Rabu, 23 Januari 2019

Budidaya Kodok Sawah

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Budidaya kodok sangatlah mengiurkan untuk dijadikan peluang usaha karena selain mudah memeliharanya dan pakan-pakan nya cukup mudah di dapat,budidaya kodok sekarang ini sudah menjadi tren bagi pecinta binatang kecil satu ini, apalagi mempunyai harga jual yang cukup tinggi,jadi tak salah kalau kita membudidayakan kodok ini.
 
Hasil gambar untuk budidaya kodok

Hewan satu ini biasa hidup di dua alam sering orang menyebutnya adalah hewan ampibi.hewan ini tak hanya bisa di konsumsi tetapi ia juga sering di gunakan masyarakat untuk menyalurkan hobi nya yaitu memancing.kodak sering di jadikan umpan untuk kalangan mancing mania tetapi juga bisa di jadikan santapan makanan ikan-ikan besar peliharan seperti ikan arwana dan lain-lain
 
Hewan ini juga banyak diburu selain untuk di konsumsi hewan ini juga sekarang sudah merambah dunia ekspor,cukup menggiurkan bukan? Tercatat negara-negara Eropa yang telah membudidayakan kodok antara lain : Prancis, Belanda, Belgia, Albania, Rumania, Jerman Barat, Inggris, Denmark dan Yunani, Amerika Serikat dan Meksiko. Sedangkan di Asia, Cina, Bangladesh, Indonesia, Turki, India dan Hongkong yang telah membudidayakan kodok
 

Hal yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut:
  • Kodok mempunyai jenis yang berbeda-beda antara lain yang sering di budidayakan adalah
  • Rana Macrodon (kodok hijau), yang berwarna hijau dan dihiasi totol-totol coklat kehijauan dan tumbuh mencapai 15 cm.
  • Rana Cancrivora (kodok sawah ), hidup di sawah-sawah dan badannyadapat mencapai 10 cm, badan berbercak coklat dibadannya.
  • Rana Limnocharis (kodok rawa), mempunyai daging yang rasanya paling enak, ukurannya hanya 8 cm.
  • Rana Musholini (kodok batu/raksasa). Hanya terdapat di Sumatera, terutama Sumatera Barat. mencapai berat 1.5 kg. Dan panjang mencapai 22 cm.
Manfaat daging kodok:

Daging kodok adalah mempunyai sumber protein dan hewani yang tinggi kandungan gizinya.selain itu daging kodok dipercaya bisa menyembukan berbagai penyakit
 
Lokasih untuk budidaya kodok
 
  1. Ketinggian lokasi yang ideal untuk budidaya kodok adalah 1600 dpl.
  2. Tanah tidak terlalu miring namun dan tidak terlalu datar, kemiringan ideal 1-5%, artinya dalam jarak 100 m jarak kemiringan antara ujung-ujungnya 1-5m.
  3. Air yang jernih atau sedikit tercampur lumpur tersedia sepanjang masa. Air yang jernih akan memperlancar proses penetasan telur.
  4. Kodok bisa hidup di air yang bersuhu 2–35 drajat C. Suhu saat penetasan telur ialah anata 24–27 derajat C, dengan kelembaban 60–65%.
  5. Air mengandung oksigen sekitar 5-6 ppm, atau minimum 3 ppm. Karbondioksida terlarut tidak lebih dari 25 ppm.
  6. Dekat dengan sumber air dan diusahakan air bisa masuk dan keluar dengan lancar dan bebas dari kekeringan dan kebanjiran.
Mungkin sebagian pemula yang tak memiliki area yang luas bisa di siasati dengan membuat kolam dari semen tetapi mempunyai kedalaman sekitar 2m lebar 5m,atau juga bisa membuat kolam yang tak terlalu dalam tetapi hendaklah di atasnya di tutupin dengan jaring-jaring supaya indukan kodok tidak bisa keluar.

Memilih indukan untuk proses perkawinan
Pilihlah kodok yang sehat dan berukuran besar. Disamping itu perhatikan juga tanda-tanda kelamin sekundernya. Pisahkan induk berdasarkan jenis
kelaminnya. Pemisahan dilakukan sekitar 1–2 hari dimaksudkan untuk lebih merangsang nafsu diantara mereka apabila saatnya mereka dipertemukan. Untuk induk-induk yang hendak dikawinkan sebaiknya diberikan makanan cincangan daging bekicot yang masih segar dan makanan buatan lainnya.
Kolam Pemijahan.
Kolam dibuat dari semen dan diatasnya dinding kawat plastik. Kedalaman air di kolam ini sekitar 0,30–0,40 m dan ditengahnya dibuatkan daratan. Padat pemeliharaan 15 ekor setiap meter perseginya, dengan perbandingan tiga betina dan satu jantan. Supaya lebih nyaman, sebaiknya lantai daratan tengah tidak berlumpur, dan kolam ditanami enceng gondok. sediakan makanan berupa ikan kecil, ketam dan bekicot Masa kawin ditandai dengan suara merdu. Tak lama kemudian, telur mereka mengambang di air kolam dan segera dipindahkan ke kolam penetasan.
Kolam Penetasan 
Kolam penetasan dibuat beberapa buah, dari tembok dengan air sedalam 30 cm dan air mengalir atau diberi aerasi yang luas. Luas kolam seluruhnya 10 m² .
Kolam Kecebong

Terdiri dari beberapa kolam yang masing-masing luasnya berkisar anta 5 m² – 6 m² , dengan dasar lantai terbuat dari semen.


Makan-makanan untuk kodok
Terdapat berbagai macam makanan yang dapat diberikan untuk kodok di kolam pembesaran persil maupun di kolam pembesaran kodok remaja. Makanan percil sampai kodok dewasa berupa cincangan daging bekicot, cincangan daging ikan, ulat, belatung, serangga, mie, bakso dan berbagai benih ikan serta ketam-ketaman kecil dan lainnya. Dapat juga diberikan makanan buatan, dengan meramu makanan buatan kita bisa menyusun sesuai dengan tingkat umur kodok, yang terkadang sulit dilakukan apabila kita memberinya makanan yang langsung didapat dari alam. Dengan demikian maka problem yang sering dialami seperti ukuran makanan lebih besar dari lebar bukaan mulut kodok tidak perlu terjadi lagi.
 panen kodok
Proses penanganan pasca panen juga sangatlah mudah. Untuk menjaga agar kodok tetap hidup dan segar, maka kita bisa menggunakan karung goni atau tas kain yang dibasahi. Pengangkutan paling aman dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Apabila pengangkutan dilakukan untuk jarak jauh maka perlu dibuatkan kotak kayu yang didesain secara khusus, dan kapasitasnya disesuaikan dengan besarnya kotak kayu tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar