Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Sistem Pengangkutan terbuka
Yaitu pengangkutan ikan yang
menggunakan wadah terbuka. Seperti
jerigen, drum, bak fiber, dan lainnya. Namun tetap pada kepadatan yang
terukur sehingga ikan yang diangut tetap aman, tidak rusak. Pengangkutan sistem
terbuka ini lebih cocok pada jenis ikan seperti lele, gurami ataupun patin.
Karena jenis ikan ini mampu mengambil oksigen langsung dari udara dan juga
pengangkutan sistem terbuka ini cocok juga untuk mengangkut induk ikan atau
ikan yang berukuran besar, namun bila ikan tersebut bukan ikan labirin, maka
sebaiknya menggunakan fiber atau bak besar dan ditambah dengan aerasi ataupun
oksigen.Pengangkutan sistem terbuka ini mungkin
lebih cocok untuk pengangkutan ikan jarak dekat, tetapi apabila menggunakan
angkutan umum seperti bus, pesawat, dan lainnya tidak cocok.
Sistem pengangkutan tertutup
Yaitu pengangkutan ikan dengan menggunakan kantong plastik yang ditambah oksigen. Keadaan ini memang dalam kondisi yang benar-benar tertutup atau tidak bocor. Kalau terjadi bocor atau gembos, maka air beserta oksigen akan keluar. Dan ini sangat membahayakan bagi ikan yang diangkut. Bahkan bisa menyebabkan kematian. Biasanya penyebab kebocoran antara lain cara mengikat , yang salah sehingga mudah lepas plastiknya, ataupun penyebab ain seperti terkena benda runcing ataupun mungkin kerikil dan bebatuan. Biasanya pada saat sebelum dipacking karena penempatan kantong plastik yang alah sehingga mudah bocor. Jadi pastikan bahwa ikan yang di dalam plastik tidak bocor baik yang diakibatkan oleh ikan itu sendiri, maupun benda lainnya. Sehingga keselamatan terjamin.
Setelah ikan ditangkap, tentunya
dengan cara penangkapan yang baik. Artinya ikan tidak luka ataupun lecet, maka
langkah selanjutnya yaitu ikan ditampung dalam bak penampungan. Dan dalam bak
ini, alirkan air secukupnya, sehingga oksigen tetap mencukupi kebutuhan. Selama
ikan ditampung ini, disebut dengan istilah pemberokan.sedangkan tujuan dari hal
ini yaitu untuk melaparkan ikan. Sehingga ikan yang diangkut kondisi perut
kosong, diharapkan pada saat pengangkutan nanti, ikan tidak banyak mengeluarkan
otoran. Dan apabila hal ini terjadi akan sangat beresiko untuk ikan tersebut.
Pemberokan ini dilakukan selama minimal satu hari satu malam. Sehingga dengan
hal ini ikan benar-benar siap untuk diangkut
Cara pengangkutan ikan sistem
tertutup:
Pengangkutan ikan dengan sistem ini,
lebih cocok pada ukuran benih. Plastik yang digunakan bisa menggunakan plastik
ukuran 5 kg, 10 kg. Tingkat ketebalan 0,002-0,005 mm. Tergantung pada jenis dan
ukuran ikan yang diangkut. Plastik didobel agar tidak mudah lepas klem
plastiknya, bila perlu rangkap 3. Setelah itu lakukan pengisian air dengan
menggunakan air bersih kira-kira tiap kantong 5-10 liter air. Dimana nantinya
setengah bagian kantong plastik berisi ikan dan air, dan setengah bagian yang
lain berisi oksigen.Tingkat kepadatan ikan dalam kantong
plastik sangat dipengaruhi oleh ukuran, jenis ikan maupun jarak tempuhnya. Juga
besar kecilnya plastik.
Setelah kantong plastik diisi air,maka masukkan ikan ke dalam
plastik sesuai kepadatan dn jarak tempuh ikan sampai ke lokasi. Langkah selanjutnya
keluarkan udara yang ada di dalanm kantong plastik dengan cara pegang plastik
lalu tekan sampai permukaan air seghingga udara keluar dari plastik semuanya.
Lakukan pengisian O2 ke dalam plastik dengan cara emutar tabung
oksigen sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu, putar platik tersebut agar
oksigen tidak lepas. Dan ikan dengan karet gelang yang kuat sehingga tidak
mudah lepas dan gembos. Untuk
pegangkutan jarak dekat, di bawah 2 jam misalnya, masukkan kantong plastik
bersama ikan tersebut ke dalam bagor/zak plastik dan ikan dengan rafia. Untuk
pengangkutan dengan menggunakan angkutan umum akan lebih aman kalau kantong
plastik tersebut dimasukkan ke dalam stereoform, sehingga plastik tidak mudah
bocor.
contoh pengangkutan ikan menggunakan plastik ukuran 10 kg
dengan ketebalan 0,005 mm
No
|
Jarak tempuh
|
Jumlah ikan
|
Ukuran ikan
|
1
|
2-3 jam perjalanan
|
2 kg (500 ekor)
|
5-7 cm
|
2
|
-+ 5 jam
|
1,5 kg (300 ekor)
|
5-7 cm
|
3
|
<= 10 Jam
|
0,75 kg (200-250 ekor)
|
5-7 cm
|
4
|
>12 jam
|
1,5 kg (200 ekor )
|
5-7 cm
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar