Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Teknik Tepat Pembenihan Ikan Bawal
Ikan bawal merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar.
Permintaan ikan bawal di Indonesia sangatlah tinggi. Hal ini karena ikan
bawal memiliki rasa yang sangat lezat dan durinya tidak begitu banyak.
Dengan semakin tingginya permintaan terhadap ikan bawal air tawar, ini
membuka peluang untuk memproduksi benih-benih ikan bawal untuk
dibesarkan sendiri ataupun dijual ke orang lain.
Ada beberapa tahapan dalam pembenihan ikan bawal. Berikut teknik tepat pembenihan ikan bawal.
Memilih induk ikan bawal
Untuk melakukan pembenihan ikan bawal, Anda bisa membesarkan induk
ikan bawal sendiri ataupun membeli indukan yang sudah siap untuk
dipijahkan. Jika Anda memutuskan untuk membeli bibit ikan, carilah dari
lembaga pemerintah yang memang kerap menyediakan bibit ikan, supaya
kualitasnya terjamin. Ada beberapa ciri-ciri utama indukan ikan bawal
yang baik. Bentuk tubuh induk betina melebar dan pendek, sedangkan
bentuk tubuh induk jantan lebih langsing. Warna kulit induk betina lebih
gelap, sedangkan warna kulit induk jantan kemerah-merahan. Kemudian
perut induk betina lembek dan perut induk jantan kasar.
Biasanya indukan bawal siap untuk dipijahkan ketika berumur empat
tahun untuk induk betina dan tiga tahun untuk induk jantan. Ciri-ciri
dari induk betina yang telah siap untuk dipijahkan, yaitu lubang
kelaminnya berwarna merah. Kemudian untuk indukan jantan, kita bisa
mengetesnya dengan memijit atau mengurut bagian di sekitar kelaminnya.
Kalau mengeluarkan sperma berarti ikan sudah siap untuk membuahi
telur. Perawatan induk harus dilakukan sendiri di dalam kolam
perawatan dan terpisah antara induk jantan dan betina agar terhindar
dari pemijahan liar dimana hasilnya akan tidak optimal.
Jumlah indukan sebaiknya disesuaikan dengan luas kolam. Perbandingan
yang ideal yaitu sekitar 3 kg indukan per meter persegi. Untuk
meningkatkan kualitas induk ikan bawal, sebaiknya ikan diberi pelet yang
banyak mengandung protein pada pagi, sore, dan malam hari. Selanjutnya
jika gonad sudah matang dan ikan menunjukan tanda-tanda seperti di atas
pada alat kelaminnya, maka kita harus siap memijah induk betina dan
induk jantan di dalam kolam pemijahan.
Pemijahan ikan bawal dapat dilakukan dengan kakaban untuk mendapatkan
hasil yang optimal. Diperlukan pula campur tangan manusia agar
pemijahan berhasil. Agar proses pemijahan lebih cepat, ikan betina kita
suntik dengan ovaprim atau kelenjar hipofisa ikan lele atau ikan mas.
Selanjutnya, ikan dibiarkan di dalam kolam hingga memijah sendiri.
Selain itu, ada juga peternak yang mengurut ikan setelah disuntik supaya
telur lebih cepat keluar dan sperma ikan jantan juga segera keluar
untuk membuahi telur. Wadah atau kolam untuk pemijahan tersebut
sebaiknya berukuran tidak terlalu besar dan airnya dibuat mengalir
ringan.
Proses penetasan telur ikan bawal
Setelah proses pemijahan berjalan dengan lancar, telur-telur yang sudah dibuahi harus kita ambil dengan alat yang bernama scoopnet dan dipindahkan ke kolam penetasan dan pemeliharaan. Kolam penetasan dan pemeliharaan bisa juga menggunakan akuarium.
Untuk memudahkan proses pemeliharaan, sebaiknya
proses penetasan dilakukan di dalam akuarium yang ukurannya cukup besar.
Akuarium ini juga berfungsi sekaligus memelihara larva ikan hingga siap
untuk dijadikan bibit. Telur biasanya akan segera menetas dalam waktu
sekitar 20 jam.
Pemeliharaan larva ikan bawal
Perbandingan ukuran kolam atau akuarium yang digunakan untuk
penetasan dengan jumlah ikan sebaiknya adalah satu liter air per 99 ekor
larva. Kemudian setelah berumur tujuh hari, ikan harus dipindahkan lagi
ke kolam yang lebih besar, perbandingannya kira-kira satu liter air per
6 ekor larva. Pemberian pakan berupa pelet yang direndam terlebih
dahulu dilakukan kepada ikan ketika mereka telah berumur 30 hari. Selama
pendederan hingga masa panen, Anda harus selalu memantau kondisi ikan
dan melakukan penyortiran untuk mendapatkan hasil panen bibit bawal yang
bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar