Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan utama di
Indonesia. Hal ini karena tingkat konsumsi ikan lele di Indonesia
terbilang cukup tinggi. Oleh karena itulah, banyak masyarakat yang saat
ini tertarik untuk membudidayakan ikan lele sebagai usaha sampingan.
Seperti yang kita ketahui, banyak orang yang sukses menjalankan bisnis
budidaya ikan lele.
Terlebih, saat ini telah banyak teknologi budidaya lele yang dapat
diaplikasikan untuk meningkatkan produksi ikan hingga berkali-kali
lipat. Jika seperti itu, sudah dipastikan berapa besar keuntungan yang
akan Anda dapatkan bukan?
Ditambah ikan ini merupakan salah satu ikan yang bisa hidup di
berbagai macam media mulai dari jaring apung, kolam semen, sampai dengan
kolam terpal dan kolam tanah.Salah satu jenis kolam yang banyak diminati oleh pembudidaya lele
adalah kolam tanah. Kolam ini dipilih karena biaya produksinya mudah.
Nilai tambah tersebut adalah pakan alami untuk ikan lele.Mengingat ikan lele adalah hewan omnivora, segala jenis makanan mulai
dari sayur dan hewan akan dimakannya. Dengan menggunakan kolam tanah,
akan banyak hewan dan tumbuhan yang hidup secara alami. Makhluk hidup
tersebutlah yang akan menjadi makanan alami untuk lele sehingga
mengurangi jumlah pakan buatan yang dibutuhkan.
- Pengeringan
Kolam tanah bisa dibuat dengan cara melakukan penggalian terhadap
tanah menggunakan bantuan cangkul atau alat bantu lainnya. Biasanya
kolam dibuat dengan bentuk kotak. Untuk ukurannya, disesuikan dengan
kebutuhan.
Setelah kolam tanah selesai dibuat, disarankan untuk tidak
menggunakannnya secara langsung. Namun harus melalui tahap pengeringan
terlebih dahulu. Pengeringan ini dilakukan dengan tujuan membunuh
mikroorganisme jahat yang menjadi penyebab sumber penyakit lele.
Pengeringan
ini biasanya dilakukan dalam waktu 3—7 hari. Diamkan kolam di bawah
terik matahari sampai permukaan tanah terlihat kering dan pecah-pecah.
Setelah dirasa kering, selanjutnya tanah harus dibalik menggunakan
cangkul untuk menjaga kegemburannya.
- Pengapuran dan pemupukan
Setelah kolam tanah siap, tahap selanjutnya adalah pengapuran.
Pengapuran ini bertujuan menyeimbangkan kadar keasaman kolam dan
membunuh patogen jahat yang ada dalam kolam. Pengapuran ini biasanya
menggunakan kapur berjenis dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata ke seluruh
permukaan kolam. Yang harus diperhatikan adalah dosisnya. Untuk 250—750
gram kapur bisa untuk satu meter persegi, dan berlaku kelipatannya.
Selain pengapuran, juga harus dilakukan pemupukan untuk menyediakan
nutrisi bagi biota air yang nantinya akan menjadi pakan dari si lele.
Pemupukan bisa dilakukan menggunakan pupuk organik ditambah urea dan
TSP. Dosis untuk pupuk kolam ikan lele adalah 250—500 gram per meter
perseginya.
- Pengaturan Air
Setelah kolam siap, selanjutnya langsung diisi air secara bertahap.
Pertama, isi kolam menggunakan air dengan ketinggian 30—40 cm dan
diamkan selama satu minggu, dan biarkan terkena paparan sinar matahari
secara langsung. Sinar matahari akan memengaruhi pertumbuhan biota air
sehingga lebih subur.
Setelah itu, isi kembali dengan air sampai ketinggian 100—120 cm.
Ukuran tersebut adalah ukuran standar yang biasa digunakan. Ukuran juga
bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah melewati beberapa tahap
tersebut, kolam tanah bisa langsung diisi bibit ikan lele.(Sumber:Dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar