dan Menguntungkan
*Oleh "Ahmad Rukbi, SP. MM. M.Si."
Penyuluh Perikanan Kab Musi Rawas
Ikan Nila sangat disukai selain oleh masyarakat konsumen lokal,
juga digemari pasar ikan dunia. Warna dagingnya putih bersih, kenyal dan
juga tebal. Ikan nila dapat diolah dalam beragam bentuk masakan; dengan
cara digoreng, bakar, dibuat sup, dimasak pindang, dibuat baso ikan,
abon dan dendeng ikan nila. Dibalik rasanya yang enak dan gurih, ikan
ini menyediakan nutrisi protein hewani beserta asam lemak omega-3 dan
omega-6.
Dengan keunggulan ini, berternak ikan nila memiliki potensi agribisnis
yang tinggi. Bagi pelaku usaha yang ingin terjun dalam usaha ini, berikut tentang 6 tahap budidaya ikan nila
yang menguntungkan :1. Pemilihan Induk Budidaya Ikan Nila
Syarat induk bibit ikan nila adalah :
- Sehat, tidak cacat
- tahan terhadap hama, parasit dan penyakit.
- berwarna mengkilap dan tubuhnya tebal
- berukuran dengan berat 120-180 gram per ekor
- umur 4-5 bulan
- aktif dan responsif pada saat pemberian makanan
Proses pemijahan pada budidaya ikan nila membutuhkan kolam khusus, dengan syarat sebagai berikut :
- Tipe kolam bisa berupa bak semen, kolam tanah atau jaring hapa
- berlantai dasar tanah dan dibuat kubangan-kubangan, yang digunakan indukan sebagai tempat pemijahan
- luas 50 – 100 meter persegi
- kepadatan kolam : 1 ekor/m2
- suhu air berkisar 20-22 derajat C
- kedalaman air 40-60 cm
- ditaburi pupuk dasar, sebagai nutrisi bagi pakan alami yang nantinya akan dikonsumsi larva dari hasil pengeraman indukan betina.
Pemijahan dapat dilakukan secara massal dengan perbandingan indukan
jantan dan betina 1 : 3. Pada budidaya ikan nila, biasanya indukan akan
mulai melakukan pemijahan pada hari ketujuh sejak indukan dimasukkan di
kolam pemijahan.
Pemijahan terjadi di dasar kolam yang telah dibuat kubangan-kubangan,
dimana indukan akan mengeluarkan telur di tempat tersebut dan siap
dibuahi oleh indukan jantan. Telur-telur yang telah dibuahi akan dierami
oleh indukan betina dalam rongga mulutnya,telur-telur ikan nila yang dierami oleh indukan betina akan menetas
setelah mencapai 7 hari, dan akan dikeluarkan sebagai larva oleh indukan
betina secara serempak di dalam kolam yang sudah tersedia pakan alami.
Setelah berumur 5 – 7 hari setelah menetas, larva dipindahkan ke kolam pemeliharaan larva.
Larva yang telah dipindahkan diberi pakan yang memiliki kadar protein tinggi, dan diberikan dalam bentuk tepung halus. Lama pemeliharaan larva dalam kolam pemeliharaan larva adalah 3-4
minggu atau setelah mencapai ukuran 2-3 cm. Ukuran benih ini sudah siap
untuk dipindahkan di kolam budidaya pembesaran.
3. Pendederan Benih pada Budidaya Ikan Nila
Syarat kolam pendederan hendaknya
- berukuran lebih luas dengan kepadatan tebar benih 30-50 ekor/m2.
- kolam dapat berupa bak plastik, kolam semen, drum, akuarium, jaring hapa atau kontainer
Pakan untuk benih pada tahap ini menggunakan pelet dengan kadar
protein 20-30%, diberikan 2-3 kali sehari dengan perbandingan 1/3 dari
berat tubuh ikan.
Lama pemeliharaan benih pada budidaya ikan nila untuk tahap ini
adalah setelah benih berumur 1-1,5 bulan dengan ukuran
panjang ikan sekitar 10-12 cm. Setelah itu benih siap dipindahkan di
kolam budidaya pembesaran ikan nila.4. Persiapan Kolam Pembesaran Ikan Nila
Untuk pembesaran ikan nila bisa menggunakan kolam tanah, kolam semen,
terpal, jaring hingga tambak air payau. Dalam hal ini budidaya
pembesaran ikan nila sebaiknya dilakukan di kolam tanah.
Memakai kolam air tanah relatif menguntungkan karena cara membuatnya
mudah dengan biaya yang murah. Selain itu keunggulan memakai kolam tanah
bisa menjadi habitat dari pakan alami, yakni tempat tumbuh tumbuhan dan
hewan pakan ikan nila, yang dapat mengurangi biaya pakan buatan atau
pelet.
Persiapan kolam pembesaran sebaiknya dilakukan tiga minggu sebelum
bibit ditebarkan. Karena persiapan kolam akan memakan beberapa hari.
Untuk tahap-tahap persiapan adalah sebagai berikut :- Tahap awal kolam dikeringkan dengan dijemur beberapa hari. Biasanya antara 3 – 7 hari tergantung dari cuaca. Atau bisa dilihat dari kondisi permukaan tanah yang retak-retak, jika diinjak akan menginggalkan jejak kaki sedalam 1 – 2 cm. Jangan sampai keadaan permukaan kolam menjadi kering membatu.
- Kolam dicangkul atau dibajak, dibersihkan dari kotoran dan kemudian diratakan.
- Saluran air diperbaiki, tanggul dan pintu air diperbaiki, agar jalan air lancar. Pasang saringan air pada pintu-pintu air kolam.
- Tanah dasar kolam ditaburi kapur tohor sebanyak 100-200 kg/ha untuk memperbaiki pH tanah, atau disesuaikan dengan tingkat pH tanah. Usahakan kapur bisa masuk sampai kedalaman 10 cm dalam permukaan tanah. Diamkan selama 2 – 3 hari.
- Lakukan pemupukan. Pupuk akan berfungsi sebagai nutrisi hewan dan tumbuhan yang merupakan pakan alami ikan nila. Berikan pupuk organik seperti pupuk kompos atau pupuk kandang dan jika diperlukan ditambah pupuk kimia. Untuk dosis pupuk organik adalah 1 – 2 ton per hektar. Kemudian diamkan selama 1 – 2 minggu.
- Kolam digenangi air, dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, kolam digenangi air dengan kedalaman 10 – 20 cm dan diamkan selama 3 – 5 hari. Ini berfungsi untuk membiarkan sinar matahari menembus dasar kolam dan merangsang organisme air seperti fitoplankton, zooplantkton, cacing, siput, jentik-jentik nyamuk untuk bisa tumbuh. Kemudian setelah itu, dilanjutkan kembali mengaliri kolam dengan air sampai mencapai ketinggian air 60 – 75 cm.
Setelah itu, benih siap untuk dipindahkan. Kepadatan kolam untuk budidaya adalah 15 – 30 ekor/m2 dengan ukuran 10 – 20 gram/ekor
5. Pemeliharaan
Kolam budidaya sudah siap, benih sudah ditebarkan, kini langkah
selanjutnya adalah pemeliharaan ikan nila sampai pada masa panen.Hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan adalah :
-
Pengolahan air
Kondisi air dalam kolam budidaya dipastikan berkualitas baik dengan
mengecek kandungan oksigen dan pH air dalam kolam tersebut. Kemudian
lakukan juga pemeriksaan kadar CO2, NH3 dan H2S dalam kolam jika
memungkinkan.
Jika kadar oksigen rendah, tingkatkan sirkulasi air yang masuk dan
keluar sehingga pasokan oksigen akan menjadi lebih banyak. Jika kolam
berbau busuk, pertanda kandungan NH3 dan H2S tinggi, atasi dengan
membuang air sebanyak mungkin dari kolam dan menggantinya dengan air
yang baru tanpa memindahkan ikan-ikan dalam kolam untuk mencegah ikan
menjadi stres. Sirkulasi air normal dalam kolam adalah 2 liter/detik
untuk kolam berukuran 100 m2.
-
Pemberian pakan
Pakan ikan nila adalah pakan hidup dan pakan buatan. Pakan hidup
berupa tumbuhan dan hewan yang hidup di dasar kolam. Namun untuk
pemeliharaan secara intensif, pakan buatan seperti pelet dengan kadar
protein 25 – 26 % dan lemak 6 – 8 % yang diberikan tiap hari dengan
takaran 3 % dari berat bio massa ikan.
Berat bio massa adalah hasil dari berat rata-rata ikan dikalikan dengan jumlah ikan yang terdapat dalam kolam.
Jumlah takaran pakan tersebut diberikan 2 – 3 kali dalam sehari, dilakukan pada pagi dan sore hari.
Setiap 2 minggu sekali berat ikan ditimbang untuk menyesuaikan takaran pakan yang akan diberikan.-
Pengendalian hama dan penyakit
1) secara teratur kolam dibersihkan setiap kali panen
2) penebaran benih jangan melebihi kapasitas tampung kolam
3) pemberian pakan yang cukup secara kualitas dan kuantitas
4) binatang pembawa penyakit seperti burung, siput, atau ikan seribu jangan dibiarkan masuk di area kolam budidaya.
Waktu panen yang tepat untuk budidaya ikan nila adalah saat berumur 4
– 6 bulan dengan berat 300 – 500 gram sejak benih dipindahkan ke kolam
pembesaran. Kondisi dan ukuran ikan saat panen tersebut relatif
ditentukan oleh permintaan pasar.
Demikianlah panduan tentang 6 Tahap Budidaya Ikan Nila yang Menguntungkan, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar