Senin, 21 Januari 2019

Peluang Bisnis Ikan Hias

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Menjalankan usaha budidaya ikan hias memang tidak akan pernah ada matinya. Pasalnya, peminat ikan hias semakin bertambah. Banyak orang lebih memilih memelihara ikan hias ketimbang hewan lainnya. Hal ini karena melihat ikan hias di akuarium bisa membuat kita tenang dan relaks.



Salah seorang pembudidaya sekaligus penjual ikan hias di daerah Bambu Apus, Jakarta Timur yang telah membuktikan bahwa peluang ikan hias sangat-sangat menjanjikan adalah Misir. Pria yang telah menjalankan usaha selama 12 tahun inilah buktinya.

Pada awalnya Misir hanya bermodalkan sekitar Rp5 juta, tetapi kini ia dapat meraup omzet setiap bulannya hingga mencapai puluhan juta. Sangat menjanjikan bukan?

“Budidaya ikan hias sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan perhatian khusus. Kuncinya lakukan dengan hati dan rasa senang,” kata Misir.

Bapak dua anak ini membudidayakan beberapa jenis ikan hias yang populer di masyarakat. Seperti guppy, cupang, koi, manfish, koki, black ghost, discus dan sebagainya. Dari semua itu yang paling banyak diminati dan ia fokuskan, adalah ikan discus.

Ikan discus merupakan ikan berbentuk seperti disc (piringan) dan mampu menjaga kebersihan akuarium, serta berdaya jual tinggi sehingga sangat menguntungkan. Selain cantik dan indah dipandang, discus memiliki beberapa strain/jenis berdasarkan corak, warna, dan keturunan. Sekarang Misir sudah mampu memperbanyak beberapa jenis/warna ikan discus seperti Red Royal, Blue Snake, Skin Snake, Skin King Cobra, Blue Diamond, Red Melon, San Merah dan lain-lain.

Dikatakan Misir, tiap bulannya, dari 1 jenis ikan indukan bisa digunakan untuk memproduksi 200—250 benih/anakan dengan teknik pemijahan dimana perbandingan jantan dan betina 1:2. Dalam sebulan, Misir mengaku dapat menyediakan stok masing-masing benih/jenis ikan sebanyak 500—1.000 benih.

Dan tiap bulannya juga, Misir mengaku mampu menjual sekitar 3.000—5.000 benih/anakan ikan hias sehingga omzet yang diperoleh sekitar Rp56 juta dengan keuntungan sekitar 40—50%.
“Persentase pemasukan dari ikan hias jenis discus paling besar, yakni sekitar 60%,” tambahnya.
Strategi yang dilakukan Misir agar usahanya bisa tetap bertahan dalam waktu lama antara lain berupaya membuat tren baru dari jenis ikan yang banyak diminati masyarakat, baik dari segi warna maupun corak yang berbeda, serta terus berkesinambungan (artinya dari jenis ikan yang sama diproduksi corak yang berbeda, misalnya albino, blue, merah dan lainnya yang tersedia secara kontinyu).

“Untuk dapat menyediakan ikan dengan beragam corak dan warna yang berbeda, saya melakukan proses kawin silang indukan yang berbeda corak dan unggul,” ucapnya.

Misir juga berusaha menjaga kepercayaan konsumen dengan cara menyediakan pesanan benih ikan berkualitas sesuai permintaan. Apabila benih cepat mati, minimal satu minggu tanpa kesalahan perawatan, Misir siap menggantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar