Sabtu, 26 Januari 2019

Pengenalan Ikan Billih

Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas

Hasil gambar untuk pengolahan ikan bilisHasil gambar untuk pengolahan ikan bilis Hasil gambar untuk pengolahan ikan bilis

Ikan bilih dalam bahasa Padang disebut dengan lauk bilih. Ikan merupakan ikan endemik khas Danau Singkarak. Nama latin ikan ini adalah Mystacoleucus padangensis. Tapi dalam bahasa Indonesia ikan ini sering disebut dengan ikan bilis. Sebutan dalam bahasa Indonesia ini sangat terdengar sangat aneh karena kata bilis pun tidak ada di dalam kosa kata bahasa Indonesia. Jadi saya tetap menyebutnya dengan ikan bilih.

Ukuran tubuh ikan bilih tidak besar. Ukuran terbesarnya hanya kira-kira sebesar ibu jari dengan panjang maksimal kira-kira 5 cm dan lebar kira-kira 1,5 cm – 2 cm. Sisik ikan bilih berwarna putih dan mengkilap. Dan ketika dimasak, sisiknya tidak perlu dibuang.

Bagaimana dengan rasanya? Rasa ikan ini sangat gurih. Orang di sekitar Danau Singkarak menyebut dengan manih alias manis. Manis disini bukan dalam artian manis gula ya. Hanya dengan dengan menambahkan garam sebagai bumbu, rasa ikan ini sudah enak, tidak perlu ditambahkan bumbu-bumbu lainnya.

Banyak menu makanan yang berbahan dasar ikan bilih ini. Misalnya, goreng lauk bilih balado, gulai lauk bilih, pangek lauk bilih, atau juga palai lauk bilih, dan lain-lain. Selain itu ikan bilih ini juga bisa dicampur dengan berbagai macam bahan lainnya menjadi satu menu. Misalnya campuran ikan bilih, terung, kentang, jengkol, tahu atau tempe balado. Cabe yang digunakan boleh cabe merah ataupun juga pake cabe ijo.

Ikan bilih segar bisa langsung diolah menjadi makanan yang siap disantap atau dikonsumsi, atau bisa juga dijadikan dulu ikan kering. Pengolahan ikan kering ini ada dua macam, yaitu pertama, dengan cara menggoreng ikan bilih, dan yang kedua dengan cara menjadikan ikan bilih sebagai ikan kering serperti ikan asin tetapi jenisnya bukan ikan asin.

Cara pertama adalah ikan bilih dijadikan ikan bilih goreng. Ikan bilih segar yang sudah dibersihkan kemudian digoreng kering dan dikemas untuk dijual. Pembeli nanti bisa mengkonsumsi langsung ikan tersebut atau dioleh dulu sebelum dikonsumsi. Pengolahannya tergantung selara. Biasanya hanya dengan memanaskan sedikit kemudian diberi cabe atau dibuat balado.

Cara kedua yaitu dengan cara menjemur atau mengeringkan ikan bilih segar yang sudah dibersihkan perutnya. Setelah benar-benar kering, ikan bisa diolah menjadi makanan kapan saja karena ikan bilih kering ini tahan sampai berbulan-bulan.

Dewasa ini penangkapan ikan bilih dilakukan besar-besaran karena untuk dijual dalam bentuk ikan bilih kering. Sampai kira-kira lima tahun yang lalu, ikan bilih ini dijual kebanyakan adalah ikan bilih basah, jadi penangkapan tidak dilakukan secara besar-besaran seperti saat ini.

Semenatara sekarang karena ikan bilih banyak dijual dalam bentuk ikan bilih kering, penangkapan ikan bilihpun dilakukan besar besaran. Di Pasar Ombilin banyak ditemui penjual-penjual ikan bilih kering ini. Dan di sepanjang jalan jalan raya lintas Sumatera mulai dari pasar Ombilin sampai Batu taba banyak ditemui orang-orang yang menjemur ikan bilih juga tersedia dapur-dapur yang digunakan untuk menggoreng ikan bilih. Pembeli pun bisa langsung membeli ikan bilih di sana.

Konon katanya ada ikan yang mirip dengan ikan bilih ini di daerah Amazon. Waaw, menakjubkan sekali persaudaraan mereka padahal lokasi mereka berjarak puluhan ribu kilometer. Benar atau tidak, saya tidak tau ya.
(Disadur dari berbagai sumber. Penyuluhan Perikanan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar