Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Ikan Lele merupakan
salah satu ikan yang tergolong mudah dalam perawatan dan
pembudidayaannya. Mulai dari pembuatan kolam ternak, pemberian pakan,
hingga panen menjadi lebih ringan dan tidak memakan biaya yang terlalu
besar. Sehingga keuntungan akan lebih besar dibandingkan dengan
pengeluaran yang dilakukan.
Dengan maraknya produksi dan konsumsi Ikan Lele di seluruh negeri,
peternak tidak perlu takut jika mengalami kerugian. Pembudidayaan Ikan
Lele tergolong fleksibel karena peminatnya sangat banyak di kalangan
masyarakat. Ikan Lele dapat dimanfaatkan tidak hanya dagingnya untuk
makanan utama (lauk) tetapi sangat pas untuk diolah menjadi olahan
industri seperti makanan ringan dan kalengan.
Struktur daging yang lembut, manis dan tebal, serta tidak terlalu
berbau seperti ikan air tawar pada umumnya menjadi keuntungan
tersendiri. Beberapa restaurant dan hotel sering menggunakan ikan Lele
sebagai salah satu masakan mewah yang dapat ditawarkan kepada pengunjung
dan menarik minat warga asing.
Selain itu, jika dilihat dari pengolahan budidaya, ikan lele termasuk yang mudah untuk dibudidayakan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah keberhasilan dalam proses pemberian pakan.
Dalam hal pakan, ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan yang suka memakan apa saja dan fleksibel namun berprotein tinggi. Mulai dari memakan sesuatu yang kecil seperti plankton dan tumbuhan – tumbuhan hijau, sisa – sisa daging, ampas tahu, hingga limbah makanan rumah tangga.
Ikan Lele tergolong jenis ikan yang aktif, untuk itu peternak harus siap untuk memberi makan ikan ini 3 – 4 kali sehari, mulai dari pagi, siang, dan malam. Untuk pemberian pakan ini, waktu pagi dapat dilakukan antara jam 8 – 9, siang antara jam 1 – 2 dan malam pada jam antara 8 – 9.
Pemberian harus diberikan secara teratur, agar pertumbuhan Ikan Lele berlangsung dengan baik dan cepat. Namun selain itu, peternak juga harus memperhatikan kualitas air dengan menambahkan volume air jika air di kolam sudah berkurang namun tidak boleh sering – sering diganti.
Perlu diperhatikan pula pemerataan pertumbuhan ikan dengan melakukan penyortiran terhadap ikan – ikan berdasarkan pertumbuhan panjang badannya agar tidak terjadi diskriminasi dalam perebutan makanan, dan waspada pula terhadap hama dan bakteri yang walaupun Ikan Lele tidak termasuk jenis ikan yang rentan terhadap penyakit.
Pemberian pakan yang teratur akan berpengaruh terhadap percepatan pertumbuhan ikan sehingga masa panen juga akan lebih cepat, dan semakin kecil pula biaya pengeluaran untuk pembudidayaan ikan Lele ini. Semakin mahalnya pakan ikan tentu saja membuat para pembudidaya ikan lele harus memutar otak agar keuntungan tetap memuaskan. Salah satu caranya adalah dengan membuat pakan lele yang baik, mudah, dan murah namun tetap memenuhi kebutuhan pakan dan gizi ikan Lele hingga masa panen tiba.
Dalam pembuatan pakan, peternak ikan Lele biasanya menggunakan pakan buatan seperti pelet yang diproduksi oleh industri – industri untuk mencukupi asupan nutrisi pada ikan. Pelet bagus yaitu yang bergizi tinggi karena mengandung campuran dari berbagai macam tepung (terigu, ikan, tulang, daging) bungkil kedelai dan kelapa, mineral, dedak, minyak dan tambahan beberapa vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan Lele.
Namun, penggunaan pelet tidak selalu baik dan menguntungkan. Ternyata Ikan lele tidak hanya memerlukan makanan yang mengandung nutrisi tinggi, pakan alami juga penting! Sehingga ikan lele tidak mudah terjangkit oleh penyakit.
Selain itu, penggunaan pelet ternyata juga menjadi beban pengeluaran yang tinggi bagi peternak, jika dilihat dari banyaknya kebutuhan asupan nutrisi yang diperlukan ikan dan waktu pemberian pakan yang harus terjadwal dengan baik. Oleh karena itu, peternak harus memiliki langkah alternatif dalam membuat pakan alami dan bernutrisi bagi ikan setiap harinya yang tentu saja tidak memakan biaya yang tinggi.
Pakan Alternatif Ikan Lele
Berikut merupakan beberapa makanan alternatif yang direkomendasikan untuk digunakan oleh peternak ikan Lele dalam budidaya ikan lele :
- Kotoran Sapi
Pakan lele dari kotoran sapi ini dapat di jadikan pakan alternatif yang murah, efektif dan efisien. Terlebih semakin mahalnya pakan pelet yang tersedia di toko – toko sehingga akan memperkecil pengeluaran.
Kotoran sapi yang dibuat untuk pakan bukanlah sembarang kotoran yang dikeluarkan oleh sapi atau yang kita temukan di jalan – jalan. Tetapi kotoran yang menjadi media tumbuhnya cacing – cacing. Cacing – cacing inilah yang menjadi pakan yang bergizi bagi ikan Lele.
Adapun cara pembuatannya pun sangat mudah, ikuti cara di bawah ini :
Bahan yang dibutuhkan :
- Kotoran Sapi
- Probiotik Cair
Probiotik cair ini digunakan untuk mempercepat proses penimbunan daripada pembuatan pakan ini.
Fermentasi, Adonan kotoran sapi dan probiotik tadi dimasukkan ke dalam wadah yang didiamkan selama 1 hari untuk difermentasikan. Setelah 24 jam, wadah diberi lubang agar udara dapat masuk agar cacing – cacing dan mikroorganisme dapat tumbuh. Tunggu kurang lebih satu minggu, cacing – cacing akan tumbuh yang menandakan Pakan Lele ini berhasil.
- Ampas Tahu
Bahan – bahan yang diperlukan juga gampang didapat dan ekonomis, diantaranya :
- Ampas Tahu
- Dedak Halus
- Tepung Ikan
- Gula Pasir
- Probiotik (EM4)
- Ragi Tempe.
Seluruh bahan kemudian dicampur dan diaduk merata di dalam wadah yang dilubangi agar udara tetap dapat masuk. Simpan dan dibiarkan dalam ±5-7 hari untuk proses fermentasi. Setelah 1 minggu, Pakan Ampas Tahu dapat dikonsumsi sebagai pakan ikan Lele langsung. Pemberian pakan ini dapat dilakukan 2-3 kali atau setiap hari.
3. Daging ayam atau ikan
Ikan Lele memerlukan asupan protein yang tinggi setiap harinya, sehingga makanan pokok seperti pelet atau mikroorganisme tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Diperlukan makanan selingan atau tambahan yang bernutrisi tinggi yang walaupun tidak diberikan setiap harinya, bisa dilakukan 2-3 kali seminggu, seperti daging dan ikan.
Daging yang digunakan tidaklah harus daging yang segar, tetapi bisa juga daging yang sudah busuk atau tulang ayam yang sudah tidak dimakan lagi. Selain itu, ikan – ikan kecil atau ikan busuk yang sudah dimasak juga bisa dijadikan pakan untuk ikan Lele ini. Karena Lele merupakan hewan tergolong kalibalisme, diusahakan memberikan makanan yang sudah dimasak terlebih dahulu agar ikan tidak terbiasa untuk memakan daging mentah yang beresiko akan memakan ikan lainnya.
- Serangga
Karena serangga sukar untuk didapatkan, peternak dapat mencoba mengembangbiakkannya didalam kolam seperti jentik nyamuk, dan cacing dengan melakukan pengomposan pada kolam dan memberi tumbuhan – tumbuhan hijau yang menjadi makanan dari mikroorganisme tersebut.
- Larva atau plankton
- Sayur – sayuran dan limbah rumah tangga
Pemberian pakan yang rutin dan terjadwal akan meningkatkan potensi pertumbuhan ikan Lele menjadi lebih cepat. Pemberian pakan dapat dilakukan 3 hingga 4 kali sehari, namun harus konsisten setiap harinya. Sedikit – sedikit namun sering.
Perlu diperhatikan! bahwa pemberian pakan yang berlebihan akan mengontaminasi air kolam dan beresiko menimbulkan berbagai penyakit pada ikan.
Terdapat larangan yang perlu diperhatikan peternak ikan Lele dalam memberi pakan seperti : tidak memberi pakan saat waktu masih sangat pagi (fajar) karena beresiko menyebabkan radang insang pada ikan yang dapat memperlambat pertumbuhan, seperti halnya larangan ini :
- Tidak memberi makan saat hujan!
Dan pemberian pakan harus dilakukan dengan menebar secara merata agar tidak terjadi perebutan makanan di satu lokasi saja. Dengan pemberian pakan rutin serta perawatan yang baik, ikan Lele akan dapat tumbuh dengan cepat dan tentu saja bernutrisi tinggi untuk dikonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar