Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Ikan lele ialah ikan yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup lebih
lama walaupun bertahan hidupnya harus berdesak desakan (Hidup didalam
kepadatan yang sangat tinggi).
Ikan lele ini mempunyai kemampuan yang sangat tinggi untuk mengubah pakan menjadi bobot tubuh dengan maksimal.
Artinya, apabila kita akan melakukan budidaya lele, pertama-tama pakan
yang harus digunakan untuk budidaya lele ini harus sangat efisien
sekali.
Dengan adanya kemampuan seperti itu, budidaya ikan lele ini dapat
menjadi bisnis yang sangat menjanjikan sekali, dari sebagian orang yang
memang telah berniat untuk melakukannya secara sungguh-sungguh.
Didalam dunia budidaya, khususnya untuk lele, budidaya lele ini terbagi
menjadi 2 tingkatan. Tingkatan-tingkatan tersebut itu ialah, tingkatan
yang pertama adalah pembenihan, dan tingkatan yang kedua ini adalah
pembesaran.
Dengan cara sederhana, tingkat pembenihan ini diartikan sebagai
tingkatan yang memiliki tujuan untuk menghasilkan benih ikan lele,
sementara dengan tingkatan pembesaran ini memiliki tujuan untuk
menghasilkan ikan lele yang sudah siap untuk di konsumsi.
Baiklah, pada artikel ini secara khusus, saya akan menjelaskan atau
menerangkan beberapa hal yang berkaitan dengan budidaya lele pada
tingkatan pembesaran, untuk lele siap di konsumsi dan siap dijual. Yuk
langsung saja kita simak isi artikel ini.
Kolam Tanah Untuk dijadikan Sebagai Tempat Budidaya Lele
Saat ini telah banyak ditemui dari berbagai media atau kolam yang
dipakai untuk budidaya ikan lele. Pada setiap kolam memiliki karakter
yang berbeda. Pada masing kolam itu pasti akan ada kelebihan dan
kekurangannya sendiri.
Nah, untuk memutuskan tempat atau kolam apa yang sekiranya sangat cocok
untuk dipakai, ada beberapa yang harus kita perhatikan terlebih dahulu
agar budidaya ikan lele ini lancer.
Pertama tama ketika akan memilih kolam untuk budidaya ikan lele ini ada
yang perlu kita perhatikan terlebih dahulu, misalkan seperti kondisi
lingkungan sekitar, kebaragaan tenaga kerja, dan sumber dana
Dibawah ini adalah ada jenis-jenis kolam tanah yang dapat dijadikan tempat untuk budidaya ikan lele:
1. Kolam tanah
2. Kolam semen
3. Kolam terpal
4. Keramba
5. Jaring apung
Pada tulisan ini, saya ingin menjelaskan mengenai cara budidaya ikan
lele di kolam tanah. Mengapa? Karena kolam tanah ini lah kolam yang
paling banyak dipakai oleh orang-orang yang membudidaya ikan lele ini.
Pengeringan Kolam Tanah dan Pengolahannya
Sebelum bibit ikan lele taburkan pada kolam, pertama-tama yang harus
dilakukan adalah mengeringkan kolam tanah terlebih dahulu. Biasanya para
pembudidaya-pembudidaya ikan lele lainnya bahwa mengerinkan kolam tanah
ini waktu idealnya kurang lebih sekitar 3 sampai 7 hari, itupun
tergantung dengan kondisi kepanasan sinar matahari.
Untuk melihat kolam tanahnya sudah kering atau belum, kita dapat melihat
dari keadaan tanah. Apabila keadaan tanah itu sudah retak-retak, maka
kolam tanah itu dapat dibilang bahwa kolam tanah tersebut telah cukup
kering.
Ada yang tau kenapa kolam tanah harus di keringkan terlebih dahulu? Jika belum ada yang ngetauhui juga tak papa.
Jadi, inti dari tujuan pengeringan kolam tanah ini adalah untuk membasni
bakteri-bakteri kuman-kuman jahat yang dapat membuat ikan lele
berpenyakitan.
Apabila kolam tanah itu sudah kering, maka tanah pada kolam tersebut
harus dibajak dengan cangkul, mengapa harus dibajak terlebih dahulu?
Agar kegemburan pada tanah akan ter-perbaiki sambil membuang sisa-sisa
gas beracun yang pernah menghendap pada tanah.
Yang mana apabila gas itu tidak dibuang, maka gas gas beracun itu akan mengganggu proses pertumbuhan budidaya lele.
Ketika dalam proses pembajakan, diusahakan lapisan-lapisan lumpur hitam
yang ada tanah itu diangkat terlebih dahulu. Mengapa diangkat terlebih
dahulu? Karena lumpur hitam itu memiliki bau yang berbau busuk.
adanya bau busuk pada lumpur hitam itu diakibatkan dari adanya gas-gas
beracun seperti hydrogen, ammonia, sulfide, dan gas-gas beracun dari
sisa-sisa makanan ikan yang tidak termakan oleh ikan.
Pemupukan Pada Kolam Tanah
Adanya proses pengapuraj ini akan membantu pemberantasan pafa
mkitootganisme dan pathogen. Kapur yang kerap digunakan untuk pengapuran
adalah kapu dolomit atau kapur tohor.
Gimana sih cara pengapuran pada kolam tanah yang baik yang benar?
Gampang sekali, yaitu apabila ada kapur yang sudah dibeli, maka
taburkanlah kapur itu pada permukaan dasar kolam tanah secara merata.
Kemudian, setelah ditaburkan kapur itu pada permukaan kolam tanah, makia
tanah itu harus dibalikan supaya kapur yang telah ditaburi pada
permukaan kolam tanah itu bias meresap kedalam tanah.
Takaran yang biasa dipakai untuk melakukan pengapuran adalah sekitar 250
sampai 750 gram. Atau kita menyesuaikan sendiri dengan tingkatan
keasaman pada tanah.
Apabila tingkat keasaman pada tanah itu tinggi, maka semakin banyak juga kapur yang akan dibutuhkan.
Selanjutnya adalah langkah-langkah prosesnya pemupukan. Dianjurkan untuk
memakai campuran pupuk organic yang ditambah dengan TSP dan urea. Pupuk
organic yang digunakan itu adalah pupuk kandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar