Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Indonesia termasuk dalam lima besar negara-negara pengeskpor ikan
hias, di bawah Ceko, Thailand, Jepang, dan Singapura. Khusus untuk
Singapura, sebagian besar ikan hias asal negeri ini dipasok dari
Indonesia.
Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia
setelah Brasil, Indonesia memiliki banyak jenis spesies ikan. Sumber
ikan hias ini berasal dari perairan laut dan perairan darat. Hingga saat
ini di Indonesia terdapat 700 spesies ikan hias air laut, hanya saja
yang bisa diidentifikasi baru sekitar 480 spesies, dan 200 diantaranya
sudah diperdagangkan. Pangsa pasarnya secara global mencapai 20 persen.
Dari jumlah itu, 95 persen masih ditangkap dari laut lepas dan hanya 5
persen yang dibudidayakan. Beberapa yang terkenal diantaranya clown fish dan cardinal fish.
Sedangkan jumlah spesies ikan hias air tawar Indonesia mencapai 450
spesies dari 1.100 spesies yang diperdagangkan secara global. Namun,
baru sekitar 90 jenis yang dibudidayakan secara meluas di masyarakat.
Ikan yang menjadi primadona diantaranya arwana dan cupang. Disamping itu
Indonesia juga berhasil mendomestikasi ikan impor seperti, ikan mas,
ikan koi, ikan diskus dan ikan guppy.
Produksi ikan hias air laut
Ikan hias air laut adalah jenis ikan laut yang dimanfaatkan keindahan
visualnya, biasanya dipelihara dalam akuarium. Habitat ikan hias air
laut adalah terumbu karang, dimana terdapat terumbu karang yang sehat
disanalah ikan berkumpul. Wilayah perairan laut Indonesia memiliki
terumbu karang yang terkenal indah dan luas. Dengan sendirinya
menjadikan Indonesia mempunyai keragaman ikan laut yang tinggi dibanding
negara lain. Sentra-sentra ikan hias Indonesia juga banyak berasal dari
wilayah timur yang termasuk dalam zona Coral Triangle.
Ikan hias air laut biasanya menetap di terumbu karang. Ikan ini
disebut juga sebagai ikan karang, karena habitatnya tidak bisa jauh dari
terumbu karang. Apabila terumbu karang rusak, maka ikan-ikan karang
yang berada didalamnya akan ikut musnah pula. Sebagian besar ikan-ikan
karang bukan tipe ikan penjelajah yang suka berenang kemana-mana
sendiri. Mereka akan selalu berada di sekitar kawanannya atau disekitar
terumbu karang. Tidak semua ikan karang dapat dijadikan ikan hias,
biasanya hanya yang berukuran panjang dibawah 30 cm saja dan memiliki
warna yang atraktif.
Beberapa ikan hias air laut sudah bisa dibudidayakan, diantaranya adalah ikan badut atau clown fish yang terkenal sebagai “Nemo” dalam film kartun. Saat ini BBPBL Lampung sedang giat mengembangkan teknik budidayanya. Membudidayakan ikan clown fish jauh lebih menguntungkan secara ekonomi dibanding menangkapnya di alam liar.
Lebih dari 280 jenis ikan hias air laut diperdagangkan untuk tujuan
ekspor. Pintu gerbang perdagangannya terpusat di Jakarta dan Bali.
Mungkin karena kedua tempat tersebut mempunyai akses penerbangan ke
Amerika dan Eropa, sehingga menjadi sentra penampungan para eskportir.
Di beberapa tempat lain, ada juga perdagangan ekspor dalam jumlah kecil
seperti di Makasar, Solo dan Medan. Ekspor dari Makasar biasanya transit
di Bali terlebih dahulu, sedangkan untu Solo dan Medan transit di
Singapura.
Produksi ikan hias air tawar
Sebaran produksi ikan hias di Indonesia tedapat di 18 propinsi. Namun
yang terbesar ada di 5 propinsi, diantaranya Jawa Timur, Jawa Barat,
Jakarta, Banten dan Yogyakarta. Dengan semakin berkembangnya pasar,
terutama untuk tujuan ekspor semakin banyak daerah-daerah yang
mengembangkan spesialisasi pada jenis ikan tertentu. Silahkan baca jenis-jenis ikan hias air tawar yang paling populer di Indonesia.
Sebagai contoh, Jawa Timur merupakan 5 besar sentra produksi ikan
hias air tawar nasional. Saat ini terdapat tiga kota utama yang
menspesialisasikan pada jenis tertentu. Seperti Blitar, di kota ini
banyak dibudidayakan ikan koi.
Pembudidaya ikan koi di Blitar telah diakui kualitasnya oleh para
pedagang dan penggemar. Sehingga apabila kita mencari ikan koi yang
bagus pasti akan merujuk ke Blitar. Dan, harga ikan koi Blitar relative
lebih mahal dibanding hasil produksi ditempat lain.
Di Blitar terdapat lebih dari 1500 pembudidaya dengan jumlah produksi
sebesar 167 juta ekor dengan nilai sekitar 800 milyar rupiah yang
diperdagangkan di dalam negeri dan ekspor. Lebih dari 90 persen
diantaranya adalah ikan koi. Jenis ikan koi yang dikembangkan di Blitar
adalah Kohaku dan Showa.
Sementara itu, di daerah lain yakni Tulungagung basis produksi
utamanya adalah ikan koki. Setiap tahunnya Tulungagung memproduksi tak
kurang dari 55 juta ekor ikan koki dengan nilai produksi 96,5 milyar.
Kota lainnya, Kediri merupakan sentra produksi ikan cupang.
Tahun 2011 lalu Kediri memproduksi 17 juta ekor ikan cupang dengan
nilai 2,5 milyar. Produksi ikan cupang menyabet porsi 92 persen dari
total produksi ikan hias Kediri dan 54 persen dari total produksi Jawa
Timur.
Angka-angka tersebut menujukkan potensi yang besar dalam bisnis ini.
Jadi, jangan sampai anda tertinggal tren yang sedang menanjak, segera
ambil peluang yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar