Selasa, 05 Februari 2019

Penyakit Ikan Mas (Koi Herpes Virus/KHV)

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas


  • Virus DNA, penyebab utama kematian masal ikan mas dan koi
  • Hanya menginveksi ikan mas dan koi. Jenis ikan lain tidak terinveksi
  • Tidak menular ke manusia yang mengkonsumsi atau kontak dg ikan yang terinveksi KHV (tidak zoonosis).
  • Keganasan dipicu oleh kondisi lingkungan (temperatur dibawah 30 derajat Celcius dan kualiotas air yg buruk).
  • Penularan melalui kontak antar ikan, air/lumpur & peralatan perikanan yang terkontaminasi, serta median lain (sarana transportasi, manusia dll).
  • Ikan yg bertahan hidup (survivors) dapat menjadi pembawa (carriers) atau kebal.
  • Kekebalan terhadap KHV tidak menurun ke anak-anaknya.
  • Diagnosa definitif dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PRC). diagnosa dini masih sulit dilakukan, termasuk terhadap ikan carriers KHV.
  • Daerah penyebaran meliputi : Jawa, sebagian Sumatera, Bali, Sumbawa dan Kalimantan selatan.
  • belum ada obat/vaksin yang ampuh.
Gejala klinis
  • Nafsu makan menurun, gelisah
  • Megap-megap, lemah dan ekses mukus
  • insang pucat, terdapat bercak putih (white patch), akhirnya rusak dan membusuk.
  • Sering diikuti inveksi sekunder oleh bakteri, parasit dan jamur.
Definisi kasus KHV
  • Terjadi pada ikan mas dan koi
  • Terjadi kerusakan insang pada ikan yang mati
  • terjadi kematian masal dalam waktu singkat (1-7 hari)
 
ikan sehat
 
ikan terinfeksi KHV
 
ikan terinfeksi KHV dan infeksi sekunder
Pengendalian
  • desinfeksi sebelum/selama proses produksi
  • Manajemen kesehatan ikan yg terintegrasi
  • Gunakan ikan bebas KHV dan karantina (penerapan biosecurity)
  • Imunopropilaksis : pemberian unsur Imunostimulan
  • Mengurangi padat tebar dan hindari stress
  • Pengobatan terhadap penginfeksi sekunder (bila perlu)
  • (Herbal terapy untk meningkatkan status kesehatan ikan
  • Kenali musim sukses & gagal (kaitannya dengan kondisi lingkungan, kualitas dan kuantitas air
  • Kerjasama dan koordinasi seluruh komponen (steakholder)
Sumber : Balai Karantina dan Kesehatan Ikan. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar