Rabu, 13 Februari 2019

Membuat Kolam Tanah untuk Budidaya Ikan Lele

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas



Hasil gambar untuk membuat kolam tanahIkan lele merupakan salah satu komoditas perikanan utama di Indonesia. Hal ini karena tingkat konsumsi ikan lele di Indonesia terbilang cukup tinggi. Oleh karena itulah, banyak masyarakat yang saat ini tertarik untuk membudidayakan ikan lele sebagai usaha sampingan. Seperti yang kita ketahui, banyak orang yang sukses menjalankan bisnis budidaya ikan lele.

Terlebih, saat ini telah banyak teknologi budidaya lele yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan produksi ikan hingga berkali-kali lipat. Jika seperti itu, sudah dipastikan berapa besar keuntungan yang akan Anda dapatkan bukan?

Ditambah ikan ini merupakan salah satu ikan yang bisa hidup di berbagai macam media mulai dari jaring apung, kolam semen, sampai dengan kolam terpal dan kolam tanah.Salah satu jenis kolam yang banyak diminati oleh pembudidaya lele adalah kolam tanah. Kolam ini dipilih karena biaya produksinya mudah. Nilai tambah tersebut adalah pakan alami untuk ikan lele.Mengingat ikan lele adalah hewan omnivora, segala jenis makanan mulai dari sayur dan hewan akan dimakannya. Dengan menggunakan kolam tanah, akan banyak hewan dan tumbuhan yang hidup secara alami. Makhluk hidup tersebutlah yang akan menjadi makanan alami untuk lele sehingga mengurangi jumlah pakan buatan yang dibutuhkan.

Untuk membuat kolam tanah, ada beberapa tahap yang harus diperhatikan.
  • Pengeringan
Kolam tanah bisa dibuat dengan cara melakukan penggalian terhadap tanah menggunakan bantuan cangkul atau alat bantu lainnya. Biasanya kolam dibuat dengan bentuk kotak. Untuk ukurannya, disesuikan dengan kebutuhan.
Setelah kolam tanah selesai dibuat, disarankan untuk tidak menggunakannnya secara langsung. Namun harus melalui tahap pengeringan terlebih dahulu. Pengeringan ini dilakukan dengan tujuan membunuh mikroorganisme jahat yang menjadi penyebab sumber penyakit lele.

Pengeringan ini biasanya dilakukan dalam waktu 3—7 hari. Diamkan kolam di bawah terik matahari sampai permukaan tanah terlihat kering dan pecah-pecah. Setelah dirasa kering, selanjutnya tanah harus dibalik menggunakan cangkul untuk menjaga kegemburannya.
Selain itu, pembalikan tanah juga bertujuan menghilangkan gas beracun yang tertimbun dalam tanah. Setelah semua proses tadi selesai, langsung bisa masuk ke tahap selanjutnya.
  • Pengapuran dan pemupukan
Setelah kolam tanah siap, tahap selanjutnya adalah pengapuran. Pengapuran ini bertujuan menyeimbangkan kadar keasaman kolam dan membunuh patogen jahat yang ada dalam kolam. Pengapuran ini biasanya menggunakan kapur berjenis dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata ke seluruh permukaan kolam. Yang harus diperhatikan adalah dosisnya. Untuk 250—750 gram kapur bisa untuk satu meter persegi, dan berlaku kelipatannya.
Selain pengapuran, juga harus dilakukan pemupukan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air yang nantinya akan menjadi pakan dari si lele. Pemupukan bisa dilakukan menggunakan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Dosis untuk pupuk kolam ikan lele adalah 250—500 gram per meter perseginya.
  • Pengaturan Air
Setelah kolam siap, selanjutnya langsung diisi air secara bertahap. Pertama, isi kolam menggunakan air dengan ketinggian 30—40 cm dan diamkan selama satu minggu, dan biarkan terkena paparan sinar matahari secara langsung. Sinar matahari akan memengaruhi pertumbuhan biota air sehingga lebih subur.
 Hasil gambar untuk membuat kolam tanahHasil gambar untuk membuat kolam tanah
Setelah itu, isi kembali dengan air sampai ketinggian 100—120 cm. Ukuran tersebut adalah ukuran standar yang biasa digunakan. Ukuran juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah melewati beberapa tahap tersebut, kolam tanah bisa langsung diisi bibit ikan lele.(Sumber:Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar