*Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si.
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Inovasi baru membenihkan ikan gurami
dalam galon terbilang menguntungkan. Sang penemu inovasi tersebut, Dr.
Ir. Elang Ilik Martawijaya, MM, mengatakan, hasilnya pun bisa dibilang
sangat memuaskan.
Peralatan yang dibutuhkan dalam pembudidayaan gurami dalam galon
ini antara lain galon air mineral dengan kapasitas 19 liter. Menurut
Elang, galon yang digunakan sebagai wadah budidaya harus dibalik
sehingga bagian bawahnya menjadi tempat keluarnya kotoran dan air.
“Tujuannya
untuk resirkulasi agar kondisi kualitas air tetap terjaga. Bagian bawah
galon diberi penyaring agar benih gurami tidak mengalir ke pipa
pembuangan," tutur Elang.
Selain galon, dibutuhkan pula heater
(pemanas), pH meter, termometer, paralon, selang air, bak air, pompa
air, dan yang terakhir rak galon yang dapat dibuat menggunakan besi
wadah makanan. Heater berguna agar kondisi suhu air tetap stabil karena
suhu faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan benih gurami. Sementara
pH meter untuk mengukur kandungan keasaman air pemeliharaan, sedangkan
termometer digunakan memantau suhu air untuk mengurangi risiko kematian
benih gurami. Wadah makanan yang diletakkan di dalam wadah pemeliharaan
benih hanya digunakan saat benih dijatah pakan cacing.
Proses Pembuatan.
Dikatakan Elang, untuk proses pembuatannya terbagi dalam tiga tahap,
pertama memotong bagian dasar galon yang akan digunakan untuk
pembenihan. Jika sudah galon disusun secara bertingkat pada rak besi
yang tersedia dengan letak posisi kerucut ada pada bagian bawah, adapun
jumlah galon paling banyak biasanya 10 galon dan paling sedikit 3 galon
air dan banyak air yang akan di masukan yaitu ¾ bagian galon dengan
kapasitas galon ukuran 19 liter.
Tahap kedua, pembuatan bak
penampungan air, yaitu sediakan dua buah bak penampungan yang terbagi
sebagai media filterisasi dan pembagian air. Jika sudah langkah
selanjutnya adalah letakkan bak tersebut dengan tata letak bak yang
berfungi sebagai filterisasi di letakkan sejajar dengan galon-galon
pembenihan, sedangkan bak pembagian air ditaruh pada posisi tidak
sejajar atau lebih tinggi dari posisi galon, hal ini dimaksudkan agar
air yang telah melalui proses filterisasi dapat masuk ke bak penampungan
air.
Dan tahap yang ketiga adalah pemasangan paralon. Pemasangan
paralon dilakukan pada masing-masing bagian kerucut galon hingga
terhubung ke bak filter, hal ini bertujuan untuk mengalirkan air yang
berada dalam galon menuju bak filter, yang kemudian air tersebut akan
diangkut ke dalam bak pembagian air dan kembali di alirkan ke
masing-masing galon. Perputaran air seperti ini akan berlangsung secara
terus menerus dan lebih efisien karena air yang digunakan benar-benar
maksimal tanpa menggantinya dengan air yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar