Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Setiap budidaya ikan tidak akan lepas dari hama maupun penyakit yang
menyerang, begitu pula dengan budidaya ikan gurame. Untuk keberhasilan
budidaya ikan gurame, mengetahui serangan hama maupun penyakit serta
cara mengatasinya merupakan salah satu hal yang penting bagi pembudidaya
ikan gurame.
Hama
Hama yang biasanya menganggu ikan gurami adalah ikan liar pemangsa
seperti gabus (Ophiocephalus striatur BI), belut (Monopterus albus
Zueiw), lele (Clarias batrachus L) dan lain-lain. Musuh lainnya adalah
biawak (Varanus salvator Dour), kura-kura (Tryonix cartilagineus Bodd),
katak (Rana spec), ular dan bermacam-macam jenis burung. Beberapa jenis
ikan peliharaan seperti tawes, mujair dan sepat dapat menjadi pesaing
dalam perolehan makanan. Oleh karena itu sebaiknya benih gurami tidak
dicampur pemeliharaannya dengan jenis ikan yang lain.
Untuk menghindari gurami dari ikan-ikan pemangsa, pada pipa
pemasukan air dipasangi serumbung atau saringan ikan agar hama tidak
masuk dalam kolam.Penyakit
Gangguan penyakit dapat berupa penyakit non parasiter dan penyakit
parasiter. Gangguan penyakit dapat lebih mudah menyerang ikan gurami
pada saat musim kemarau dimana suhu menjadi lebih lebih dingin.
Penyakit non parasiter adalah penyakit yang timbul bukan karena
serangan parasit, tapi biasanya bersumber dari faktor lingkungan fisika
dan kimia air dan makanan. Penyakit ini bisa berupa pencemaran air
karena adanya gas beracun seperti asam belerang atau amoniak, kerusakan
akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturanan. Untuk
mengetahui gangguan yang dialami oleh ikan yang dipelihara dapat
diketahui dari pengamatan terhadap ikan. Bila ada gas beracun dalam air,
ikan biasanya lebih suka berenang pada permukaan air untuk mencari
udara segar.
Penyakit parasiter diakibatkan parasit. Parasit adalah hewan atau
tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir inangnya
dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Parasit dapat berupa udang
renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, jamur dan berbagai
mikroorganisme lainnya. Berdasarkan letak penyerangannya parasit dibagi
menjadi dua kelompok yaitu ektoparasit yang menempel pada bagian luar
tubuh ikan dan endoparasit yang berada dalam tubuh ikan.
- Penyakit pada kulit : Pada bagian tertentu kulit berwarna merah, terutama pada bagian dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya berlendir.
- Penyakit pada insang : Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu.
- Penyakit pada organ dalam : Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.
Penyakit Argulus Indicus atau kutu ikan
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Argulus Indicusyang sumber
penularannya adalah udang renik. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan
nama fish lae atau kutu ikan. Kutu ini akan menempel dan menggigit
mangsa sehingga berdarah. Penularannya adalah melalui air dan melalui
kontak langsung dengan ikan lain, biasanya penyakit ini sering muncul
pada kolam ikan yang kualitas airnya buruk.
Cara penyembuhannya adalah dengan merendam ikanyang sakit ke
dalam air garam 10 -15 g/liter selama 15 menit. Sebaiknya untuk
menghindari ikan tertular kembali, anda menambahkan larutan garam 10 –
15 g/m2 untuk membunuh kutu air.
Penyakit Dactylogyrus dan gryodactylus
Dua nama ini adalah sejenis cacing parasit yang tumbuh berkembang
dikarenakan kualitas air yang buruk, pakan ikan yang kurang atau
kepadatan kolam yang terlalu penuh. JenisDactylogyrus menyerang insang
ikan, gejalanya adalah menurunnya nafsu makan dan ikan gurami sering
terlihat berbaring dengan dengan posisi insang yang terbuka, sedang
jenis Gyrodactylus menyerang bagian sirip ikan.
Cara perawatannya adalah dengan memperbaiki kualitas air yang
berada di kolam dengan menggantinya dengan air yang baru, dan
menambahkan garam sebanyak kira2 40 gram/m2. Jika penyakit sudah sangat
parah anda bisa merendam ikan dalam larutan garam selama 1 malam.
Mata Belo
Gejala awal serangan penyakit ini adalah ikan menjadi kurang aktif,
malas, nafsu makan berkurang dan ikan sering ke atas permukaan air.
Disusul dengan bola mata yang membengkak dan akhirnya ikan ini menjadi
buta dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh sejenis cacing.
Cara pengobatannya adalah dengan menghentikan pasokan air selama
24 jam, lalu masukkan garam sebanyak 1kg/m2 , besok harinya air dikuras
dan diganti dengan air yang baru.Jamur
Pada tubuh ikan gurami yang terinfeksi jamur akan muncul benang –
benang berwarna krem seperti kapas, biasanya pada kulit tubuh yang
terluka. Jenis jamur yang menyerang ikan gurami adalah Saprolegnia dan
Achyla. Jamur ini akan menyebabkan ikan menjadi lemah karena kurang
makan, sehingga bisa memicu penyakit lain muncul.
Cara penyembuhannya adalah dengan memberikan garam ke dalam kolam
dengan jumlah 400g/m2 selama 24 jam untuk kemudian diganti besok
harinya, selain garam bisa juga dipakai malachyte oxalatesebanyak 1 mg/l
air selama 12 jam. Bisa juga menggunakan larutan formalin 200 ppm
selama 2 jam.
Bakteri
Jenis bakteri yang menyerang ikan gurami adalah bakteriAeromonas sp,
dan Pseudomonas sp. Gejala yang muncul yaitu terdapat luka berdarah
tubuh, perut membesar, lendir mencair , sisik mengelupas dan muncul
borok ditubuhnya. Dalam jangka waktu dekat ikan akan melemah, mengambang
di permukaan air dan akhirnya mati.
Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan merendam ikan dalam
larutan oxytetracycline 2 – 5 mg/l selama 24 jam, dan tindakan ini
dilakukan berulang 3 kali. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan
merendam ikan yang terinfeksi bateri dengan larutan matachite green
oxalat 0,5mg/l selama satu jam , selang 1 jam kemudian deberi umpan
makanan yang lebih dahulu diberi kandungan oxcytetracycline 60mg/kg
pakan, dan diulang selama 7 hari berturut – turut.
Bercak Putih ( White Spot )
Jenis penyaki ini desebabkan oleh parasit yang bernama
Ichthyophtbyrius. Ciri – ciri ikan yang terkena penyakit white spot
yakni munculnya bercak – bercak putih pada bagian kulit. Biasanya ikan
yang terkena serangan white spot akan menggosokkan badannya pada
lingkungan di sekitarnya, serta mulut ikan gurami tampak kembang kempis
seperti kekurangan oksigen.
Cara perawatan dari penyakit ini adalah dengan merendam ikan
guramidengan ke dalam air yang diberi larutan formalin sebanyak 25 mg/l.
dan di tambahkan malachine green oxalat sebanyak 0,2 mg/l selama 24
jam.
Parasit
Salah satu parasit yang sering menyerang ikan gurami adalah Argulus
indicus yang tergolong Crustacea tingkat rendah yang hidup sebagai
ektoparasit, berbentuk oval atau membundar dan berwarna kuning bening.
Parasit ini menempel pada sisik atau sirip dan dapat menimbulkan lubang
kecil yang akhirnya akan menimbulkan infeksi. Selanjutnya infeksi ini
dapat menyebabkan patah sirip atau cacar. Parasit lainnya adalah bakteri
Aeromonas hdyrophyla, Pseudomonas, dan cacing Thematoda yang berasal
dari siput-siput kecil.
Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat dan
memindahkan ikan ke dalam kolam lain dan melakukan penjemuran kolam yang
terjangkit penyakit selama beberapa hari agar parasit mati. Parasit
yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Sementara
pengobatan bagi ikan-ikan yang penyakitnya lebih berat dapat menggunakan
bahan kimia seperti Kalium Permanagat (PK), neguvon dan garam dapur.
Selain penggunaan bahan kimia tersebut di atas, petani di daerah
Banyumas menggunakan laun lambesar (Chromolaena odorata (L), RM King
& H. Robinson ) sebagai antibiotik. Daun lambesan dimasukkan ke
dalam kolam sebelum ikan di tebar yaitu pada saat pengolahan kolam.
Banyaknya daun lambesan yang dipakai adalah 1 pikul (yaitu kurang lebih
50 kg) untuk luas tanah 25 m2. Penggunaan daun ini adalah 1 untuk 1 masa
tanam.
Penggunaan obat-obatan kimia untuk ikan konsumsi tidak dilanjutkan
mengingat dampak yang tidak baik kepada konsumen. Kalaupun diberikan
obat-obatan tidak boleh langsung di jual kepada konsumen akhir.
Penggunaan obat-obatan pada ikan konsumsi juga sebaliknya tidak
diberikan apabila ikan hendak diekspor. Besarnya ikan-ikan konsumsi yang
mati dibuang
.............Selamat Mencoba..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar