Minggu, 27 Januari 2019

Cara Praktis Budidaya Udang Windu

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Cara Mudah Budidaya Udang Windu

Udang merupakan salah satu jenis hewan pemakan hewan atau karnivora. Makanan udang windu pada umumnya berupa hewan-hewan air (invertebrate), siput, ikan kecil-kecil, bahkan udang kecil.
Namun jika dipelihara di tambak, udang windu akan diberi makan pallet. Pemberian makanan pada udang windu tentu bervariasi, dilihat dari umur udang tersebut.
Udang windu merupakan salah satu jenis udang asli Indonesia yang dapat hidup di air laut atau air payau serta air tawar. Adapun cara pembudidayaannya tergantung dari jenis budidaya yang dilakukan
Pertama, budidaya udang windu tradisional. Pada tipe ini tambak dibangun di lahan pasang surut yakni di rawa bakau maupun rawa yang bersemak.
Para petani beranggapan jika cara ini merupakan cara termurah karena bentuk tambak yang tidak teratur, dengan luas per petak yang hanya sebesar 3 hingga 10 ha.

Selanjutnya cara budidaya udang windu di kolam terpal. Anda akan membutuhkan modal dan biaya yang cukup banyak dalam pembuatan kolam satu ini. Betapa tidak? Terpal yang dibutuhkan tentu tak sedikit. Lantas yang ketiga ialah budidaya udang windu air tawar yang menggunakan media air tawar sebagai media utamanya.
Cara-Mudah-Budidaya-Udang-Windu
Nah, pada dasarnya tujuan budidaya udang windu ialah untuk menghasilkan udang yang besar. Dengan begitu perputaran perekonomian akan cepat karena dalam waktu yang tidak lagi lama udang dapat terjual. Berikut cara membudidayakan udang windu agar cepat besar.

1. Pilihlah lokasi budidaya yang tepat

Lokasi pembudidayaan menjadi factor penentu yang utama. Carilah lokasi dengan kadar garam 10 s.d. 25 ppm sekaligus kadar PH sebesar 7 s.d. 8.
Perhatikan pula suhu dan siklus air dalam lahan tersebut. Sebaiknya berada pada kisaran suhu 25-29 derajat. Lokasi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang udang.
Semakin baik lokasinya, pertumbuhan udang jenis windu ini akan semakin cepat dan besar.

2. Pemilihan bibit unggul sangat diperlukan
 
Memilih bibit unggul dan berkualitas menjadi suatu keharusan. Setidaknya udang windu harus memenuhi spesifikasi bibit unggul.
Diantaranya ialah bibit tidak memiliki cacat fisik apapun, dapat berenang melawan arus. sekaligus gerakan lincah dan bebas. Jika semua itu telah terpenuhi, maka bibit dinyatakan layak untuk ditebar.

3. Penebaran benih udang

Cara ternak udang windu panduan yang ketiga ialah perihal cara menebarkan benih udang yang benar. Tebarlah benih pada saat cuaca teduh.
Sebelum benih ditebar, aturlah suhu air di kolam akan seimbang. Selain itu bibit udang juga harus melalui proses penyesuaian terhadap suhu kolam tersebut. Hal ini dapat ditempuh dalam jangka waktu 20- 30 menit.

4. Proses pembesaran dan pemeliharaan

Nah, proses terpanjang terjadi pada saat pembesaran udang. Perhatikan selalu kondisi tambak! Beri pupuk urea dan kompos ketika tambak terlihat kering.
Pupuk tersebut berguna dalam mendorong tumbuhnya lumut dan plankton yang berguna bagi ketersediaan pakan alami udang.

5. Cara pemberian makan

Pemberian makan secara teratur akan memicu cepatnya pertumbuhan udang. Pakan alami udang bersumber dari plankton, lumut, bahkan sisa hewan maupun tumbuhan yang telah membusuk dalam tambak.
Namun, pemberian pakan tambahan seperti pellet juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan udang itu sendiri. Pemberian pakan dapat dilakukan pagi dan sore, dengan intensitas sebanyak 2 kali sehari.
Setelah udang windu mencapai umur 3 bulan, sebaiknya berilah makanan tambahan lagi. Makanan tersebut berupa dedak yang dicampur dengan bekicot, siput, atau bisa juga dengan ikan-ikanan yang telah dicincang halus.

6. Jenis penyakit dan hama

Penyakit dan hama menjadi factor utama kegagalan panen. Maka dari itu langkah antisipasi nampaknya sangat diperlukan. Penyakit seperti virus bintik putih harus dicegah sedini mungkin karena udang windu sangat tidak tahan terhadap virus ini.
Sedangkan untuk hama biasanya disebabkan oleh hama burung dan ikan mujair. Cara pencegahannya ialah dengan memasang jarring di atas tambak untuk menghalangi burung memakan udang. Selain itu gunakanlah ikan bandeng untuk memberantas hama lainnya.

7. Proses pemanenan

Rata-rata udang windu dipanen pada umur 150 hari atau kurang lebih 5-6 bulan. Udang windu yang mempunyai ukuran 40-50 cm dengan berat 7 hingga 8 ons tiap ekornya.
Ukuran besar dengan kulit bersih dan bersinar menandakan udang siap untuk dipanen. Memang proses panen lebih lama dari jenis udang lainnya, namun hasil yang diperoleh tentu lebih berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar