Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Ikan salai merupakan kuliner yang mudah dijumpai di
kawasan Sumatera. Baik itu di Sumbar ataupun Sumsel. Cita rasa ikan salai dianggap lebih nikmat karena melalui serangkaian proses pengolahan.
Pengolahannya biasanya dilakukan secara tradisional. Yakni dengan
menggunakan kayu bakar agar aromanya lebih harum. Kelebihan utama dari
ikan ini adalah daya tahannya yang cukup lama. Ikan ini bahkan bisa bertahan
sampai berminggu-minggu. Tak heran jika masyarakat setempat jarang
kekurangan ikan untuk dikonsumsi. Nah, sekarang yuk kita bahas Apa Itu Ikan Salai?

Sejarah Mengenai Ikan Salai
Ikan salai dikenal dengan sebutan ikan asap. Ikan segar diambil,
dibersihkan jeroannya, kemudian disalai atau diasapi. Jadilah, ikan asap
yang memiliki cita rasa enak dan awet. Nah nama ikan salai sendiri
berasal dari proses masaknya yang disalai atau diasap.
Nah katanya, Ikan Salai ini muncul secara tidak sengaja loh. Konon,
masyarakat melakukan proses penjemuran daging ikan dengan terik
matahari. Sayangnya, terik matahari tidak selalu ada. Sehingga cara yang
ditempuh adalah memanaskannya dengan api melalui asapnya.
Proses ini membuat warna ikan menjadi kecoklatan dengan aroma yang
khas. Yang menarik, cita rasanya menjadi lebih enak lantaran diasapi.
Alhasil, metode pengasapan ini terus dikembangkan sampai hari ini.
Pengasapan ini menjadi solusi utama dikala banyaknya ikan tangkapan
di kawasan tersebut. Bila ikan tidak bisa didistribusikan semuanya, dan
dikhawatirkan ikan akan membusuk, makan ikan-ikan ini kemudian
diasapi.
Untuk ikannya sendiri bisa bermacam-macam. Bisa ikan tongkol,
tengiri, maupun bandeng. Nah, tapi khusus di kawasan Sumatera Selatan,
ikan yang biasanya diasapi adalah ikan patin.
Pengasapan ini diklaim mampu memberikan keawetan pada ikan. Yang
terpenting, ikan ini lebih sehat lantaran tidak dikerumuni bakteri.
Hasilnya, ikan tetap berada dalam keadaan kering dan tidak mudah
membusuk.
Supaya ikan bisa terasapi dengan baik, pembuatnya perlu memilih kayu
yang pas. Kayu terbaik untuk pengasapan ikan adalah kayu yang keras.
Kemudian memiliki kandungan phenol dan asam tinggi agar unsur tersebut
melekat pada ikan dan membuatnya awet serta bercita rasa.
Kelebihan Dan Kekurangan Ikan Salai
Kelebihan Ikan Salai
Kelebihan utamanya tentu saja pada awetnya ikan. Ikan bisa bertahan sampai berminggu-minggu, namun tetap boleh dikonsumsi.
Kelebihan lainnya adalah pembuatnya bisa menambahkan rasa yang
diinginkan. Kemudian tekstur lembut yang diharapkan bisa didapatkan
dengan mudah. Malahan, warna ikan menjadi lebih mencolok sehingga
membuat Anda ingin mencobanya.
Kekurangan Ikan Salai
Kekurangannya adalah kelangsungan bakteri tetap ada. Meskipun
kenyataannya pengasapan diharapkan mampu menjadi efek penghambat
bakteri.
Selain itu, nilai gizi yang terkandung di dalamnya mulai menurun.
Contohnya adalah menurunnya nilai gizi vitamin dan protein. Ini terjadi
lantaran ikan dibakar terlalu lama, dan ikan dibiarkan selama beberapa
minggu. Artinya, kamu hanya akan mengkonsumsi ikan dalam keadaan tidak
segar.
Proses Pengolahan Ikan Salai
Ikan menjadi ikan asap setelah melewati serangkaian proses pengolahan
yang cukup lama. Pengolahannya kadang memakan waktu 2 hari. Namun ada
juga yang hanya sampai beberapa jam. Tergantung metode pengasapan yang
digunakan.
Untuk membuat ikan salai khas Sumatera Selatan ini, dibutuhkan 3
tahapan. Pertama adalah penggaraman, pengeringan dan pengasapan.
Penggaraman
Ikan pertama kali dipilih sesuai ukurannya. Kemudian isi perut dan insang dibuang. Ini dilakukan agar ikan benar-benar kering.
Setelah itu, ikan digarami. Penggaraman dilakukan secara merata pada
tubuh ikan. Baru kemudian ikan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
Pengeringan
Untuk proses pengeringannya, ikan digantungkan dengan kawat. Bagian
kepala posisinya di bawah. Tujuannya agar ikan tidak mengambang atau
melengkung, dan ikan menjadi sangat kering.
Pengasapan
Pengasapan ini dilakukan dengan api yang besar. Namun bukan dengan
cara dibakar langsung. Tetapi di dekatkan supaya ikan matang dan
berwarna kecoklatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar