Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Menjalankan usaha budidaya ikan hias memang tidak akan pernah ada
matinya. Pasalnya, peminat ikan hias semakin bertambah. Banyak orang
lebih memilih memelihara ikan hias ketimbang hewan lainnya. Hal ini
karena melihat ikan hias di akuarium bisa membuat kita tenang dan
relaks.
Salah seorang pembudidaya sekaligus penjual ikan hias di daerah Bambu
Apus, Jakarta Timur yang telah membuktikan bahwa peluang ikan hias
sangat-sangat menjanjikan adalah Misir. Pria yang telah menjalankan
usaha selama 12 tahun inilah buktinya.
Pada awalnya Misir hanya bermodalkan sekitar Rp5 juta, tetapi kini ia
dapat meraup omzet setiap bulannya hingga mencapai puluhan juta. Sangat
menjanjikan bukan?
“Budidaya ikan hias sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan
perhatian khusus. Kuncinya lakukan dengan hati dan rasa senang,” kata
Misir.
Bapak dua anak ini membudidayakan beberapa jenis ikan hias yang
populer di masyarakat. Seperti guppy, cupang, koi, manfish, koki, black
ghost, discus dan sebagainya. Dari semua itu yang paling banyak diminati
dan ia fokuskan, adalah ikan discus.
Ikan discus merupakan ikan berbentuk seperti disc (piringan) dan
mampu menjaga kebersihan akuarium, serta berdaya jual tinggi sehingga
sangat menguntungkan. Selain cantik dan indah dipandang, discus memiliki
beberapa strain/jenis berdasarkan corak, warna, dan keturunan.
Sekarang Misir sudah mampu memperbanyak beberapa jenis/warna ikan
discus seperti Red Royal, Blue Snake, Skin Snake, Skin King Cobra, Blue
Diamond, Red Melon, San Merah dan lain-lain.
Dikatakan Misir, tiap bulannya, dari 1 jenis ikan indukan bisa
digunakan untuk memproduksi 200—250 benih/anakan dengan teknik pemijahan
dimana perbandingan jantan dan betina 1:2. Dalam sebulan, Misir mengaku
dapat menyediakan stok masing-masing benih/jenis ikan sebanyak
500—1.000 benih.
Dan tiap bulannya juga, Misir mengaku mampu menjual sekitar
3.000—5.000 benih/anakan ikan hias sehingga omzet yang diperoleh sekitar
Rp56 juta dengan keuntungan sekitar 40—50%.
“Persentase pemasukan dari ikan hias jenis discus paling besar, yakni sekitar 60%,” tambahnya.
Strategi yang dilakukan Misir agar usahanya bisa tetap bertahan dalam
waktu lama antara lain berupaya membuat tren baru dari jenis ikan yang
banyak diminati masyarakat, baik dari segi warna maupun corak yang
berbeda, serta terus berkesinambungan (artinya dari jenis ikan yang sama
diproduksi corak yang berbeda, misalnya albino, blue, merah dan lainnya
yang tersedia secara kontinyu).
“Untuk dapat menyediakan ikan dengan beragam corak dan warna yang
berbeda, saya melakukan proses kawin silang indukan yang berbeda corak
dan unggul,” ucapnya.
Misir juga berusaha menjaga kepercayaan konsumen dengan cara
menyediakan pesanan benih ikan berkualitas sesuai permintaan. Apabila
benih cepat mati, minimal satu minggu tanpa kesalahan perawatan, Misir
siap menggantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar