam yang jenis tanahnya banyak mengandung fraksi pasir, maka pematangnya dibuat lebih landai, agar meminimalisir terjadi longsor pada kolamnya.


3. Kemalir
Kamalir adalah saluran yang terdapat pada bagian tengah yang memanjang dari pintu pemasukan sampai pintu pengeluaran air atau bisa juga mengelilingi tanah dasar kolam. Fungsi kemalir adalah untuk mempermudah dalam menangkap ikan apabila saat dilakukan pemanenan.
Kadang-kadang pada ujung kemalir yang dekat pintu pengeluaran dibuat lubang persegi empat yang agak dalam untuk tempat berkumpul ikan apabila air pada kemalir sudah habis terkuras.  Lubang ini disebut kobakan.  Kedalaman kemalir ini ± 30 cm, dengan lebar yang bervariasi antara 30 – 50 cm.


4. Pintu Air
Pintu pemasukan (inlet) dan pengeluaran air (outlet) sangat penting pada kolam, dimana fungsinya untuk mengatur volume dan sirkulasi air kolam sehingga jumlah dan mutu air dapat terjaga.
Pintu pemasukan dan pengeluaran air dapat terbuat dari pipa besi, paralon, atau dari bambu yang ditanam pada pematang kolam.  Diameter paralon atau bambu dapat disesuaikan dengan debit air yang ingin dialirkan serta yang akan dibuang.  Kadang-kadang untuk memenuhi kebutuhan debit air, terpaksa menggunakan beberapa buah pipa paralon atau bambu sebagai pintu pemasukan dan pengeluaran air.
Pintu pemasukan air letaknya pada bagian depan kolam dimana posisinya berada di dasar saluran air. Hal ini dibuat demikian agar apabila debit air yang masuk ke saluran air pemasukan kecil, masih bisa disalurkan ke kolam.  Namun ketinggian inlet ini harus lebih tinggi dari pintu pengeluaran agar air dapat masuk dengan lancar ke dalam kolam.
Pintu pengeluaran air terletak pada bagian belakang kolam dan merupakan tempat pengeluaran air baik pada saat air melimpah maupun pada waktu ingin menguras air kolam baik pada saat panen maupun pada saat sampling. Pintu pengeluaran air biasanya terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian atas yang fungsinya untuk membuang air yang berlebih, dan bagian bawah yang fungsinya untuk menguras dan panen.
Untuk mencegah masuknya ikan liar, dan lolosnya ikan dari dalam kolam kedua pintu air tersebut dipasang saringan yang bisa berupa kawat kasa maupun anyaman bambu.  Adanya saringan ini dapat menghambat kelancaran air yang masuk dan keluar kolam karena sering tersumbat oleh sampah.  Oleh sebab itu harus selalu sering dikontrol dan dibersihkan.
Pintu pemasukan air (inlet) berfungsi untuk memasukkan air.  Air  yang dimasukkan adalah air bersih yang kaya oksigen terlarut (DO), dan kalau memungkinkan kaya zat hara, karena oksigen terlarut sangat dibutuhkan oleh biota air yang ada di dalam kolam terutama ikan budidaya untuk aktifitas respirasinya.  Sedangkan zat hara dibutuhkan oleh fitoplankton untuk melakukan proses fotosintesis.
Pintu pengeluaran air (outlet) berfungsi untuk mengeluarkan air dari dalam kolam ke luar.  Air yang dikeluarkan adalah air kotor yang banyak mengandung NH3, H2S, CO2, NO2, dan limbah metabolisme (metabolit) lainnya.   Inlet kolam bisa terbuat dari paralon atau berbentuk saluran, sedangkan outlet kolam terbuat dari paralon atau dari beton.
Gambar  pipa goyang/tempurung lutut

Outlet kolam terbuat dari paralon disebut tempurung lutut atau pipa goyang.  Pipa tersebut bisa digoyang miring tegak, sehingga dapat menentukan ketinggian air di dalam kolam.  Outlet kolam yang terbuat dari beton, salah satunya disebut monik.  Pengaturan tinggi air di kolam yang menggunakan monik ini dilakukan dengan memasang dan melepas papan sesuai ketinggian air yang kita inginkan.



Saluran pemasukan air berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber air ke unit perkolaman, sedangkan saluran pembuangan air berfungsi untuk menyalurkan air dari unit perkolaman ke luar.   Saluran pemasukan dan pembuangan dikelompokkan menjadi saluran utama (primer), saluran sekunder dan saluran tersier.  Saluran pemasukan primer berfungsi menyalurkan air dari sumber airnya (sungai, irigasi, dan lain sebagainya) ke saluran sekunder.  Saluran pemasukan sekunder berfungsi menyalurkan air ke saluran pemasukan tersier, dan saluran pemasukan tersier menyalurkan air ke kolam-kolam.
Hal yang sama juga untuk pembuangan air.  Pengelompokan tersebut biasanya dilakukan pada areal perkolaman yang luas sehingga dibutuhkan suplai sir dalam jumlah yang banyak dan mamajemen pembagian air yang lebih baik.

Saluran pemasukan dan pengeluran air juga bisa menggunakan paralon yang dikubur pada pematang.  Keistimewaan saluran pemasukan air dengan menggunakan paralon ini, penyaluran airnya efektif dan efisien.  setiap unit kolam yang membutuhkan air bisa disalurkan dari paralon dengan cara membuka kran yang berfungsi sebagai inletnya  yang ada pada masing-masing kolam, dan apabila ingin menghentikan penyuplaian air, maka tinggal menutup kran inlet tersebut.(Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar