Senin, 04 Februari 2019

Pembesaran Baung Dikolam Tanah

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Budidaya Ikan Baung di Kolam Air Tenang

Hasil gambar untuk budidaya pembesaran baungHasil gambar untuk budidaya pembesaran baung


Budidaya komoditas perikanan merupakan salah satu ladang bisnis yang menjanjikan. Tak terkecuali budidaya ikan baung atau Mystus nemurus C.V.
Usaha budidaya ikan baung memiliki prospek yang bagus. Pasalnya, budidaya ikan ini belum lama berkembang pesat di Indonesia.
Budidaya ikan baung dapat dilakukan di dalam keramba maupun di kolam. Budidaya ikan baung pada kolam air tenang juga telah lama di kenal dan di lakukan oleh petani indonesia. Namun, ada beberapa persyaratan yang harus di perhatikan dalam usaha pembesaran ikan baung di kolam air tenang.
Hasil gambar untuk budidaya pembesaran baung

1. Pemilihan Lokasi
Lokasi untuk pembuatan kolam kolam budidaya ikan baung pada kolam tanah air tenang ini tidak berbeda jauh dengan budidaya ikan jenis lainya. Tanah yang baik untuk kolam adalah tanah yang berstruktur kuat, dapat menahan air, subur, tidak berbatu-batu, sumber air sepanjang tahun tidak mudah kering pada saat musim kemarau dan juga bebas dari pencemaran limbah dan bahan-bahan beracun.
Sifat fisika kimia air, seperti suhu air sebaiknya sebaiknya berkisar antara 26 - 30 °C, pH berkisar sekitar antara 4-9 ppm, kandungan oksigen terlarut minimal 1 mg/liter dan optimal adalah 5-6 ppm, dan kandungan NH3 kurang dari 1,5 ppm.

2. Konstruksi Kolam
Bentuk kolam sebaiknya empat persegi panjang, bentuk pematang trapesium dengan kemiringan 1:1, dan bagian atas pematang di tanami tumbuhan air untuk menghiindari erosi. Tinggi pematang berkisar antara 1,5-2 m yang dapat di buat tanah atau temnbok.

3. Persiapan Kolam
Sebelum dimanfaatkan untuk pembesaran ikan, kolam sebaiknya di keringkan terlebih dahulu kemudian diberi kapur CaCO3 dengan dosis 180-370 kg/ha/tahun untuk memusnahkan pemangsa dan binatang lain yang membahayakan ikan dan untuk mengurangi keasaman tanah dan air kolam. Kolam dapat juga dipupuk dengan pupuk organik 1kg/m2/periode atau pupuk anorganik 1 gram/m2/periode.
Tinggi air pemeliharaan minimal 0,5 m dan debit air berkisar sekitar 10-15 liter/detik/ha. sebelum air di masukan kedalam kolam pemeliharaan, pintu pemasukan air di beri saringan untuk menghindari hama dan kotoran yang masuk kedalam kolam budidaya.

4. Penebaran Benih
Penebaran benih di lakukan setelah air dibiarkan selama kurang lebih 1 bulan menggenang di dalam kolam budidaya kedalaman air sebaiknya 50-80 Cm. Benih yang ditebar berukuran 2-3 gram dengan kepadatan tebar 60-100 ekor/m2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar