Senin, 21 Januari 2019

Pengangkutan Ikan Hidup Cara Terbuka dan Tertutup

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Hasil gambar untuk pengangkutan ikan segarPenyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Sistem Pengangkutan terbuka

Yaitu pengangkutan ikan yang menggunakan wadah terbuka. Seperti  jerigen, drum, bak fiber, dan lainnya. Namun tetap pada kepadatan yang terukur sehingga ikan yang diangut tetap aman, tidak rusak. Pengangkutan sistem terbuka ini lebih cocok pada jenis ikan seperti lele, gurami ataupun patin. Karena jenis ikan ini mampu mengambil oksigen langsung dari udara dan juga pengangkutan sistem terbuka ini cocok juga untuk mengangkut induk ikan atau ikan yang berukuran besar, namun bila ikan tersebut bukan ikan labirin, maka sebaiknya menggunakan fiber atau bak besar dan ditambah dengan aerasi ataupun oksigen.Pengangkutan sistem terbuka ini mungkin lebih cocok untuk pengangkutan ikan jarak dekat, tetapi apabila menggunakan angkutan umum seperti bus, pesawat, dan lainnya tidak cocok.



Sistem pengangkutan tertutup 

Yaitu pengangkutan ikan dengan menggunakan kantong plastik yang ditambah oksigen. Keadaan ini memang dalam kondisi yang benar-benar tertutup atau tidak bocor. Kalau terjadi bocor atau gembos, maka air beserta oksigen akan keluar. Dan ini sangat membahayakan bagi ikan yang diangkut. Bahkan bisa menyebabkan kematian. Biasanya penyebab kebocoran antara lain cara mengikat , yang salah sehingga mudah lepas plastiknya, ataupun penyebab ain seperti terkena benda runcing ataupun mungkin kerikil dan bebatuan. Biasanya pada saat sebelum dipacking karena penempatan kantong plastik yang alah sehingga mudah bocor.  Jadi pastikan bahwa ikan yang di dalam plastik tidak bocor baik yang diakibatkan oleh ikan itu sendiri, maupun benda lainnya. Sehingga keselamatan terjamin.
Persiapan ikan sebelum diangkut: 
Setelah ikan ditangkap, tentunya dengan cara penangkapan yang baik. Artinya ikan tidak luka ataupun lecet, maka langkah selanjutnya yaitu ikan ditampung dalam bak penampungan. Dan dalam bak ini, alirkan air secukupnya, sehingga oksigen tetap mencukupi kebutuhan. Selama ikan ditampung ini, disebut dengan istilah pemberokan.sedangkan tujuan dari hal ini yaitu untuk melaparkan ikan. Sehingga ikan yang diangkut kondisi perut kosong, diharapkan pada saat pengangkutan nanti, ikan tidak banyak mengeluarkan otoran. Dan apabila hal ini terjadi akan sangat beresiko untuk ikan tersebut. Pemberokan ini dilakukan selama minimal satu hari satu malam. Sehingga dengan hal ini ikan benar-benar siap untuk diangkut
 
Cara pengangkutan ikan sistem tertutup:
 
Pengangkutan ikan dengan sistem ini, lebih cocok pada ukuran benih. Plastik yang digunakan bisa menggunakan plastik ukuran 5 kg, 10 kg. Tingkat ketebalan 0,002-0,005 mm. Tergantung pada jenis dan ukuran ikan yang diangkut. Plastik didobel agar tidak mudah lepas klem plastiknya, bila perlu rangkap 3. Setelah itu lakukan pengisian air dengan menggunakan air bersih kira-kira tiap kantong 5-10 liter air. Dimana nantinya setengah bagian kantong plastik berisi ikan dan air, dan setengah bagian yang lain berisi oksigen.Tingkat kepadatan ikan dalam kantong plastik sangat dipengaruhi oleh ukuran, jenis ikan maupun jarak tempuhnya. Juga besar kecilnya plastik.
contoh pengangkutan ikan menggunakan plastik ukuran 10 kg dengan ketebalan 0,005 mm
No
Jarak tempuh
Jumlah ikan
Ukuran ikan
1
2-3 jam perjalanan
2 kg (500 ekor)
5-7 cm
2
-+ 5 jam
1,5 kg (300 ekor)
5-7 cm
3
<= 10 Jam
0,75 kg (200-250 ekor)
5-7 cm
4
>12 jam
1,5 kg (200 ekor )
5-7 cm
Setelah kantong plastik diisi air,maka masukkan ikan ke dalam plastik sesuai kepadatan dn jarak tempuh ikan sampai ke lokasi. Langkah selanjutnya keluarkan udara yang ada di dalanm kantong plastik dengan cara pegang plastik lalu tekan sampai permukaan air seghingga udara keluar dari plastik semuanya. Lakukan pengisian O2 ke dalam plastik dengan cara emutar tabung oksigen sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu, putar platik tersebut agar oksigen tidak lepas. Dan ikan dengan karet gelang yang kuat sehingga tidak mudah lepas dan gembos.  Untuk pegangkutan jarak dekat, di bawah 2 jam misalnya, masukkan kantong plastik bersama ikan tersebut ke dalam bagor/zak plastik dan ikan dengan rafia. Untuk pengangkutan dengan menggunakan angkutan umum akan lebih aman kalau kantong plastik tersebut dimasukkan ke dalam stereoform, sehingga plastik tidak mudah bocor.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar