Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
BENIH
merupakan bagian utama dalam budidaya ikan. Pada tingkatan yang
sederhana benih ikan dapat diperoleh dari hasil penangkapan di alam,
sedang pada tingkat yang lebih maju dapat diperoleh dari hasil
pembenihan ikan milik petani (swasta) maupun dari Balai Benih Ikan
(BBI).Lain halnya ikan Betutu/bakut (Oxyeleotris marmorata) atau marbled
goby alias ikan bodoh/malas yang terbilang ikan konsumsi mahal belum
ada yang sangat serius mengelola pembenihannya, akibatnya
perkembangbiakannya sangat menghawatirkan, sehingga populasi dari tahun
ke tahun semakin menurun. Ikan betutu memang mendapatkan julukan gabus
malas atau ikan malas karena ikan ini memang malas berpindah tempat.
Sekalipun diusik, betutu cenderung diam saja di dasar air. Hanya di
malam hari ikan betutu aktif mencari makan (nocturnal) berupa
udang-udang kecil, kepiting, dan siput air.
Ikan betutu sebagai ikan air
tawar dengan Habitat di air payau, sungai-sungai yang tidak jauh dari
muara atau pantai, berarus tenang dan berlumpur, rawa serta danau dengan
dasar berlumpur, betutu termasuk ikan labirin karena mampu hidup
diperairan yang keruh dengan bantuan lembar-lembar labirin pada lapis
insangnya.
Ikan dengan ciri berkepala besar
ini memiliki panjang tubuh maksimum sekitar 65 cm, namun kebanyakan
antara 20–40 cm atau kurang. Berwarna merah bata pudar, kecoklatan atau
kehitaman, dengan pola-pola gelap simetris di tubuhnya. Tanpa bercak
bulat (ocellus) di pangkal ekornya. Ciri-ciri lainnya adalah sirip
dorsal (punggung) yang sebelah muka dengan enam jari-jari yang keras
(duri)dan yang sebelah belakang dengan satu duri dan sembilan jari-jari
yang lunak. Sirip anal dengan satu duri dan 7–8 jari-jari lunak.
Sisik-sisik di tengah punggung, dari belakang kepala hingga pangkal
sirip dorsal (predorsal scales) 60–65 buah. Sisik-sisik di sisi tubuh,
di sepanjang gurat sisi (lateral row scales) 80–90 buah.
Untuk Bobot ikan betutu biasanya
sekitar 4 kilo per ekor bahkan bisa sampai 8 kilo per ekor dan harganya
bekisar 130 ribu sedangkan untuk bibit biasanya dijual dengan harga 100.000 ribu per kilonya . Satu kerambah biasanya menghasilkan 30 s/d 40
kg bahkan bisa sampai 300 kg .
Pusat
budidaya betutu yang di miliki Kutai Kartanegara di kecamatan Kenohan
biasanya di beli oleh pengepul dari kota bangun yang datang langsung ke
pemilik keramba lalu pengepul menjual kembali ke pengusaha dari
Balikpapan untuk di ekspor ke Singapura,India dan Thailand. Ikan betutu
bila sudah masuk ke restoran maka harganya bisa mencapai Rp 250.000,00 –
Rp 300.000,00 untuk satu porsi dengan ukuran 0,8 kg -1 kg.
“Kami mengalami kesulitan untuk
mendapat bibit apalagi bila air bangar, ikan-ikan tak dapat hidup dan
bibit-bibit betutu akan susah di dapat. selain itu penyakit kulit
berlendir yang dapat menyebabkan kematian dan kami belum dapat mencegah
atau menanggulagi masalah ini “ ujar Isuk salah seorang petani keramba
di Kecamatan Kenohan
Ia juga
menambahkan ikan betutu biasanya di beri makan ikan segar yang
dipotong-potong dan di luar negri ikan ini sudah bisa di budidayakan dan
tidak lagi menggunakan ikan-ikan segar tetapi makannya diganti dengan
pellet.
Dibawah asuhan (UPR) upaya
pemberdayaan rakyat nelayan betutu berusaha membudidayakan ikan sehingga
nantinya hasilnya dapat lebih ditingkatkan, ia juga berharap agar para
peneliti dapat mengelola inofasi baru dalam pembibitan
ikan betutu
Ikan ekonomis di perairan mahakam
Betutu merupakan salah satu ikan
ekonomis yang ada di perairan mahakam, pada umumnya keramba terbuat
dari kayu ulin atau kahoi berukuran 2X3X1,25 meter dan untuk
mengapungkannya biasanya keramba menggunakan batang kayu atau drum.
Umumnya keramba dapat di pakai untuk 2 sampai 4 tahun atau 3 sampai 4
kali pemeliharan.
Untuk benih
umumnya ikan betutu berasal dari tangkapan nelayan di sekitar danau
Semayang menggunakan tempirai, bubu, tahanan dan rengge. Ikan tersebut
berwana hitam seperti ikan gabus dengan Rasanya manis dan daging empuk
serta berserat lembut ini biasanya para nelayan menggunakan pakan hidup
berupa ikan segar di potong-potong atau ikan kecil segar, cincangan
keong mas dan cacing tanah. Pemberian pakan di lakukan satu kali satu
hari menjelang sore atau keadaan mulai gelap tetapi bila menjeng panen
pemberian pakan di sesuaikan kebutuhan ikan biasamya sekitar 8-9 Kg
perkeramba perhari.
Untuk penyakit atau hama yang
terdapat pada ikan betutu di pengaruhi oleh musim yang menyebabkan
perubahan kualitas air. Ada beberapa cara sederhana mencegah lendir dan
koreng pada ikan betutu dengan merendam larutan air garam selama 1-2
menit atau dengan menggunakan larutan PK (kalium permangat) sebanyak 3-4
tetes ke dalam 5 liter air selama 30-60 detik
Sahran Kepala Dinas Perikanan di
dampingi Kasubag bagian Umum Muslik mengatakan untuk budidaya ikan
betutu sejauh ini masih tergantung dari alam, belum ada penelitian lebih
lanjut tentang pembenihan ikan. Terkait tentang ketergantungan bibit
ikan betutu dengan alam dinas Perikanan membantu para nelayan membuat
daerah larangan untuk menagkap ikan sehingga populasi ikan tersebut
tidak terganggu.
Ikan Betutu yang
menjadi ikan favorit untuk dijadikan ikan asap bagi masyarakat juga
memiliki harga yang baik. Untuk itu dinas perikanan memberikan bantuan
berupa sarana dan prasarana untuk membantu para nelayan agar hasilnya
budidaya ikan tersebut dapat berkembang dan meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar
“Kami sudah
mencoba melakukan pembenihan dengan mendatangkan bibit-bibit dari luar
tetapi itu semua gagal di lakukan karena bibit yang di datangkan terlalu
kecil sehingga tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, mungkin bila
bibit-bibit tersebut agak lebih besar dapat tahan terhadap lingkungan”
ujarnya.
Untuk itu, dinas perikanan
mensiasatinya dengan mengarahkan para nelayan ke sektor-sektor
pembudidayaan dan pemasaran sehingga kulitas yang di hasilkan dapat
meningkat di setiap tahunnya walaupun masalah bibit hanya tergantung
dari alam. Untuk kerjasama dengan pihak universitas di bidang penelitian
ikan Betutu terutama pembenihan belum dilakukan tetapi dinas perikanan
telah bekerjasama dengan Universitas Mulawarman untuk program Konserfasi
air dan pelatihan-pelatihan bagi para nelayan untuk meningkatkan
kualitas menjadi agenda rutin dinas perikanan. Biasanya para nelayan
mengikuti pelatihan dari balai-balai perikanan yang di selenggarakan
oleh badan riset kelautan dan perikanan.
Ikan betutu mempunyai sifat
genetis yang berbeda dengan ikan budidaya lainya yakni pertumbuhan badan
yang lambat dengan kata lain tidak mudah bongsor dan masa pemeliharaan
yang cukup lama sehingga kalo dilihat dari lamanya perkembangan kurang
menguntungkan tetapi bila dilihat dari harga jualnya yang mencapai 130
ribu maka bubidaya betutu tetap memberikan keuntungan yang tinggi.
Dalam budidaya ikan betutu ini
juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, contohnya saja bukan hanya ikan
betutnya yang tinggi harganya tetapi benih bibit ikannya pun memiliki
harga yang tinggi di pasaran yang mencapai 100.000 ribu per kilonya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar